"makasih ya Dri" ucap Feli saat sampai ditaman tempat janjiannya bersama Nathan kemarin malam.
"oke, aku tunggu disini ya. Aku tungguin" kata Adrian yang langsung ditolak oleh Feli.
"ngga usah, kamu pulang aja" pinta Feli
"tapi--" belum menyelesaikan kalimatnya Feli memotongnya dengan tetap kukuh menyuruh Adrian pulang. Akhirnya Adrian menuruti kemauan Feli.
Feli turun dari mobil Adrian dan memasuki taman mini tersebut lalu mencari tempat yang nyaman untuk menunggu Nathan. Ia tidak memberitahu Nathan posisi tempatnya menunggu sekarang. Biarlah dia mencari, toh taman ini kecil tidak sebesar taman safari kan.
15 menit berlalu, barulah terlihat batang hidung Nathan. Dari kejauhan ia melihat jika Nathan berasan sedang dikejar-kejar sesuatu.
"maaf Fel aku telat, tadi macet" jelas Nathan sambil membungkuk dengan memegang kedua lututnya sambil mengatur nafasnya. Feli sendiri hanya mengangguk mengerti. Sedetik kemudian Nathan duduk disamping Feli dan meraih kedua tangan Feli untuk ia genggam.
"aku minta maaf. waktu itu aku nggak ngejar dan langsung jelasin ke kamu" sesal Nathan sambil menatap mata Feli.
"aku bener-bener udah nggak ada hubungan apa-apa sama Gytha lagi. Aku ngga tau dia tiba-tiba dateng terus----, pokoknya aku nggak ngelakuin apapun sama Gytha Feli aku berani jamin apapun. Kamu percaya sama aku kan Fel?" tanya Nathan khawatir.
Feli tersenyum tipis, tangannya mulai menggenggam balik tangan Nathan, "iya aku percaya kok." Nathan langsung memeluk Feli , merasa lega Feli memaafkan dan percaya padanya.
Seharusnya Feli tau bahwa Nathan tidak mungkin melakukan itu. Mengingat biang keroknya adalah Gytha, Feli juga bertambah yakin jika Nathan tidak setega itu pada Feli.
Sekarang gilirannya untuk memberitahu Nathan sebenarnya tentang dirinya. Feli perlahan melepas pelukannya dan menatap Nathan bebera detik untuk menyiapkan dirinya sendiri.
"kenapa?" tanya Nathan bingung melihat Feli yang menatapnya lama seperti ingin mengatakan sesuatu.
"aku mau ngomong sesuatu, aku harap kamu bisa ngerti" ucap feli sambil menyiapkan nyalinya.
"Kamu tau kan aku serumah sama kak Edgar" tanya Feli yang pasti diangguki oleh Nathan.
"tapi aku bukan anak dari pembantu rumah kak Edgar" lanjut Feli dengan perlahan melepas kedua tali rambutnya. Nathan yang mendengarnya menjadi bingung sendiri.
"maksud kamu gimana? terus kamu ngapain tinggal dirumah Edgar?" tanya Nathan bingung.
Feli tak langsung menjawab pertanyaan Nathan, ia memasukan tali rambutnya dan mengambil tisu basah yang ia bawa tadi. Feli mengambil selembar dan mulai membersihkan freckles yang ia buat dengan sederhana sambil melanjutkan penjelasaannya.
"kamu ingetkan waktu di ulang tahunnya kak Jason, kamu nabrak cewek kan disana" kata Feli mencoba mengingatkan Nathan pada waktu itu. Nathan sekilas mengingatnya, satu kemungkinan langsung melintas di otaknya.
"kamu...jangan bilang kamu...."Nathan berucap patah-patah dengan ragu dan tidak percaya.
Feli yang telah selesai membersihkan wajahnya, melepas kacamatanya dan menoleh kepada Nathan, "iya, aku Feli adiknya kak Edgar. Fisik Feli yang selama ini kamu kenal di sekolah itu nggak ada, itu cuma buatanku"
Nathan terdiam masih mecerna apa yang didengar dan dilihatnya. Feli yang ia lihat benar-benar berbeda dengan Feli yang beberapa detik lalu ia tatap matanya.
"maaf aku baru bilang ke kamu soal ini" Feli mengatakanna dengan menundukan kepalanya merasa bersalah.
