"Maybe we're just falling stars, we once danced in the same skyline looking down at the world. And we've fallen like all others, from near and far, we've gathered and then separated by time and space, in order to shine some light and love around."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●●
Seperti yang sempat Johnny katakan pada Jevian, akhir pekan itu Tara mengajak ketiga temannya untuk kembali menginap di sebuah villa milik orang tuanya. Harusnya sih villa itu disewakan pada pengunjung lain, namun berhubung minggu ini Tara dan yang lainnya tengah free—thanks to radir yang akhirnya selesai—villa tersebut dikosongkan atas permintaan Tara.
Doni datang bersama istrinya. Tara datang bersama tunangan abadinya. Johnny datang bersama seorang gadis kecil bernama Kimmy. Sementara Jevian datang bersama Dave dan Devan.
Di antara mereka berempat, hanya Tara yang belum menikah. Alasannya sangat sederhana; belum siap. Beruntungnya pria itu, kekasih Tara rupanya juga belum siap jika harus memikirkan urusan pernikahan di tengah jenjang karirnya yang masih cemerlang. Namun karena keduanya sama-sama serius, mereka kini sudah sampai pada tahap saling mengenal keluarga satu sama lain dan akhirnya bertunangan.
Doni baru saja menikah dua tahunan yang lalu dan sampai saat ini ia dan istrinya masih betah berdua. Alasannya sangat amat sentimentil; sang istri pernah mengalami keguguran di tahun pertama pernikahan dan hingga saat ini masih belum berani untuk kembali hamil.
Johnny menikah empat tahunan yang lalu dan memutuskan untuk bercerai ketika buah hatinya bahkan belum genap berusia dua tahun. Alasannya jauh lebih sentimentil lagi dan tidak bisa dijelaskan tanpa membuatnya tampak seperti sebuah essay. Tapi yang jelas, Johnny berkata jika itu adalah kesalahannya dan Jevian enggan berkomentar terlalu jauh setelah itu.
Kini, Jevian resmi mengikuti jejak Johnny sebagai duda dengan butut dua. Mereka tidak pernah menyebutnya sebagai sebuah pencapaian, sebab keduanya percaya jika hubungan yang rusak tidak sepatutnya menimbulkan rasa bangga. Meski sejujurnya dengan status barunya, Jevian jadi sedikit bersyukur sebab ia menyadari bahwa kini ia jadi memiliki lebih banyak waktu untuk fokus mengurusi anak-anaknya. Tidak seperti saat bersama Jihan dulu, sebab ia merasa membebani urusan anak-anak dengan porsi yang sedikit berlebih pada Jihan sehinga Jevian bisa sedikit lepas tangan.
Villa milik Tara sudah dipenuhi riuh tiga bocah yang berlarian tidak tentu arah. Salah satu alasan Tara selalu memilih villa milik keluarganya sebagai destinasi short gateaway mereka adalah karena letaknya yang nyaman dan sangat strategis di ketinggian. Di sepanjang hari, kabut tidak akan berhenti silih berganti datang. Membuat mereka yang ada di sana tampak seperti tengah berada di negeri awan. Selain itu villa milik keluarga Tara memiliki empat kamar utama, sesuatu yang sangat sulit sekali dicari sebab seringnya villa dengan pemandangan yang bagus memiliki lebih dari enam kamar—yang ditargetkan untuk liburan keluarga besar—atau justru hanya dua kamar—yang ditargetkan untuk liburan keluarga kecil.
