"maaf ya aku jadi cengeng" ucapnya serak setelah menceritakan perihal papanya yang melakukan poligami dengan sahabat mamanya sendiri.
"Gpp, aku malah seneng kamu mau cerita itu berarti kamu ngasih kepercayaan lebih ke aku, mulai sekarang jangan ada yang ditutupin ya biar aku nggak salah paham sama kamu" chela mengelus rambut jisaka yang masih setia memeluk pinggangnya.
"Jadi karena itu kamu ikut club motor?" Jisaka menegang chela yang tau itu mengehela nafas jadi benar yang dikatakan unclenya selama ini.
"Papa maksa buat ketemuin aku sama mereka untuk jelasin, aku gak tahu apa yang bakal aku lakuin kalau ketemu mereka yang nantinya buat papa marah dan ninggalin mama, aku gak siap lihat mama sedih, itu yang bikin aku cari pelarian kesana" ucapnya lirih "Kamu marah?" Lanjutnya
"Daripada marah aku lebih ke gak suka, dilihat dari luka waktu itu sepertinya bukan club motor biasa, apa kamu juga ikut balapan dan ada semacam taruhan?"
Hening tidak ada jawaban..
"Emang kamu jadi lega kalau ikut balapan dan berkelahi, Enggak kan? perasaan mengganjal itu akan hilang kalau kamu bicara sama papa, saran aku nggak ada salahnya kamu dengar dulu penjelasan dari papa, pasti papa punya alasan dilihat dari mama yang mau dipoligami sama sahabat sendiri"
"Mama pinter banget nyembunyiin sesuatu, aku nggak pernah tau disaat mama sedih atau bahagia, haha brengs*k kan aku? Aku takut mama rela dipoligami karena aku padahal aku bisa hidup tanpa papa" ucapnya dengan suara bergetar karena menahan tangis.
Saat chela ingin menjawab terdengar dering telfon dari hpnya, tertera nama bunda.
"Halo iya bun"
"Kak pulang jam berapa? Masih ada kelas?"
"Udah selesai kok bun ini mau pulang"
"Yaudah bunda tunggu ya hati-hati dijalan kak, bye"
"Bye bun~"
"Yuk aku anter" jisaka berdiri mengambil kunci mobil.
Mereka jalan bareng menuju lift untuk kebawah "Ji.... aku cuma mau ngingetin nggak selamanya kamu bisa lari dari masalah, pikirin juga gimana khawatirnya mama setiap kamu pulang babak belur kamu nggak tahu kan mama selalu curhat ke aku tentang kamu yang berubah tapi mama nggak boleh kasih tahu ke kamu" setelah ngomong gitu chela pergi lebih dulu ke mobil meninggalkan jisaka yang masih diam ditempatnya.
***
Drttt~ drtttt
Chela mengerutkan keningnya "halo pa" Sapanya sedikit bingung karena jarang sekali papa jisaka menghubunginya.
"Halo chela, hari ini bisa ketemu nggak?"
"Bisa pa mau sekarang aja?"
"Boleh kamu bisa? Nggak ada kuliah?"
"Enggak kok pa hari ini ada satu kelas aja nanti sorean"
"Oke tempatnya nanti papa sharelock ya"
"Iya pa" setelah panggilan berakhir chela tidak langsung beranjak masih merenungkan kenapa papa jisaka mengajaknya bertemu apa ada hubungannya dengan jisaka? Karena tumben sekali papa jisaka menghubunginya sendiri biasanya lewat mama atau jisaka dibilang dekat juga tidak terlalu hanya beberapa kali makan bareng atau waktu chela main kerumah jisaka.
"Tau ah temuin aja dulu" putusnya lalu bersiap-siap pergi kerestoran yang sudah dikirim papa jisaka.
Hanya membutuhkan waktu 15 menit restoran dari rumah, kini netranya sedang mencari keberadaan papa jisaka yang katanya berada di pojok kanan.