Part 3 (Finally I feel it)

5.1K 412 15
                                    

"Hey Ann,  kau kembali?" Sapa seorang perempuan dibalik mejanya.

"Ahh.. ya, aku kembali, Xiao Mei," balas Ann.

"Kau membawa seseorang? Apa mereka akan bergabung?" Tanya Xiao Mei saat melihat ke belakang Ann. Ann hanya menganggukkan sedikit kepalanya.

"Xiao Mei, tolong kau daftarkan mereka. Dan tolong buat ID card mereka dengan cepat. Aku ingin mereka segera bekerja," Xiao Mei mengangguk patuh.

"Kau tidak berubah sama sekali, Ann," ucap Xiao Mei.

"Sudahlah Mei, cepat lakukan!" Suruh Ann dengan nada kesal. Xiao Mei menurut dan langsung mengambil beberapa dokumen serta menulis data diri mereka di komputer.

Ellen dan Chan young berjalan membuntuti Ann.

"Ini loker kalian, tempat misi akan diberikan. Jadi, kalian bisa langsung mengetahui misi tanpa perlu dipanggil ke ruanganku," jelas Ann.

"Tante Ann, sebenarnya apa jabatanmu disini?" Tanya Ellen. Langkah Ann berhenti. Ann membatu saat mendengar pertanyaan Ellen. Namun dengan cepat ia dapat menguasai dirinya kembali.

"Sudahlah, itu tidak penting, Ellen," jawab Ann berusaha untuk menghindari pertanyaan itu. Ellen hanya mengangguk, walaupun rasa penasaran masih menangkupnya.

***

"Ellen, ini kartu ID mu," ucap Xiao Mei sembari memberikan kartu ID bernama Ellen, dan Chan young. Ellen mengernyit melihat kata 'Tim C' di kedua ID card yang dipegangnya.

"Tim C? Apa ini?" Tanya Ellen. Xiao Mei sedikit terkejut.

"Kau tidak tahu?" Tanya Xiao Mei. Ellen menggeleng pelan.

"Kau dan teman priamu itu adalah tim ketiga sejak perusahaan ini dibentuk. Aku sendiri bingung kenapa ketua memilihmu," ucap Xiao Mei. Ellen sedikit terkejut.

Tim ketiga? Kukira sudah banyak tim yang terbentuk. Bagaimana bisa?

Banyak yang berkecamuk di pikirannya saat ini.

"Hanya keluarga pendiri perusahaan ini yang dapat dibentuk tim," jelas Xiao Mei.

Sejenak, Ellen terpekur. Apakah chan young salah satu keluarga pendiri perusahaan ini? Entahlah, akan kutanyakan padanya nanti.

"Hey Ellen, kau bisa memberikannya pada temanmu itukan?" Tanya Xiao Mei sambil menggoyangkan tangannya didepan wajah Ellen. Ellen segera tersadar dari lamunannya.

"Oh? Iya, aku bisa, Xiao Mei," ucap Ellen sekenanya. Xiao Mei tersenyum.

"Kau bisa memanggilku Mei mulai sekarang," Ellen tersenyum dan mulai pergi ke ruangannya.

***

Ellen POV

Aku memasuki ruanganku. Sedikit luas dengan interior putih dan hitam yang elegan. Semuanya tersusun rapi. Hampir sama seperti ruangan lainnya. Mataku memandang seluruh ruangan, hingga kutemukan sebuah pintu di pojok ruangan. Pintu dengan cat warna yang sama dengan dindingnya. Seakan ingin menyamarkan adanya pintu itu.

Kubuka pintu itu perlahan. Aku melongo melihat isi pintu itu. Ini hotel atau kantor? Kenapa hampir sama seperti hotel? Ada 2 kasur, kamar mandi, almari, dan beberapa peralatan mata mata. Kubuka almari kayu itu. Pisau. Pistol. Amunisi. Dan perlengkapan lainnya yang sangat canggih.

Ini benar benar diluar imajinasi ku tentang mata mata.

Setelah melihat-lihat aku keluar dari ruangan mewah itu.

Baru saja beberapa menit setelah aku menutup pintu itu, Pintu ruanganku terbuka. Menampilkan Chan young yang segera melangkah masuk.

"Hey, kau sedang apa?" Tanya Chan young yang sudah berada didekatku. Apa harus kukatakan rahasia ruangan tadi? Ahh.. nanti saja.

"Tidak ada. Ini... " ucapku sembari memberikan ID cardnya.

"Oh.. terimakasih," Ia melihat ID card di tangannya dengan kening berkerut.

"Tapi, tim C? Apa maksudnya?" Tanya Chan Young.  Aku langsung teringat dengan pertanyaanku.

"Apa salah satu keluargamu pendiri perusahaan ini?" Tanyaku, tanpa mengindahkan pertanyaan chan young.

"Aku tak tahu,"

"Kalau Alex? Dia keluargamu?"

"Ya, dia pamanku. Kenapa Ellen?"

Benar, chan young pasti keluarga pendiri perusahaan ini.

"Tidak apa apa. Lebih baik kita membuka misi kita," ucapku. Aku menerima berkas itu. Membolak-balik lampiran itu. Ya, lampiran yang kudapat dari loker.

"Disini tertulis nama seseorang," ucapku.

"Siapa?" Tanya chan young sambil berjalan mendekatiku.

"Disini tertera nama Xi Wuhan, salah satu anak rekan kerja yang akan menggantikan ayahnya untuk mengurus perusahaan," ujarku.

"Dia berada di SMA Nanjiang kelas 3-2," tambahku.

"Berarti kita akan menjadi murid SMA lagi?" Tanya chan young tak percaya. Aku tersenyum.

"Bukan kita, tapi kau," tawaku kini sudah mulai memenuhi seluruh ruangan.

***

Hello! Comeback nih .. updatenya cepetkan? Makanya kalo mau cepet update tolong vote dong, please 1000x . Soalnya bikin cerita juga susah lho! Jadi please kasih vote juga sarannya. -_-

Gimana? Bagus gak sih? Aku dah rencanain buat cerita ini. Tapi gak tahu juga kalo nanti ada perubahan. Part selanjutnya udah mulai misi kok.. misi yang tidak bisa dianggap mudah. Uppss.. kok bocor sih?  Hehe udahlah gapapa. So vote 5 orang bisa gak? Hanya 5 !
Bye bye luv u >.

Spy and SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang