No editing..
Vote sebelum baca!
----------------------------------------
"Baiklah. We're deal. Sebenarnya... aku bukan manusia biasa. Aku..." li yin menggantung ucapannya. Bukan Manusia biasa? Tanganku meremas kuat ujung blazerku. Aku tercekat mendengar kata kata itu. Maksudnya? Dia monster? Terminator? Alien? Ahh! Membingungkan! Still focused!"Aku... aku hasil kloning dengan DNA yang sangat sempurna. Itulah mengapa aku tidak keracunan waktu itu. Sistem kekebalan tubuhku jauh lebih kuat dari pada manusia," jelasnya yang hampir membuat seluruh sistem tubuhku berhenti.
"A.. apa?" Tanyaku terbata bata. Apa dia benar benar alien?
"Hentikan pemikiran kalau aku ini monster maupun alien!" Ucapnya sebal. Aku melebarkan mataku. Apa dia bisa membaca pikiranku?
"Dan berhenti mengira aku dapat membaca pikiranmu juga," ucapnya yang kusambut dengan menutup mulutku sendiri tak percaya. Fix .. dia bisa baca pikiran orang.
"Sekarang jelaskan apa tujuanmu kemari," ucapnya ringan tapi penuh dengan otoritas. Ini bukan style li yin yang kukenal.
Aku mulai menghela nafas berat. Kutatap matanya dengan pasti.
"Aku.. hanya ingin mengambil bukti kegiatan illegal disini,"
"Hanya itu? Kalau begitu pergilah,"
Aku masih bergeming disini, bingung akan semua yang ada disini. Kenyataan bahwa dia hasil kloning atau apapun itu masih tak bisa kupercaya.
"Kubilang pergi ya pergi!" Teriaknya dengan keras. Aku langsung keluar dengan langkah gontai. Bagaimana mungkin ini terjadi?
***
Setelah petistiwa itu, sikap Li yin mulai berubah total. Dia menjadi sangat dingin, tak tercapai. Apakah seburuk itu pengaruhnya?
Kulangkahkan kakiku dengan berat ke arah ruanganku. Kepalaku rasanya mau pecah! Kupijat pelipisku yang masih nyut nyutan. Setelah merasa baikan, ku dongakkan kepalaku untuk segera membaca laporan tugas yang sudah menumpuk.
Origami? Kenapa ada origami disini? Siapa yang membuat nya? Batinku sambil memandangi sebuah kertas yang terlipat rapi menjadi origami.
Kuambil dan kupandangi lekat.
Paling juga orang iseng.
Kubuka perlahan origami berbentuk burung itu.
"Pergilah ke ruang monitor dan buka laci mejamu. Ambil itu dan masuklah ke ruang monitor pukul 6:00 pm," tulis di kertas origami itu yang membuatku sedikit terkejut.
Siapa ini? Apa ini dari kantor? Tidak mungkin. Lalu siapa?
Ku enyahkan pikiran yang masih bersarang dan mulai membuka laci mejaku.
Terdapat kantong plastik kecil berisikan softlens dan sebuah kertas yang aneh dengan secarik kertas di bawahnya.
"Gunakan softlens dan kertas itu untuk melewati penjagaan. Ambil rekaman CCTV yang kau butuhkan di komputer utama. Berhati hatilah!"
Aku mengerutkan dahiku. Siapa ini? Ini hanya jebakan atau pertolongan? Apa aku harus mengikuti perintahnya? Atau ini cuma jebakan yang sudah diperhitungkan dengan matang?
"Arghhh! Bisa mati muda aku," Aku mengacak rambutku frustasi.
****
Nb : cerita kedua udah di publish walau cuma prolog singkat. Latarnya di Indo, dan ada beberapa berdasarkan kenyataan saya sendiri. Tapi mudah mudahan hidup saya tidak seburuk yang kutulis. Amin! Please read and votenya ya,
Author pusing!! *acak rambut Udahan deh updatenya.. maaf cuma segini, soalnya aku cuma ceplas ceplos nulis nih cerita abal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spy and Secret
Misterio / SuspensoSemua bermula di kota terpencil di Gongju. Kematian ayah dan ibunya membuat dirinya terguncang. Semuanya berubah. Menyeret Ellen memandang nasibnya. Spy. Pekerjaan keluarganya yang tak ia ketahui sebelumnya. Ia memulai karirnya, karena keingintahuan...