Entah apa yang merasuki Feli di pagi ini karena dirinya sudah berada di lorong lantai dua sekolahnya pada pukul enam pagi padahal biasanya dia berangkat dari rumah pukul setengah tujuh. Dan ia hanya menulis pada selembar sticky note untuk memberitahu orang rumah jika ia sudah sudah berangkat lebih dulu ke sekolah.
Saat Feli akan mencapai pintu ruang kelas, ponselnya bergetar
From : Alien
Heh kutu, lo ngapain berangkat ke sekolah subuh-subuh.To : Alien
Nggak subuh juga kali kak. Cuma pengen aja.From : Alien
Kuker banget lo, udah sarapan belum?To : Alien
Belum. HeheheFrom : Alien
Yaudah entar gue bawain, jadi berangkat pagi kan gue!To : Alien
Peacee kakk ✌Setelah beberapa saat Edgar tak membalas pesannya lalu ia beralih ke chat room Nathan, ia lupa mengabari jika Nathan tak perlu menjemputnya hari ini.
Feli meletakan tasnya lalu mengeluarkan buku paket untuk ia letakan di dalam kolong meja, namun sebelumnya ia akan mengecek kolong mejanya terlebih dulu karena takut akan ada sampah di dalamnya.
Saat Feli memasukan tanganya tanpa mengintip kolong meja, ia merasakan ada beberapa gumpalan kertas didalamnya dan juga cairan di alas kolong meja. Belum sempat Feli mengeluarkan tangannya, seseorang lebih dulu menyapanya.
"tumben dateng pagi Fel, biasanya juga mepet"
"kamu sendiri ngapain dateng pagi Dri?" tanya balik Feli pada Adrian yang sedang berjalan ke arahnya.
"ya aku emang dateng jam segini tiap hari Fel, itu tangan kenapa di sembunyiin?" tanya Adrian yang telah duduk di hadapan Feli sambil melirik lengan Feli yang berada di dalam kolong meja.
"eh, enggak cuma mau ngecek aja ada sampah ata...u.....eng...nggak" di akhir kalimat Feli terbata karena saat mengeluarkan tangannya ia dibuat bingung dengan adanya cairan merah yang melekat di kelima jari tanggannya.
"kenapa Fel?" tanya Adrian sambil mengintip ke arah tangan Feli yang tidak dapat ia lihat. Sama halnya dengan Feli, Adrian juga bingung kenapa tangan Feli ada cairan merah.
Tanpa menjawab pertanyaan Adrian, Feli kembali memasukan tangannya ke dalam kolong dan meraba-raba lalu ia mengeluarkan semua kertas yang ada didalamnya dan membaca semua tulisan yang ada di kertas itu.
"ini apa Fel?" tanya Adrian sekali lagi namun yang ia dapatkan hanya gelengan tidak tau Feli.
Adrian mengambil salah satu kertas yang sudah terkena cairan merah itu dan membacanya. Adrian mengernyitkan dahinya tak suka dengan apa yang tertulis di semua kertas ini, ia bingung siapa yang melakukan ini pada Feli.
"Dri aku minta tolong kamu bantuin aku bersihin ini, kakak aku bentar lagi pasti dateng dia mau ngasih sarapan ke aku" ucap Feli gelisah, ia tak mau kakaknya melihat dan membaca tulisan ini. Ia tidak ingin membuat kakaknya khawatir lagi. Tak ingin bertanya lebih dulu, Adrian membantu Feli membersihkan semuanya
Setelah mereka selesai, Feli hanya duduk terdiam sambil terbayang akan tulisan tadi.
'matre dan play girl itu jati diri lo fel!'
'nggak cukup apa lo pacarin nathan!'
'dan sekarang edgar juga lo rebut hah!'
'belum lagi anak baru itu, adrian lo juga deketin dia!"Ya itu tulisan di kertas yang di tulis besar-besar, ia tak tau siapa yang melakukan ini yang pasti bukan hanya satu orang yang melakukannya.
"baru beberapa hari yang lalu, gue bilang bakal jagain lo dari jauh tapi kalau kayak gini gue nggak bisa. Gue akan jagain lo sedekat mungkin Fel, gue nggak peduli kalau Nathan bakal hajar atau ngelakuin sesuatu yang lain. Gue nggak mau kejadian dulu keulang lagi" ucap Adrian serius.
Belum sempat Feli menjawab seseorang membuka pintu kelas yang ternyata Edgar. Suasana tegang antara Feli dan Adrian mencair begitu saja saat Edgar berdiri disamping mereka berdua.
"mana sarapannya?" pinta Feli sambil menatap Edgar.
Dahi Edgar mengerut mendengar permintaan Eeli bukan karena ia akan berkilah tidak membawa sarapan Feli namun karena Feli dengan santai meminta sarapan padanya di depan seseorang apalagi itu mantannya. Tapi ia tetap mengeluarkan kotak sarapan dari dalam tasnya.
"dia....tau?" tanya Edgar sambil menyerahkan kotak sarapan kepada Feli. Feli hanya diam yang tak ingin menjawab.
"Olin sama Rere dulu sering cerita soal kakak yang selalu bikin mereka sebel" sahut Adrian. Edgar yang merasa ingin lebih tau tentang Adrian segera menarik kursi dan duduk menatap Adrian. Siap meluncurkan berbagai pertaanyaan di benak Edgar sedangkan Feli memilih untuk menikmati sarapannya di banding memikirkan masalah tulisan di kertas tadi dan keberadaan kakaknya yang sedang kepo.
"jadi lo tau kalau Feli itu aslinya nggak gini?" tanya Edgar berbisik takut jika ada yang mendengar walaupun ini masih pagi kemungkinan kecil ada siswa kelas ini yang sudah datang.
Dan Feli juga tidak khawatir tentang apa yang akan di tanyakan oleh kakaknya itu karena jika dia telah menceritakan sesuatu pada Adrian maka Edgar sudah mengetahui hal itu lebih dulu, tentu saja kecuali kejadian beberapa saat lalu.
Sampai saat deheman seseorang memberhentikan kegiatan mereka bertiga dan menoleh ke sumber suara yang berada di depan pintu masuk.
Feli tersenyum ke arahnya "hai, kok udah dateng?"
"tadi kamu bilang udah di sekolah jadi aku langsung berangkat waktu baca chat kamu" ucap Nathan saat berada di samping Feli yang berlawanan dengan Edgar.
"udah sarapan?" tanya Feli lagi yang di jawab dengan anggukan saja karena mata Nathan menatap tak suka pada kedua orang didepannya ini.
"kalian berdua ngapain pagi-pagi udah dateng terus nyamperin Feli?" tanya Nathan curiga. Adrian dan Edgar hanya diam untuk beberapa detik.
"nggak apa" sahut Edgar lalu berdiri meninggalkan kelas Feli diikuti Adrian yang ingin menuju kantin.
Nathan bingung dan curiga melihat kelakuan mereka berdua apalagi adrian yang pergi tanpa sepatah kata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd
Novela JuvenilFelicia agatha alexander (16) yang berubah menjadi nerd setelah kejadian yang tak ingin ia ingat. Nathaniel orlando (17) orang yang di kagumi banyak orang termasuk feli. ◽ ◽ ◽ Graphic by @whiteboardcc ⚡highest rank⚡ #44 in beautiful #7 in alexander...