My Childish Boyfriend 17

31.3K 2.7K 26
                                    

Terkadang kita harus merelakan orang yang kita cinta, untuk menemukan orang yang cinta kepada kita.

By • Andreannaja

_________________________________

Kediaman keluarga Pratama.

"Pagi" ucap Ilham dengan senyumnya namun seketika luntur.

"Muka kamu kenapa berantem udah nakal sekarang " ucap bunda

"Ini kemarin Ilham dipuk-" ucap Ilham terpotong

"HALAH MAKANYA JADI ANAK TUH YANG NURUT JANGAN NYUSAHIN" bentak ayah.

"Kemarin ngapain bolos udah pinter hah" ucap bunda.

"Udah bolos muka babak belur berantem mau jadi apa kamu hah" sambung bunda

"Kalian kenapa sih Ilham belum selesai ngejelasin marah-marah capek tau nggak bun, yah Ilham kaya gini kalian sibuk kerja kerja kerja" ucap Ilham hingga

Plakk

Ayah menampar Ilham membuatnya mengepalkan tangannya.

"Lancang kamu, ayah sama bunda kerja juga buat menuhin kebutuhan kamu bodoh "bentak ayah.

"Ilham nggak butuh uang Ilham cuman butuh kasih sayang kalian"ucap Ilham dengan nafas memburu.

"BISA APA KAMU HIDUP TANPA UANG HAH" bentak bunda.

"Udah lah bun nggak guna juga ngomong sama dia kita berangkat sekarang" ucap ayah lalu mereka pergi begitu saja.

"Sialan" desis Ilham lalu memukul tembok berulang kali.

"Aduhh si aden gimana ini" ucap bibi bingung.

"Bi" panggil Acha Karan sedari tadi di pintu terbuka namun tak ada yang menyahutinya.

"Eh non Acha duh itu aden tenangin tolong non tadi abis berantem sama tuan dan nyonya" ucap bibi.

"Apa?! shit" ucap Acha lalu menghampiri Ilham yang ingin memukul tembok lagi namun ia tahan.

"Berhenti" ucap Acha dingin.

"Awas Chaa minggir" ucap Ilham dengan nafas memburu.

"Sttt tenangin diri kamu" ucap Acha yang menarik Ilham ke dalam dekapannya.

Hingga beberapa menit akhirnya Ilham tenang.

"Ayo berangkat" ucap Ilham dengan senyum nya namun terlihat seperti senyum terpaksa.

"Ya udah ayo" ucap Acha lalu mereka pamit kepada bibi.

Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil namun Ilham hanya diam saja sampai di sekolah membuat Acha sedih.

"Kenapa diem aja hm?" tanya Acha  namun Ilham hanya menggelengkan kepalanya.

"Coba hadep sini" ucap Acha dengan menyentuh pipi Ilham.

"Shhhh" desis Ilham karna merasa perih karna bekas tamparan ayahnya.

"Di tampar?" tanya Acha dengan mengelus pipinya.

"Nggak" ucap Ilham .

"Bohong nggak mau jujur sama Acha lagi?" tanya Acha.

"Iyaa di tampar" ucap Ilham.

"Sini deketan coba" ucap Acha lalu mencium pipi Ilham.

"Dan sembuh kan" ucap Acha.

"Kok malah merah sii sayang" ucap Acha menahan tawanya ketika melihat semburat merah di pipi Ilham.

"Achaaaaaaaa ihhhh jangan godaiin ilhamm" rengek ilham membuat Acha terkekeh.

"Nah gini dong jangan sedih terus okey? pasti bonyok lo lama lama sadar lo harus terus sabar aja okey" ucap Acha dan di angguki Ilham namun hingga beberapa saat Ilham tiba-tiba menangis membuat Acha bingung.

"Loh loh heyy kamu kenapa kok nangis" tanya Acha bingung.

"Hikss...Acha udah nggak sayang Ilham ya hikss..." tangis Ilham.

"Kata siapa Acha sayang Ilham kok baby" ucap Acha yang menarik kedalam dekapannya.

"Tapi knp Acha ngomong pake lo gue" ucap Ilham.

"Astaga maaf sayang Acha lupa" ucap Acha dan di angguki Ilham.

"Udah yuk turun tuh muka sahabat kita bingung" ucap Acha dengan terkekeh.

"Ndda mau" ucap Ilham lalu duduk di pangkuan Acha tiba-tiba.

"Loh kok malah duduk di pangkuan Acha tuh kasian mereka" ucap Acha namun Ilham hanya diam

Dengan terpaksa Acha menggendong nya keluar walaupun sulit membuat Sam, Alin dkk dan juga murid-murid lainnya cengo.

"Kenapa Chaa?" tanya Alin.

"Biasa" ucap Acha.

"Ham" panggil Sam lalu Ilham menoleh ke arah Sam.

"Lo di tampar lagi" tanya Sam dan di angguki Ilham.

"Anjir" ucap Beby lirih.

"Wow wow wow ini nih pacar lo Cha? pffttt bocah hahahh badan doang gede tapi hahahah" tawa Boy membuat Acha menatap nya dingin.

"Malu coi minta gendong sama perempuan ha-ha-ha" ucap Rizky.

"Bacot banget sih kalian " ucap Ara.

"Nggak usah urusin setan kaya dia mendingan ke kelas" ucap Beby lalu mereka menuju kelas.

"Hih mantan Acha nakutin kenapa dulu Acha mau sih pacaran sama Boy" bisik Ilham.

"Khilaf sayang" ucap Acha dengan terkekeh.

"Wihh mantep tuh Ham di gendong" ucap Robbi ketua kelas.

"Iri bilang bos" ucap Ilham songong.

"Sialan lu Ham" ucap Robbi membuat sekelas tertawa.

"Emang nggak berat Cha" tanya Felin.

"Nggak ringan banget broh ini anak" ucap Acha membuat Ilham mendengus sebal lalu turun dari gendongannya.

"Mampus lu Cha ngmbek tuh" ucap Beby.

"Biarin" ucap Acha lalu duduk.

My Childish Boyfriend [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang