"Terkadang kamu dicintai bukan karena cantik, namun karena cerdas. Sebab keseimbangan emosional yang mampu kamu ciptakan dalam sebuah hubungan mampu membangun rasa nyaman yang lebih memikat."
●●●●
"Le Quartier, today?"
Jevian tidak mendongak sama sekali saat suara itu menggema dalam ruangannya usai derit pintu terdengar. Salah satu tangannya masih sibuk membolak-balik berlembar-lembar kertas yang harus ia baca sebelum ditandatangani.
"Pintu ada untuk diketuk, Johnny." tegur Jevian bossy. Namun yang di seberang justru terpingkal dalam tawa ringan saat mendengarnya.
"Nepotisme ada untuk dimanfaatkan, Jev."
Lelaki dengan tinggi badan menjulang itu melangkah tak acuh menuju mini fridge milik Jevian sebelum mengeluarkan sekaleng kopi instan. "So? Le Quartier?"
Jevian berhenti membaca kertas di tangannya untuk menyempatkan diri melirik arloji yang ia kenakan sebelum akhirnya menyadari jika waktu makan siang sudah tiba. Matanya menangkap siluet Johnny yang duduk pada sofa di pojokan ruangan, meneguk kopi yang ia curi terang-terangan, jelas sekali tidak akan beranjak dari ruangan itu sebelum Jevian memberikan jawaban.
"For lunch? Sejauh itu?" tanya Jevian pada akhirnya merespon sembari menutup map yang semula ia beri perhatian penuh. "Any special occasions, today?"
Johnny menggeleng, selang beberapa detik setelah itu bibir tipisnya menciptakan cengiran khas yang sudah Jevian kenali dengan jelas artinya. Lelaki itu akhirnya mengambil napas panjang sebelum menghela dengan perlahan.
"Alright. On you."
"Easy."
Johnny beranjak dari duduknya saat Jevian mulai merapikan bawaan dan meraih jas miliknya untuk dikenakan. "Mobil lo juga ya. Nebeng." tukas pria itu ringan.
"Kenapa? Mobil lo lagi di bengkel?"
"Enggak. Lagi males nyetir."
Keduanya berjalan bersisian keluar dari ruangan. Jevian menemukan Kei—si oknum yang memberikan Johnny akses untuk masuk tanpa permisi ke dalam ruangannya—tampak masih menatap komputernya dengan tenang. Si bungsu itu hanya melirik sebentar saat Jevian menyapanya guna memberi tau jika ia akan makan siang di luar kantor dan bertanya apakah si adik ingin sesuatu untuk dibawakan nanti. Lalu usai basa basi ringan—yang tidak ditanggapi Kei dengan serius itu—Jevian dan Johnny akhirnya berdiri bersisian di dalam lift menuju basement parkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiderari | Jung Jaehyun
RomanceCinta ini berduri. Tapi sejenak aku lupa, aku tak menggenggamnya sendirian.