"bunda hitung sampai 5 gak bangun panggilin daddy ya" teriak caca dari dapur yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya
Terdengar suara langkah kaki menuruni tangga, Caca menoleh ke sumber suara ada suami tercintanya yang sudah berpakaian rapih dengan setelan jas abu abu memeluk tubuhnya dari belakang memberi kecupan lembut dibibirnya.
"hari ini jadwalnya apa aja?" Meskipun mark super sibuk tapi tak lupa untuk selalu menanyakan jadwal keluarganya.
"Nganterin chela vaksin, maira ada pemotretan pagi tema nya garden gitu, Megi masih demam, zura, Lino sama lody kosong hari ini"
"Yaudah nanti mas usahain pulang sore"ucap mark sambil mengecup kening caca.
"Daddyy~"terdengar rengekan dari lantai atas caca tertawa kecil, Mark menghela nafas, semua anaknya akan bertambah manja padanya kalau sedang sakit pernah dulu lino sakit dan alhasil Mark meliburkan diri selama 4 hari karena putranya gak mau ditinggal.
Mark membuka pintu kamar putrinya perlahan hal pertama yang ia lihat setelah membuka pintu adalah buntalan selimut diatas kasur dengan suara rengekan putrinya dibawah selimut.
"Kenapa sayang, apa masih sakit?" Tanya mark sambil membuka selimut melihat wajah anaknya yang memerah karena demam.
"Hiks..Sakit Daddy teng..hikss..gorokannya"
"Minum obat ya, makan dulu daddy suapin, mau dibawah apa disini?"tanya Mark sambil mengelus kepala megi yang masih sedikit panas.
"Hiks..di bawah"megi merentangkan tangannya minta digendong.
Ceklek
Langkah Mark terhenti saat pintu kamar mandi terbuka munculah maira dengan wajah segarnya sehabis mandi, ya megi dan maira itu satu kamar begitupun dengan zura dan lody, sedangkan lino dan chela mempunyai kamar sendiri sendiri.
"Hai dad" sapa maira sambil berlalu keluar kamar untuk ke bawah sarapan
Mark tersenyum kecil melihat maira itu seperti bercermin.
~
Semua sudah berkumpul dimeja makan untuk sarapan.
"Bunda suapin ya dek kasian daddy nanti terlambat" Megi menggelengkan kepalanya
"Gpp bun aku udah bilang papa kalau megi sakit jadi pasti tahu kalau sedikit terlambat" caca hanya mengangguk sambil mengambil alih piring suaminya untuk ia suapi.
Terdengar suara mobil dari depan memasuki pekarangan rumah
"Omaaa~" teriak lino lari kedepan rumah
"Jangan lari lari dek nanti jatuh"teriak mark mengingatkan
Tak lama Teny datang dengan lino digendongan nya "pagi oma~" sapa cucunya berbarengan, Teny tersenyum sambil mendekat ke meja makan "pagi semua" jawabnya dengan ceria.
"Pagi mi"
"pagi mi, udah sarapan?"sapa caca dan Mark berbarengan, dibalas anggukan oleh teny "habis ini langsung siap-siap ya kak maira soalnya tempatnya lumayan jauh, oh iya terus megi sama siapa? Kasihan kalau dititipin bibi anaknya rewelkan kalau sakit?""Nanti coba tanya mama tya sibuk apa nggak mi"balas caca
Teny mendudukkan lino ke kursinya lagi dan menghampiri megi yang sudah selesai sarapan, megi langsung merentangkan tangannya minta dipeluk "aduhh cucu oma kasihan banget yang lagi sakit" dielusnya rambut megi yang bikin pelukan dipinggangnya mengerat "badanya masih panas banget kak" lanjutnya setelah merasakan hangat diperutnya karena megi mendusalkan wajahnya disana.
"Habis ini minum obat kalau nanti siang nggak turun aku bawa ke RS aja"
"Minum obat ya habis ini, oh iya opa tadi nitipin coklat kesukaan kamu oleh-oleh dari eyang"