31

949 78 2
                                    

Little bit "🔞"

"yang"

"Hmmm" gumam chela yang masih sibuk membalas chat group hpnya.

"Kalau diajak bicara itu lihat orangnya nggak sopan banget" chela menghela nafas menaruh ponselnya diatas meja. Sehabis nonton tadi jisaka mengajaknya keapartemen mumpung masih belum terlalu malam untuk pulang.

"Apa sayang" ditangkupnya pipi jisaka membuat bibirnya mengerucut lucu.

Lama hanya saling menatap jisaka memegang bibir chela memainkanya dengan menarik pelan.

"Boleh ya?" Izinya, setelah berpikir cukup lama ia mengangguk mengiyakan karena sejak ketahuan oleh bundanya jarang sekali ia memberi jisaka kebebasan untuk menyentuhnya.

"Mhmmmm~" jisaka melesakkan lidahnya kerongga mulut chela mengajak perang lidah.

Tak berhenti disitu tangan nakal jisaka mulai berani menyentuh payudara chela membuat sang empu kaget membuka mata ingin mlepas tautan mereka dan menjauhkan tangan jisaka dari sana.

Namun kembali ia memejamkan matanya pasrah karena jisaka yang marah dengan menggigit lidahnya keras serta menambah kuat remasan dipayudaranya.

Chela memukul pelan dada jisaka karena sudah kehabisan nafas dengan tak rela jisaka melepaskannya meskipun dengan raut kesal.

"Ck.." decaknya.

"Sakit tau" keluhnya yang merasakan nyeri dibibir akibat gigitan jisaka ya meskipun tidak sampai berdarah.

Dipandanginya chela yang masih mengaca diponselnya rambut sedikit acak-acakan blazer yang sudah melorot memperlihatkan bahu mulus chela membuatnya sedikit turn on.

Jisaka mendekat menelusupkan wajahnya diceruk leher chela memberi kecupan ringan dan sesekali menjilatinya membuat sesuatu berterbangan diperutnya.

"Hmmhh~"

"Pinter" ucap jisaka setelah menghirup aroma manis strowbery yang menguar dibadan chela, ia tak suka dengan bau parfume ia lebih suka bau alami kulit yang tercampur dengan aroma sabun mandi.

Sebenarnya chela tidak terlalu suka dengan sabun mandi dengan aroma buah, ia lebih suka yang aroma bunga tapi saat ia menggantinya dengan aroma bunga jisaka sangat marah padanya lagi-lagi ia memilih mengalah daripada ribut masalah sepele.

Ia mengakui bahwa dia akan jadi anak penurut didepan jisaka, dari aroma sabun, outfit harian entah mau jalan sama jisaka atau kekampus itu jisaka yang nentuin misal ada baju yang dipakainya tapi tidak sesuai dengan selera jisaka ia akan marah dan menyebabkan pertengkaran.

Jisaka kembali menyatukan bibir mereka, menindih sebagian tubuh chela yang sudah telentang disofa.

Saat chela sudah larut dalan ciumanya, tanganya ia gerakkan kebawah memasuki celana dalam chela meskipun sedikit ada cekcok tapi akhirnya dimenangkan oleh jisaka.

"Ahhh~" desah chela saat tangan panjang jisaka menggesek klitorisnya.

"Hmhh~ ahhh.. pelanhh"

Dipandanginya wajah kekasihnya yang sedang kenikmatan ia naikkan tempo kecepatan dibawah sana. Wajahnya turun diantara dua gundukan dibalik baju chela walau sedikit kesusahan saat menaikkan baju dan bra akhirnya berhasil juga tanpa menganggu kegiatan dibawah sana.

Dilahapnya puting chela yang menonjol keras membuat chela cepat sampai karena serangan bertubi-tubi yang jisaka berikan.

"Akhhhh~ ahh jih ji mauh sampai ahhhmhh" dirangkulnya kepala jisaka karena tak kuat menahan kenikmatan yang membuat badanya bergetar saat pelepasan.

Markhyuck FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang