25

942 75 3
                                    

"kamu sayang banget sama jisaka?"

Chela mengerutkan keningnya "kok tiba-tiba?" Bingungnya

"Udah buruan jawab!" Gemas somi, hari ini adalah hari minggu jadwal mereka berdua pedimeni dikamar chela.

"So so" jawab chela enteng.

"So so apanya disuruh putus aja nggak mau, nangis" ejek somi yang dibalas cengiran chela "Hihi, baguskan punyaku?"

"Mengalihkan pembicaraan!!" Pura-pura marah somi. Pusing sudah ia menasehati 2 sahabatnya ini chela maupun dewi sama aja bulolnya.

Memang hanya somi aja yang tidak punya pacar tapi bukan berarti dia bodoh dalam hal percintaan justru karena dari smp dia sudah paham sifat para buaya makanya sekarang ia lebih memilih sendiri daripada menjalin cinta yang hanya buang-buang waktu, sebenernya banyak yang mau sama dia tapi ia punya prinsip kalau mau serius ya langsung nikah aja tanpa harus pacaran yang ujung-ujungnya putus ribet!!. Itu menurutnya sih kalau orang lain mau berpendapat lain ya monggo.

"Kalau orang ngomong itu dengerin jangan iya-iya aja tapi nggak dilakuin" protes somi

"Apasih iya bebeb nggak bucin lagi kok aku sama jisaka, sekarang biasa aja gara-gara pertengkaran kemarin" memang jisaka dan chela sempat break kemarin karena jisaka yang selalu mengingkari janjinya bahwa tidak akan bermain api dengan wanita lain lagi namun itu hanya bulshit.

"Kamu masih break apa udahan?"

"Lebih kejalani aja karena nggak ada kata putus, keluar paling cari makan atau dia minta ditemenin kemana gitu, sering kesini bawa titipan oleh-oleh dari mamanya kadang aku yang kerumah mama atau maminya" jelas chela yang masih sibuk mengecat kukunya.

"Menurut kamu jisaka bisa nggak berubah?"

Chela mengendikkan bahunya "Entah, akhir-akhir ini aku baru ngerasain kalau lagi baik-baik aja sama jisaka dia cuek banget, tapi kalau aku lagi marah dia jadi baik banget sama aku, terus kalau aku minta putus dia selalu bilang gini aku nggak mau putus sama kamu aku serius sama kamu mau kamu apa? Mau sekarang aku ngomong sama mama bunda buat lamar kamu biar kamu tau aku serius" ucapnya menirukan gaya bicara jisaka.

"Boleh nggak aku berpendapat?" Somi mendekati chela merebahkan tubuhnya disamping chela.

"Sure"

"Kalau menurut aku ya, gpp sih kalau jisaka buat pacaran aja tapi kalau sampai nikah jangan ya?" Ucapnya memohon.

Chela tersenyum "jodoh ditangan tuhan omi, sebenernya capek hati juga sama jisaka nangis mulu karena kecewa, kan habis ini lulus pasti dia bakalan banyak ketemu beragam cewek dilingkungan kerja, jadi menurut aku kalau mau mutusin sekarang terlalu kecepatan"

"Ihhh temen aku yang manja kemana kok udah bisa ngomong macem orang gede gini" somi menguyel-nguyel pipi chela membuat empunya cemberut kesal.

"Chel"

"Hmmm"

"Aku kemarin ketemuan sama jisaka dicafe, dia yang hubungin aku mau curhat" memang tak jarang jisaka kalau ada masalah dengan chela akan cerita ke dewi atau somi, tapi seringnya ke dewi karena somi anaknya tegas dan jujur dalam menanggapi kalau emang nggak bener ya dimarahin tak lupa diakhir keluarlah nasehat mutiara yang kebanyakan orang menganggapnya cerewet dan sok bijak karena hal itu jarang sekali yang mau cerita sama dia termasuk sahabatnya sendiri. Somi tidak mempermasalahkan itu mau cerita sama dia ya resiko dapat komentar yang pedas dan jujur kalau nggak mau ya sudah.

"Tumben?" Somi mengangkat bahunya tidak tahu.

"Yang jelas dia bilang lagi dikejar-kejar sama mantannya, kamu tahu?" Chela menggeleng.

"Dia nggak berani bilang sama kamu sendiri takut salah paham" chela sudah berhenti dari kesibukannya sekarang ia fokuskan menghadap somi.

"Namanya clara kamu kenal kan?" Chela mengangguk karena memang satu kampus "dia bilang diteror sama clara awalnya jisaka nggak ambil pusing sampai si clara ngancam bakal ganggu kamu dan hubungi kamu lewat Insta" lanjutnya.

"Ngapain takut tinggal nggak aku tanggepin kan?"

"Dia takut kalau clara ngarang cerita mereka pernah having sex" chela mengangguk.

"Udah pernah dikasih tau sama temen jisaka si jay, dan udah aku bahas juga sama jisaka katanya malah si jay yang suka aku makanya dia jelek-jelekin jisaka ke aku"

"Kamu percaya?"

"Percaya nggak percaya sih" chela menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kamu menolerasi cowok yang udah hs sebelum nikah nggak?" Chela menggeleng tidak tahu.

Somi menghela nafas "yaudah yuk bersih-bersih udah ngantuk mau tidur"

"Udah dia cerita gitu aja?"

"Iya, aku suruh bilang ke kamu dulu biar nanti kalau clara dm kamu nggak kaget dan salah paham" jelasnya sambil melangkah ke kamar mandi untuk cuci muka.

Sebelum benar-benar masuk kedalam somi membalikkan tubuhnya "chel inget ya aku sebagai sahabat nggak rela kamu disakitin jisaka diselingkuhin terus sampai kamu nangis, pokoknya jangan sampai nikah ya, kalau udah lulus aku bakal kasih tahu alasan kuat yang bikin aku nggak setuju sama jisaka" ucapnya dan langsung masuk kekamar mandi.

Chela tersenyum somi itu benar-benar cerewet, apa ia carikan saja jodoh untuk sahabat nya itu pikirnya kemudian terkikik geli memikirkan wajah galak somi saat ada yang berusaha menjodohkannya karena ia merasa tidak laku saja padahal hanya ingin sendiri katanya.

'SOMI POV'

"Tunggu bentar lagi chel saat perasaanmu sama jisaka udah biasa aja, akan kuceritakan kelakuan jisaka dibelakang kamu, aku nggak tau kamu bakal marah atau nggak karena aku nggak bisa bilang sekarang, aku sendiri masih kecewa gimana kamu yang cinta sama dia aku takutnya kamu malah benci aku yang kamu anggap merusak hubungan kalian karena aku nggak punya bukti, aku bingung harus gimana apa keputusanku sudah benar akan beritahu kamu saat kita sudah lulus nanti? Setelah aku bilang ini dan ternyata kamu masih sama dia aku bakal tetap ngedukung kamu apapun yang terbaik buat kamu" Somi terisak pelan didepan wastafel..

Markhyuck FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang