5 bulan setelah jisaka babak belur dan tentang pertanyaan chela padanya waktu itu masih belum terjawab, jika chela membahas itu jisaka akan mengalihkan pembicaraan atau marah padanya dengan mendiaminya berhari-hari.
Omongan uncle Sungchan yang mengatakan bahwa jisaka mengikuti geng motor terus terngiang-ngiang dikepala. Bukan tidak percaya unclenya hanya saja jisaka sangat baik jika bersamanya jadi anak penurut pada mamanya, memang agak dingin sih kalau sama papanya tapi jisaka pernah bilang bahwa memang anak laki2 jarang dekat dengan papanya mereka akan lebih dekat dengan mama ya chela percaya saja.
Hari ini chela akan dijemput jisaka, ia ingin mendapat kejelasan karena sudah 2 Minggu ini jisaka terlihat menghindarinya, kenapa baru sekarang? jika saja jisaka menghindarinya dari 3 bulan lalu mungkin chela akan melepasnya tapi tidak dengan sekarang disaat ia sudah sangat jatuh hati pada cowok itu.
Bisa dikatakan chela lagi di hubungan yang toxic karena tidak hanya sekali dua kali ia mendengar desas desus jisaka selingkuh dibelakangnya namun saat bersama jisaka chela seakan luluh dengan kata katanya seperti kena pelet. Pernah juga teman jisaka satu kampus yang suka sama chela memberikan bukti bahwa jisaka sering having sex dengan banyak cewek, istilahnya membeli wanita namun seperti diguna guna lagi dan lagi chela memaafkan jisaka, sudah sering dikatai bodoh oleh sahabatnya tapi tidak membuat dia jauh dari jisaka.
Dan jujur saja sebenarnya orang tua chela juga sedikit kurang suka dengan jisaka karena kejadian 3 bulan lalu saat chela setiap hari pulang hampir jam 12 malam dengan diantar oleh jisaka.
Flashback~
Kebiasaan chela yang sering pulang malam akhir-akhir ini membuat mark dan caca khawatir tapi mereka mencoba maklum karena chela yang notabennya sudah menjadi mahasiswa mungkin banyak tugas yang deadline-nya besok pagi jadi sering pulang malam.
Tapi tidak setelah chela hampir setiap hari pulang malam, dan caca malam itu mencoba bicara pada anaknya ia memasuki kamar chela duduk dipinggir kasur menunggu anaknya selesai mandi.
Netranya tertuju pada jaket chela yang akhir-akhir ini dia cuci sendiri awalnya ia berfikir bahwa chela sudah dewasa, namun entah kenapa malam itu caca menghampiri keranjang cucian dan mengambil baju chela yang baru dipakai nya.
Samar tercium bau sperma caca awalnya tidak curiga karena tidak mungkin chela melakukan itu. Tapi bagaimanapun dia tau bagaimana baunya dan itu benar benar bau sperma dan ada noda putih dikerah baju.
Caca membongkar lagi melihat dalaman dan celana jins anaknya terdapat bercak darah tapi hanya bintik bintik, dan cairan seperti keputihan. Caca mencoba tenang dia harus tanya chela langsung.
Tak selang berapa menit chela keluar dari kamar mandi caca menyambutnya dengan senyum ramah mengambil alih handuk chela dan menggosok kepala chela yang masih basah.
"Bunda belum tidur?" Tanya chela.
"Belum nunggu kamu, akhir-akhir ini kakak jarang banget dirumah kenapa? banyak tugas ya?" Tanya caca mencoba tidak gegabah karena chela itu seperti kaca tipe yang mudah hancur kalau tidak hati hati.
Chela menganggukkan kepalanya "kak kamu nggak ada yang pengen diceritain kebunda?"
Badan chela menegang caca sangat tahu bahwa chela tidak pandai menyembunyikan sesuatu, caca menghela nafas pelan."Bunda nggak melarang kakak pacaran, pulang malam, keluar bawa mobil sendiri, berteman dengan siapapun bukan berarti bunda membebaskan kakak tapi karena bunda sangat percaya banget sama kakak, jadi tolong ya kakak harus bisa jaga kepercayaan bunda" chela terisak pelan caca membalikkan badan chela dan mendekapnya dalam pelukan.
"Coba cerita sama bunda biar bunda tau apa yang harus bunda lakukan" Caca menahan tangisannya.
"Hiksss ma-hikss af bunda~" chela mengeratkan pelukannya mencengkeram baju caca dengan kuat.