1 bulan berlalu kini gips chela sudah dilepas. Mama jisaka, chela dan bunda caca sudah semakin dekat sering keluar bareng untuk belanja bulanan ataupun hanya sekedar jalan jalan dan main kerumah masing masing.
Hari ini malam minggu dan chela hanya berbaring dikamar karena jisaka bilang tidak bisa keluar karena ada reuni dari sma nya sebenernya chela mau ikut tapi jisaka tidak mengajaknya mungkin jisaka butuh waktu bersama teman temannya yang lama sudah tidak bertemu pikirnya.
Tok tok tok~
"Masuk"
"Kenapa Bun?"
"Bunda mau keluar sama daddy keacara temenya daddy" caca menghampiri chela dan berdiri disamping chela yang masih tiduran dikasur.
"Adek ikut semua?" chela duduk dan memeluk perut caca yang dibalas elusan dirambut chela.
"Enggak tempatnya jauh udah malem juga, adek dirumah nena siap siap gih habis ini dijemput nepa, nanti kalau kemaleman bunda nginep dihotel gpp kan" chela hanya mengangguk menanggapi.
"Tumben menantu bunda nggak kesini?"
"Ada acara bun" ucapnya lirih sambil mendusalkan wajahnya diperut caca
"Ululuh anak bunda sedih nggak diapelin sama pacarnya" ledek caca yang bikin chela cemberut makin mengeratkan pelukannya pada pinggang caca.
"udah sana siap siap mama mau berangkat dulu ya, kabarin kalau ada apa-apa" ucap caca dan menciumi wajah chela berkali kali.
Mereka berdua keluar dari kamar, chela ikut mengantarkan bundanya kedepan.
"Daddy berangkat dulu ya sama bunda baik baik dirumah kalau ada apa-apa kabarin daddy atau bunda" ucap mark dan mencium kepala chela.
Setelah mobil orang tuanya sudah tidak terlihat chela berjalan keatas untuk siap siap kerumah nepa.
...
Waktu sudah menunjukkan dini hari namun chela belum bisa memejamkan matanya chela dan adiknya sudah berada dikediaman djung dari 6 jam yang lalu, chela lagi tiduran sendiri dikamar karena adik2nya tidur bersama nena dan nepa dikamar utama yang luasnya minta ampun.
Belum ada kabar dari jisaka, apakah sesibuk itu sampai lupa mengabari pikir chela.
Drrt drttt ~
Hampir saja chela memejamkan matanya terdengar panggilan masuk dari hpnya tertera nama mama jemina segera chela mengangkatnya "iya ma ada apa?"
"Hikss Sayang mama dapat kabar dari bibi dirumah jiji pingsan hikss babak belur katanya habis berantem, mama ini langsung pulang mungkin 2 jam an mama sampai hikss~ kamu bisa kerumah nggak lihat kondisinya, bibi panik hikss~ takut nggak bisa ngobatin" tangis mama jemina dari sebrang.
"Mama tenang dulu ya aku langsung kesana, aku selalu kabarin nanti, hati hati dijalan"
Setelah panggilan berakhir chela langsung keluar menuju kamar nepa dan nena nya, dilihatnya jam sudah pukul 12 malam apakah boleh dia meminta izin untuk keluar.
Tok tok~
Tak lama pintu dibuka oleh nena tya dengan wajah mengantuk "ada apa kak nggak bisa tidur mau nena temenin?" Tanya tya sambil mengucek matanya.
"Nena mama jemina tadi tlvn kakak katanya dirumah nggak ada siapa2 jisaka habis berantem pingsan dirumah, mama baru sampai 2 jam lagi, takut ada apa apa kalau nggak ditanganin" lirih chela karena takut nepa nya ikut bangun.
"Terus? Kamu mau kesana sama siapa? Kak ini udah malem loh mau bilang apa nena sama daddymu?"
"Sama aunty biar bisa nanganin juga kalau ada apa2" melas chela sambil menautkan jarinya memohon.
"Sayang ada apa?" Suara jeffry yang terbangun terusik oleh suara keributan yang diciptakan tya dan chela karena memang mereka yang masih didepan pintu kamar, yang terlihat Jeffry hanya Tya karena chela tertutup oleh daun pintu.
Chela langsung menggenggam tangan tya dan menggelengkan kepalanya untuk tidak memberi tahu nepa nya karena pasti tidak diizinkan nepa nya itu sangat tegas seperti daddynya kalau marah nyeremin sekali kalau sudah bilang tidak ya tidak.
Tya menghela nafas "sayang kamu ngapain sih?!" Jeffry mulai meninggikan suaranya karena kesal tidak ada jawaban dari istrinya.
"Izin sendiri sama daddy dan bunda mu, dan syaratnya harus dianter sama uncle, kalau mamanya sudah pulang kamu langsung pulang!" Ucapnya bisik bisik dan langsung dibalas anggukan oleh chela dan bergegas lari kekamar untuk bersiap-siap setelahnya ia membangunkan uncle dan aunty nya.
"Ck" decak jeffry dan hendak turun dari kasur namun tya sudah menutup pintunya kembali menghampiri suaminya supaya tidak keluar sebelum chela berangkat.
Papa jevano dan mama jemina