Kalau kalian bertanya apakah aku menerima nathan jawabannya adalah iya. Tapi kalau kalian bertanya apakah aku bahagia jawabannya adalah tidak.
Flasback on.
Setelah tadi nathan menyatakan pereasaannya, pastinya aku menerimanya lalu dia menawariku es krim. So sweet yahh. Haha lupain.
"kamu mau es krim nggak?" tawarnya padaku.
"em iya aku mau" jawabku dengan pelan.
"yaudah kamu tunggu sini aja nggak lama kok" dan aku balas dengan hanya senyuman.
Setelah nathan keluar aku merasa ini adalah hari yang bahagia diantara hari bahagia yang lain. Aku sekarang sudah resmi menjadi pacar nathan. Ya tuhan akhirnya mimpiku terkabulakan. Sudah beberapa menit nathan belum kembali. Katanya beli es krim tapi kenapa begitu lama.
"yaudah deh gue susul aja" putusku setelah menunggu nathan lama di dalam mobil. Aku berjalan memasuki taman. Iya karena penjual es krimnya terletak pada sisi lain taman makanya itu aku tak bisa melihat nathan dari dalam mobil.
Tapi belum sempat aku berada di tengah taman aku melihat nathan berpelukan dengan cewek dan es krim yang di bawa nathan juga sudah jatuh di atas tanah. Yang bikin aku sesak melihatnya adalah cewek yang di peluk nathan. Karena cewek itu adalah......
.
.
.
.
.
.
.GYTHA
Setetes cairan bening pun mulai turun dan aku langsung berlari meninggalkan taman tersebut. Entah kenapa aku bisa menangis seperti ini. Rasanya sakit sekali melihat nathan berpelukan dengan gytha. Belum apa-apa saja sudah seperti ini. Memang aku bukan siapa-siapa di hidupnya. Hanya orang yang menyukainya dan mencintaibya. Mungkin bisa dibilang perasaanku bertepuk sebelah tangan, lalu yang diucapkannya tadi? Mungkin hanya omong kosong saja.
Setelah keluar dari taman tersebut aku langsung mencari taksi untuk pulang sudah tak ada niatan untuk pulang bersama nathan lagi sekarang ini. Sudah terlanjur merasakan sakit dihatiku. Dan aku tak tahu kedepannya ini seperti apa hubunganku ini. Akan aku teruskan tanpa mengungkit masalah itu atau meneruskan dengan penjelasan?
Beberapa menit kemudian aku telah sampai di depan rumah, saat akan membayar aku lupa sesuatu.
"pak tunggu dulu ya dompet saya ketinggalan di tas nah tasnya ada ditemen saya jadi saya mau ambil uang dulu di dalem" yupp tasku masih ada di mobil nathan. Aku tak tau ia akan mengantarkan apa tidqk yang penting sekarang aku menenangkan diri lebih dulu. Dan siap-siap aja diintrogasi kak edgar.
Aku melangkahkan kaki ke dalam rumah dan mencari kak edgar. Tak lupa untuk menghapus bekas air mata yang masih ada agar tak kentara setelah menangis walaupun nanti kak edgar juga tau kalau aku sehabis menangis.
"kaakkkk........."teriakku.
"kak edgaaarrrrr" lagi.
"sodara bolooootttttt" lagi.
"woyyyyyyy" lagi.
"lu dimanaaaaaaa" dan lagi.
"aduhhh apaan sih lo dek teriak teriak udah mirip toa lo, ganggu gue tidur lagi!" ucapnya dengan kesal dan pastinya dengan muka bantalnya itu.
"minta duit dongg."
"buat apaan? Lo kan punya uang sendiri."
"hehe iya sih gue punya uang tapi..."
"tapi apa" tanya menyelidik.
"tapi tas gue ketinggalan di mobil nathan."
"kok bisa?"
"aduh entar aja deh tanya-tanyanya di tungguin sama supir taksinya itu lohh" aku akan mengalihkan sebentar pembicaraan ini tapi jangan berharap nanti bisa mengalihkan pembicaraan. Setelah aku berbicara tadi kak edgar kembali ke kamar mengambil uang dan memberikannya ke supir taksi yang tadi. Dan sekarang aku harus siap cerita ke kak edgar, karena aku tak bisa menyembunyikan sesuatu dari kak edgar, kalaupun aku berbohong pasti dia tau kalau aku berbohong padanya.
"jadi kenapa lo bisa pulang naik taksi padahal tadi lo pulang bareng nathan kan" tanyanya santai tapi mengintimidasi, lalu mengambil kaleng minuman yang diambilnya tadi diambil dari kulkas kok bisa tau? Ya taulah tadi liat kak edgar jalan dari dapur.
"jadi..... Tapi lo jangan ketawain gue ya."
"ya ampun dekk cepetan nape kalo cerita ribet banget mau cerita" kesalnya sambil menautkan alisnya dengan kesal.
"iya iya. Jadi tadi gue mau pergi sama nathan nggak tau deh mau kemana nah pas pertengah jalan nathan tanya ke gue kalo misalnya nathan suka sama gue gimana, ya gue jawab suruh buat ilangin perasaannya itu. Eh ujung-ujungbya malah nembak gue si nathan" aku berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan akan melanjutkannya lagi tapi kak edgar malah bersuara.
"eh bentar bentar."
"apalagi sih orang lagi cerita di sela."
"ini kenapa mata lo agak bengkak. Lo habia nagnis ya!!" teriaknya menyelidik. Baru sadar ternyata kak edgar.
"gue lanjutin cerita dulu entar juga lo tau kenapa gue nangis" jawabku santai walau hatiku sakit mengingat kejadian tadi.
"oke lanjut" tuturnya dengan wajah yang sangat serius.
"nah akhirnya gue terima. Udah itu dia beli es krim tapi lama banget, gue susulin deh dianya tapi malah....." aku menggantungkan kalimatku itu rasanya mataku memanas lagi, aku ingin menangis lagi.
Dan sekarang aku malah memeluk kak edgar sambil menangis sesenggukan dipelukannya.
"eh lo kenapa jadi nangis sih" tanya heran meskipun begitu kak edgar tetap melukku kembali dan menenangkanku.
"nathan...hiks...dia malah...hiks...dia malah pelukan....hiks hiks....sama gytha hiks....huwaaaaaa hiks hiks" aku memeluk kak edgar lebih erat lagi dan mendengar kak edgar mengucapkan sumpah serapah untuk nathan.
"udah diem nggak usah nangis lagi nanti gue kasih pelajaran buat si nathan karna dia udah buat adek gue nangis" ucapnya dengan lembut sambil mengelus rambutku.
Dengan cepat aku menggelengkan kepala "jangan kak."
"enggak bisa dia harus gue kasih pelajaran" ucapnya dengan sedikit emosi.
"kak jangan.....hiks.... Biarin nathan, nggak usah di kasih pelajaran. Gue kasihan sama dia nanti kalo lo kasih bogeman dan sekarang gue itu pacarnya. Gue nggak mau nathan kenapa-napa" mohonku ke kak edgar dan mulai mengatur nafasku yang tak karuan.
"tapi dia..."
"plisss kak. Biarin gue urus masalah ini sendiri" mohonku lagi lalu kak edgar mengeluarkan nafas putus asanya dan memelukku lagi.
"yaudah gue nggak akan kasih dia pelajaran tapi kalo sampe dia nyakiti hati lo lagi nggak ada toleransi lagi" ucapnya tegas. Aku hanya menganggukan kepala.
"nah adek gue pinter" ucapnya senang. Lalu tak lama seseoramg memencet bel rumah.
"siapa tuh kak" tanyaku.
"nggak tau deh" jawabnya santai.
Lalu bi inem pembantu rumah menghampiriku dan kak edgar tergopoh-gopoh.
"mbak di depan ada cowok katanya cari mbak feli mau ngembalikin tas" ucap bi inem kepadaku. Pasti ini nathan siapa lagi kalo bukan dia yang balikin tasku.
"kak samperin gih buat alesan apa gitu. Gue masih nggak pengen liat nathan" mohonku pada kak edgar.
"yaudah deh gue temuin nathan" jawabnya dan mengacak rambutku.
"makasih kak" ucapku dengan senyuman tapi setelah kak edgar pergi menemui nathan senyumku luntur, aku teringat lagi kejadian dimana nathan memeluk gytha tadi.
"huuffftttt" rasanya lelah sekali hari ini. Capek fisik dan pastinya capek hati. Lalu aku beranjak dari sofa dan berjalan ke kamarku.
Aku mengganti baju dengan pakian casual dan rebahan di atas kasur queen sizeku. Dan membuka handphone, aku mendapati beberapa pesan dan telefon dari nathan. Pasalanya handphoneku tadi aku silent jadi aku tak tau kalau dia menelfon atau pun mengirim pesan.
Aku tak memperdulikan semua itu aku lebih memilih menengkan pikiranku dengan mengistirahatkan badanku dan mulai memasuki alam mimpi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd
Fiksi RemajaFelicia agatha alexander (16) yang berubah menjadi nerd setelah kejadian yang tak ingin ia ingat. Nathaniel orlando (17) orang yang di kagumi banyak orang termasuk feli. ◽ ◽ ◽ Graphic by @whiteboardcc ⚡highest rank⚡ #44 in beautiful #7 in alexander...