#17

3.5K 173 14
                                    

Duduk sendiri dan membaca novel adalah hal yg menarik bagiku saat ini. Kalau kalian tanya dimana para sahabatku itu, entalah dimana mereka sekarang. Sempat tadi mereka bilang kepadaku sebelum bel istirahat berbunyi, rere ada rapat ekskul kalian tau sendiri kan dia ketua karate. Dan untuk olin entalah aku tak tau.

"hei" sapa seseorang dan duduk di kursi depanku. Dan aku sangat hafal siapa orang itu.

"eh iya ada apa ya nat" yapp orang itu nathan. Sebulan setelah kejadian dimana aku mendenger perbincangannya dengan gytha. Dia gencar sekali mendekatiku. Dan aku tau lah kenapa dia mendekatiku. Gak lupa sama saudara nathan. Disya. Aku sering keluar bareng dia atau cuma sekedar bincang-bincang di cafe.

"gak apa kok. Entar pulang bareng gue ya sekalian temenin gue ke suatu tempat" mohon nathan padaku. Aku dan nathan juga udah sering pulang bareng. Dan tetap pulang ke rumah dengan bilang kalo orang tuaku kerja di situ sebagai pembantu dan supir. Keren kan aku bohong kayak gitu.

"oke nath."

Skip pulang sekolah.

"ayo fel" ucap nathan setelah berada di depanku. Dan aku balas dengan senyum manisku.

"re lin gue duluan yaa" pamitku pada rere dan olin.

"iya deh iya yang punya cimimiw baru" sindir olin.

"apaan sih lin enggak kok" ah iya aku sudah mengaku pada mereka kalau aku suka sama nathan.

"bilang aja lo iri lin. Iya kan" sahut rere.

"haha iya kali lo iri sama gue lin" jawabku dengan sedikit tertawa pasalnya dia dengan kak jason hubungannya menggantung?kok bisa? Masih inget kan kalo aku menyuruh dia untuk dekat sama kak jason dan jadilah sekarang dia deket beneran sama kak jason.

"yaudah ya bye" lanjutku dan berjalan berdampingan dengan nathan.

Saat akan menuju parkiran aku menuju toilet dulu.

"nat kamu duluan aja ya aku mau ke toilet dulu" kataku pada nathan.

"yaudah jangan lama-lama. Gue tunggu di mobil ya" dan ku jawab dengan anggukan.

Selesai dari toilet aku berjalan ke arah parkiran tapi sebelum aku berbelok tanganku di tarik, ya ampun siapa sih ini. Aku di tarik menuju taman belakang. Kenapa sih orang ini menarikku.

"eh lepasin dong. Kamu siapa main tarik-tarik aja" bentakku pada cowok yang menarikku sambil berusaha melepaskan tangannya dari pergelanganku. Emang yang menarikku ini cowok. Dasar nggak punya hati ini cowok.

Saat berada di taman, cowok itu melepaskan tangannya dari pergelanganku dan berbalik ke arahku. Dengan waktu yang sama aku membulatkan mataku.

"ihh apaan sih main tarik-tarik aja. Bilang baik-baik juga bisa kan" ucapku kesal sambil memukul lengannya bertubi-tubi.

"eh eh adaw sakit oy. Jangan di pukul terus" teriaknya tertahan.

"biarin salah sendiri tarik tangan gue sampe merah" dan aku tak berhenti untuk memukul lengannya sampai dia menangkap tanganku.

"mana yang merah?"tanya cemas.

"ini. Yang ini" kataku dengan manja.

"maaf yaa" ucapnya lalu menarikku dalam pelukannya, aku meletakan kepalaku diatas dada bidangnya dan membalas pelukannya.

"iya nggak apa lain kali jangan kayak gitu lagi sakit tauu" dia menganggukan kepalanya tanda bahwa dia meng-iyakan permintaanku.

Aku melepas pelukannya perlahan dan bertanya "kenapa? Ada apa sampe narik tangan gue segala."

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang