⚠️ (mengandung bahasa kasar)
Pagi sekali caca mark dan anaknya sudah berada dipusat perbelanjaan untuk membelikan oleh-oleh karena siang nanti mereka sudah harus ke bandara untuk pulang.
"Mas ini yang zura nggak ada size-nya gimana? Mau ganti aja? Tapi takutnya ngambek kalau nggak kembar" tanya caca pada mark yang duduk dikursi tunggu dengan tangan memegang ponsel.
"Cari ditoko lain aja nanti" jawabnya sebentar sebelum kembali fokus dengan ponselnya.
"Sekalian beli tas ya mas anak-anak udah mulai offline" Mark mengangguk sebagai jawaban.
"Mas ini gimana bagus nggak?"
"Nggak kebesaran yang?" Tanyanya saat Caca mengambil tas ransel yang lumayan besar untuk anak seusia lino.
"Gpp kan udah naik kelas pasti pelajarannya tambah banyak, toh juga nanti mbk yang bawa tasnya bukan anaknya sendiri" jelasnya, bukan maksud memanjakan untuk tidak membawa tas sendiri, menurut caca anak usia sekolah itu masih dalam pertumbuhan jadi sebisa mungkin tidak membawa beban berat seperti membawa tas ransel dipunggung.
"Cari sweater aja ya mas buat liburan kan lagi musim dingin" Mark kembali mengangguk. Sesekali melihat lody yang berlarian diruangan tersebut.
"Paling sebel kalau belanja sama kamu iya-iya mulu" keluh caca suaminya ini paling cerewet soal penampilan tapi malas untuk belanja saat ditanya pun terserah caca tapi kalau ada size-nya yang nggak cocok atau modelnya ujungnya caca yang dimarahin.
Setelah lama berkeliling dan menemukan barang yang mereka cari merekapun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum kebandara karena masih ada waktu 1jam.