"Lalu setelah ini, aku harus apa?"
●●●●
Jevian dan kedua temannya saling lirik ketika Johnny kembali dari panggilan teleponnya dengan wajah masam. Lelaki yang terkenal begitu lihai menyembunyikan ekspresi dan perasaannya itu jelas membuat ketiga temannya menaruh perhatian lebih padanya.
"Kenapa? Nyonya bikin masalah lagi?" adalah celetukan Doni ketika Johnny tidak buka suara sedikit pun meski ia telah kembali duduk lima menit lamanya. Membuat Tara yang terbiasa sungkan sempat menyenggol kaki Doni di bawah meja dan keduanya adu tatap lalu saling terlihat nyolot untuk beberapa saat.
"Kimmy didaftarin kelas modeling dasar pagi ini."
"What?"
"Did she asked your permission?"
"I just knew."
"Gila. Jangan bilang karna anak temen-temennya juga daftar di kelas yang sama?"
"Probably."
Jevian dan Doni sama-sama berdecak tak habis pikir. Meski sebenarnya kelakuan mantan istri Johnny yang serba aneh ini bukan lagi hal yang baru untuk didengar, tapi setiap kali wajah Johnny tampak masam dan lelaki itu mulai mengeluh, mereka tetap saja akan berdecak tidak percaya mendengarnya.
Masih segar dalam ingatan Jevian saat Johnny berlarian panik dari kantor guna menjemput Kimmy yang kala itu tengah dibawa ibunya pergi ke acara ulang tahun salah satu teman sosialitanya. Acara diadakan outdoor dengan tema garden party dan taman diisi dengan berbagai mainan anak. Saat itu, Viona meninggalkan Kimmy di sebuah pondok untuk berbincang dengan temannya hingga tidak menyadari jika hujan mulai turun dan Kimmy menangis meraung2 di bawah pondok sendirian sebab sang ibu bahkan tidak tau jika si gadis kecil itu takut pada suara petir dan gemuruh. Ia juga tertinggal sendirian sebab anak-anak lain telah lebih dulu dibawa oleh nanny mereka untuk berlindung. Viona jadi tidak punya pilihan lain selain menghubungi Johnny sebab Kimmy tidak berhenti menangis sebelum akhirnya sang papi datang.
Setelah kejadian itu, seolah tidak memiliki malu, Viona masih sering meminta jatah waktunya bersama Kimmy. Sering membawanya ke tempat-tempat yang menurut Johnny tidak seharusnya didatangi batita. Sering memaksa si kecil untuk berbaur dengan anak dari teman-temannya dengan mendaftarkan Kimmy di prescholl dan playdate dadakan.
"Terus Kimmy gimana?" keheningan itu dipecah oleh suara Tara yang sejak awal memilih diam.
"She cried, of course."
"Ya iyalah, anak belum tiga tahun dimasukin kelas yang isinya bukan playing around dan haha hihi. Gimana nggak nangis." Doni menyambut dengan sinis. "Yaudah, sana jemput anak gue. Jangan dibiarin lama-lama sama itu perempuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiderari | Jung Jaehyun
RomanceCinta ini berduri. Tapi sejenak aku lupa, aku tak menggenggamnya sendirian.