"siapa yang tau selain Edgar?" tanya Nathan menghiraukan perminta maafan Feli.
"Olin, Rere sama---" Feli ragu mengatakan yang terakhir tapi ia tidak ingin berbohong lagi, "Adrian" lirih Feli pelan.
"Apa? Adrian mantan kamu pun tahu dan aku pacar kamu nggak tahu? kamu nggak percaya aku Fel?" tanya Nathan beruntun.
"bukan, bukannya aku nggak percaya sama kamu tapi aku---" Feli berhenti menjelaskan ia bingung harus menjelaskan darimana.
Nathan yang melihat kediaman Feli mulai meragukan perasaan Feli padanya "kamu masih suka sama Adrian?" tanya Nathan sedikit sarkas.
Feli yang mendengarnya pun melotot kaget, "bukan Nat bukan gitu, aku udah nggak ada perasaan sam---"
"terus apa Feli? Kenapa kamu nggak mau kasih tahu aku soal ini" potong Nathan, sebelum Feli sempat menjawab ponsel Nathan bergetar tanda telefon masuk.
Nathan berdiri dan berjalan 3 langkah menjauhi Feli lalu mengangkatnya. Feli hanya melihat punggung Nathan sedih. Ia tak bermaksud untuk menutupi hal ini tapi ia punya alasannya sendiri. Feli hanya ingin menjauhi yang namanya perhatian dari sekitarnya maka dari itu ia berpura-pura tidak mengenal kakaknya. Tapi takdir berkata lain, dirinya jatuh hati pada Nathan dan membuatnya merasakan kejadian yang tak ingin ingat lagi.
Feli yang melihat Nathan yang beranjak ingin pergi setelah menutup telefeon, langsung memanggilnya "Nathan kamu mau kemana?" tanya Feli.
Nathan membalikan badannya dan melihat Feli dalam diam.
"kamu mau kemana? aku belum jelasin semuanya ke kamu" ucap Feli ketika Nathan berjalan lagi tanpa menjawab pertanyaannya tadi. Feli tetap mengikuti dibelakang Nathan sambil memohonon pada Nathan untuk mendengarkannya lebih dulu. Ia takut jika Nathan tidak memaafkannya.
Tepat setelah keluar dari taman, Nathan berhenti lalu tersenyum miring seolah melihat sampah. "kamu kesini bareng Adrian?" tanya Nathan sambil menatap kearah depannya.
"apa?" tanya Feli bingung melihat Nathan lalu mengikuti arah pandang Nathan.
"i-iya" lirih Feli "tapi---" ucapan Feli terpotong ketika Nathan meninggalkannya dengan berjalan cepat ke arah mobilnya.
"Nathan" teriak Feli yang tidak dipedulikan oleh Nathan. Nathan yang sudah diliputi rasa kecewa dan cemburu sudah tidak memperdulikan Feli saat ini. Tadinya ia ingin mengantarkan Feli pulang lebih dulu karena ia tidak setega itu untuk membiarkan Feli sendirian di taman sebelum ia pergi ke rumah sakit menemui mamanya. Tapi karena kehadiran Adrian tadi, cemburunya langsung muncul sampai ke ubun-ubun dan meninggalkan Feli yang sekarang pasti sedang bersama Adrian.
Adrian hanya berdiam diri melihat Feli meneriaki nama Nathan, setelah Nathan pergi barulah ia menghampiri Feli yang wajahny penuh dengan kesedihan.
"kenapa kamu masih disini Dri?" tanya Feli heran.
"aku nggak bisa tinggalin kamu sendirian disini. Aku takut Nathan tiba-tiba ninggalin kamu.....kayak tadi" lirih Adrian pelan diakhir.
Feli hanya menghelas nafas gusar, ia tidak menjawab apapun dan berjalan ke arah mobil Adrian dan diikuti oleh Adrian sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd
Teen FictionFelicia agatha alexander (16) yang berubah menjadi nerd setelah kejadian yang tak ingin ia ingat. Nathaniel orlando (17) orang yang di kagumi banyak orang termasuk feli. ◽ ◽ ◽ Graphic by @whiteboardcc ⚡highest rank⚡ #44 in beautiful #7 in alexander...