#21

114 9 1
                                    

Author pov

"a..a...Adrian" lirih Feli saat sudah tersadar dari shocknya.

Sang empunya hanya tersenyum manis ke arah Feli.

"kok kamu disini?" tanya Feli sekali lagi.

"bisa berdiri nggak kamu?" tanya balik Adrian tanpa menghiraukan pertanyaan Feli tadi.

"hah?"

"kamu bisa berdiri nggak? Coba berdiri deh kamu"

"oh bisa kok bisa, aku nggak apa cuma jatuh doang tadi" jawab Feli setelah ia mendengar dengan jelas perkataan Adrian sebelumnya yang ia hiraukan karena terlalu kaget dengan kehadirnya.

Feli melepaskan diri dari pelukan Adrian dan mencoba beridiri.

"akhh" ia menjerit pelan saat berdiri dan hampir terjatuh lagi jika saja Adrian tak menangkap tubuhnya.

"katanya nggak apa. Buktinya njerit pas berdiri"

"mananya yang sakit?" lanjut Adrian.

"ini yang sakit" ucapnya dengan menunjuk pergelan kaki sebelah kanannya.

"gimana ya ini."

Adrian bingung memikirkan caranya membawa Feli. Sedangkan Feli sibuk dengan rasa sakitnya sambil berpegangan lengan Adrian.

"ah gini aja" ia berseru senang karena mendapatkan ide.

Ia berjongkok di depan Feli sambil tetap memegang tangannya.

"eh eh kamu ngapain jongkok, berdiri ih" pekik Feli bingung dengan Adrian.

"udah naik ke punggungku, cepet" titah Adrian pada Feli.

"eh enggak, malu."

"udah ayo emang mau disini terus sampai besok."

Adrian benar ia tidak mungkin disini terus yang ada kakak dan teman-temannya akan khawatir mencarinya. Akhirnya Feli dengan ragu naik ke punggung Adrian.

"nah gitu dong dari tadi kek" senyum Adrian mengembang saat Feli mau digendongnya.

"ini kita kemana?" tanya Adrian pada Feli.

"kita ke restoran xxx" jawab Feli.

Keadaan hening seketika setelahnya. Adrian tak berbicara satu kata pun, sedangkan Feli masih tetap tak menyangka akan bertemu disini. Dan ia mempunyai banyak pertanyaan untuk Adrian tetapi ia bingung mau memulai seperti apa.

Setelah 5 menit lamamya mereka terdiam. Akhirnya Feli membuka suara terlebih dahulu, ia tak tahan dengan keadaan hening dengan Adrian.

"Dri..." panggil Feli pelan.

"kenapa?"

"boleh tanya nggak aku?"

"tanya aja" Adrian menjawab dengan tenang.

"kamu kok bisa ada disini bukannya kamu dulu pernah bilang kalo kamu bakal ke luar negri?" Feli bertanya dengan hati-hati ia takut Adrian akan terganggung dengan pertanyaannya.

"1 tahun doang terus balik dan sekarang disini ngikutin orang tua."

"ohh gituuu."

"Drii..." lanjut Feli dengan suara lebih pelan lagi.

"apa lagi? Sekarang kamu banyak ngomong ya, padahal dulu kamu diem banget kayak patung" Adrian terkekeh kecil mengingat sifat Feli dulu.

"ih apaan sih kamu" Feli mencubit lengan lengan Adrian, ya, karena tangan Feli melingkar pada leher Adrian. Mudah untuk mencubit lengannya.

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang