#33

31 1 0
                                    

"Feli" panggil seorang guru dari balik jendela besar saat Feli melintasi koridor ruang guru saat ingin kembali ke kelas.

"ya Bu?" sahut Feli lalu menghampiri guru tersebut kedalam ruangan.

"tolong kamu kembalikan buku ini ke pepustakaan ya" pinta Bu Ayu, yang langsung diiyakan oleh Feli

Belum sempat mengmbil buku tersebut, Bu Ayu menghentikannya "Eh tapi banyak banget ini, kasihan kamu kalau bolak balik." Lalu beliau keluar dari ruangan dan kembali membawa Adrian kedalam.

"Nah ini kamu bantuin Feli ya Dri balikin buku ke perpustakaan" pinta Bu Ayu lagi setelah kembali ke mejanya.

"oke Bu" jawab Adrian. Adrian mengambil tiga perempat dari tumpukan buku dan Feli membawa sisanya.

Adrian berhenti saat dipertengahan perjalanan menuju  perpustakaan "eh bentar-bentar Fel, perut gue mules nih" ucap Adrian sambil menahan perutnya yang sedang melilit.

"terus ini gimana bukunya, mana kuat gue bawa sekaligus" tanya Feli dengan bingung. Tak mungkin ia membawa sekaligus buku yang cukup tebal itu.

Adrian memutarkan kepalanya seolah sedang mencari orang lain. "Than!" panggil Adrian saat melihat Nathan yang berjalan tak jauh dari mereka.

Nathan hanya menatap datar mendengar panggilan Adrian. Melihat ada Feli disana, Nathan mengurungkan niatnya untuk mengabaikan panggilan tadi. "apa?" tanya Nathan sambil melirik Feli yang ternyata juga sedang menatapnya.

"balikin buku ini ke perpustakaan ya, gue kebelet nih udah gak tahan" ucap Adrian lalu memindahkan buku ke tangan Nathan tanpa menunggu persetujuan Nathan.

"makasi" kata Adrian lalu pergi begitu saja meninggalkan Feli dan Nathan dalam keadaan canggung.

"ayo" lirih Nathan menyadarkan Feli dari kecanggungan yang ada.

Feli menurut dan berjalan berdampingan bersama Nathan. Tak lama Adrian muncul kembali ke tempat semula. Ia berbohong jika perutnya sakit, itu hanya akal-akalannya saja. Tadi ia sudah melihat Nathan sebelumnya dan ide itu melintas begitu saja dibenaknya.

Adrian tau Nathan masih menyayangi Feli dan sebaliknya pun begitu. Maka dari itu dia ingin melihat Feli bahagia. Ia sudah ikhlas melepaskan Feli. Jika memang melepaskan lebih baik kenapa tidak bukan? Lagipula tidak semuanya bisa kita miliki.

*****

"Pak kita mau balikin buku yang diambil atas nama Bu Ayu" ucap Feli saat sudah berada didalam perpustakaan.

"oh iya bentar ya" ucap Pak Nanda si penjaga perpustakaan. Tak lama Pak Nanda kembali lagi, "kalian balikin bukunya ke rak biologi nomor 5C ya. Tata yang rapi" suruh Pak Nanda lalu mereka berdua menuju ke rak yang dimaksud oleh Pak Nanda tadi.

"anjir tinggi banget raknya" kata Feli melihat rak 5C yang ternyata terletak paling atas, bahkan dengan Nathan yang mempunyai badan yang cukup tinggi masih belum dapat mencapainya.

Nathan melihat gerutuan Feli dengan tersenyum kecil. Rasanya ia ingin sekali mencubit pipi gadis yang ada disebelahnya ini. Tapi ia tak melakukannya karena gengsi yang ia miliki.

Nathan meletakan buku yang ia bawa di lantai dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun setelah otaknya tadi ingin mencubit pipi Feli.

Feli yang melihat kepergian Nathan menghembuskan napas berat. Sepertinya ia harus berusaha sendiri untuk mengembalikan buku ke atas rak itu. Ia meletakan buku yang ia bawa dilantai dan mengambil 3 buku sekaligus dan mencoba meletakannya ke dalam rak.

Kakinya berjinjit berusaha untuk meraih rak tersebut. Saat hampir meraihnya, Feli sedikit melempar buku tersebut dan sudah pasti buku tersebut tidak akan masuk ke dalam rak. Yang ada, ketiga buku tersebut jatuh dan salah satunya mengenai dahi Feli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang