# 4

4.1K 213 0
                                    

"Udah sampe nih dek" ucap Edgar.

"Eitss jangan dibuka dulu pintunya, biar gue yang bukain" lanjutnya dengan menahan lengan Feli yang akan membuka pintu.

"enggak, gue bisa buka sendiri!" Ucap Feli ketus.

"ya elah dek, mau dong" mohon Edgar dengan puppy eyesnya.

"enggak."

"ayo dong dek sama kakak sendiri kok nggak mau nurut."

"biarin aja."

"ayo dong pleasee sekali ini aja deh. Kan gue jarang jarang manjain adek gue satu satunya" mohon Edgar lalu lagi-lagi menatapnya dengan tatapan puppy eyes.

"lo itu ya kak kayak anak kecil aja. Yaudah cepetan."

"nah gitu dong dek" sembari keluar dan membukakan pintu buat Feli.

Saat akan berjalan Edgar melonggarkan tangan kirinya.

"lo ngapain kak gitu, kayak ada yang mau gandengan sama lo aja" tanya Feli, melirik lengan Edgar yang seolah siap menggandeng seseorang.

"loh, lo nggak mau pegangan gue?" Tanya Edgar.

"ya enggak lah ngapain coba! Gue itu adek lo bukan pacar lo sinting!" Ucap Feli dengan sebal.

"gitu amat dek, jangan jutek jutek lah sama gue."

"udah ah cepetan jalan di liatin orang ini."

"iya iya."

*****

Feli POV

Selama di perjalanan aku masih memikirkan jika seandainya ada yang mengenaliku dan akan berujung dengan runyam.

Setelah sampau diparkiran tempat pesta itu, aku dan kak Edgar sempat berdebat karena dia memaksa untuk membukakan pintu dan menyuruhku mengaiykan tanganku di lengannya. Tentu saja yang terakhir itu akan aku tolak. Hei, dia kakakku bukan pacarku.

Saat berjalan ke arah lift aku berkata pada kak Edgar "kak entar kalo udah di dalem lo nggak boleh tinggalin gue ya, bisa-bisa jadi kambing congek gue di dalem kalau nggak ada temennya" ucapku.

"tenang aja gue temenin kok" jawabnya santai sambil menekan tombol lift, tak membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu pintu lift terbuka.

'ting tong.'

Saat pintu terbuka ternyata di dalam kosong dan kami pun masuk. Kak Edgar menekan tombol angka 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

'ting.'

Pintu lift terbuka kembali, kami keluar dan menuju ballroom gedung ini.

Saat masuk, aku sedikit kaget mendengar suara kicauan para tamu yang ada di ruangan ini karena aku jarang sekali hadir di acara seperti ini. Di dalam, aku dan kak Edgar bertemu dengan dua orang lelaki dan mereka berjabat tangan khas lelaki dengan kakakku. Saat mata mereka mengarah padaku, aku hanya membalas dengan senyuman.

"siapa nih bro gebetan lo ya?" Tanya salah seorang dari mereka yang ada di depanku.

"atau pacar baru lo ya?" Timpal lelaki yang ada disebelahnya.

Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang