#28

9 0 0
                                    

*Flashback*

Salah satu dari ketiga cowok yang sedang berjalan di lorong sekolah menengah pertama itu, menepuk pundak cewek yang sedang berjalan pelan didepannya.

"Feli!" kejut cowok itu.

Cewek dengan rambut panjang yang selalu menutupi mukanya itu terkejut, namun tidak membuatnya untuk berteriak kaget. Tanpa mengakat kepalanya pula, cewek dengan nama Feli itu sudah hafal diluar kepala suara siapa yang mengejutkannya.

"ada apa Kak?" tanyanya dengan suara lirih

"nanti pulang bareng ya, jangan kabur lagi. Oke!" ingat cowok itu sambil mengacungkan jempolnya ke arah muka Feli yang sedang tertunduk.

"iya Kak" ucapnya singkat, lalu pergi dari hadapan ketiga cowok itu.

Namun belum ada dua langkah, bahunya dirangkul oleh cowok yang mengajaknya bicara tadi. Sempat merasa kaget lagi tapi ia membiarkan tangan itu bertengger di bahunya. Toh dia sudah sering menerima perlakuan ini setiap harinya.

"sukanya main rangkul lo Gar" sindir cowok yang berada dikiri Feli dengan name tag Jason.

"suka-suka gue lah, sirik aja lo!" balasnya dengan santai.

"cari pacar sana biar nggak sirik mulu lo Jas" usul cowok satu lagi yang Feli tau namanya Marco. 

Selama perjalanan menuju kelas Feli, ketiga cowok dan feli sendiri tidak menyadari jika siswi-siswi yang melewati mereka menatap tidak suka ke arah Feli.

*****

"duh lupa lagi nggak kasih ke Kak Edgar" rutuk Feli saat ia lupa tidak memberikan kotak makan yang lupa dibawa oleh Edgar.

Langsung saja ia menuju kelas Edgar yang berada di satu digedung yang bersebrangan dengan kelasnya. Saat didepan kelas Edgar, ia malah dihadang oleh dua cewek. Tanpa kedua kakak kelasnya berkata apapun, Feli langsung merasa takut. Entahlah, ia merasa bahwa akhir-akhir ini banyak siswi-siswi di sekolahnya, baik teman seangkatan atapun kakak kelasnya, selalu menatap dirinya tidak suka, iri atau bahkan jijik.

"permisi Kak, aku mau ketemu sama Kak Edgar" pinta Feli.

"ngapain lo mau ketemu gebetan gue?" tanyanya ketus.

"mau kasih sarapan punya Kak Edgar" Feli tidak merasa kaget jika cewek yang bertanya tadi mengklaim bahwa dirinya gebetan Edgar, karena memang Edgar pernah bercerita jika cewek didepannya, Serefina, ini selalu mengejar-ngejar edgar. 

"ngapain lo kasih edgar sarapan segala" kali ini Feli terkejut dengan bentakan Serefina. ia sempat mengakat kepalanya, menatap balik tatapan tajam Serefina.

Sebelum Serefina kembali membentak Feli, Jason tiba-tiba datang dan menepuk kedua bahu Feli dari belakang.

"eh bidadarinya Edgar, mau cari Edgar ya. Yuk yuk masuk" ucap Jason. Feli hanya diam saja, ia merasa beruntung Jasong datang dan menolongnya dari amukan Serefina.

"maap ya nenek lampir, gue sama bidadari ini mau lewat dulu" ucap Jason dengan sangat manis, lalu mendorong bahu Feli maju.

Jason menggiring Feli ke bangku Edgar, "eh bidadari gue kesini mau kasih sarapan ya. Duh, baik banget sih nganterin kesini padahal gue mau ke kelas lo" puji Edgar saat tau Feli ada dikelasnya.

"duduk dulu, tungguin gue selesai makan. Gue males bawa-bawa kotak makan di tas gue" perintah Edgar dan menarik Feli untuk duduk di sampingnya. Sebagai adik yang baik,ia hanya menuruti permintaannya. Feli mengambil kotak makan yang berada di paper bag dan menyerahkannya pada Edgar. Dirinya juga menyerahkan paper bag lainnya yang berisi jus kemasan yang dibawakan oleh mamanya.

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang