My Childish Boyfriend [ End ]

My Childish Boyfriend 43

"Hey nggak boleh gitu dong kasian Laura kamu harus menghargai nya" ucap Acha lembut namun Ilham menggelengkan kepalanya.

"Kamu harus janji sama Acha meski kamu belum ada rasa sama dia kamu harus bisa menghargai nya jangan berbuat kasar sama dia, dia baik kok Acha yakin pasti kamu lebih bahagia sama dia" ucap Acha dengan menahan sesak di dadanya.

"Stop udah Ilham mau berduaan sama acha tanpa membicarakan orang lain" ucap Ilham dingin lalu memeluk Acha erat.

"Ga boleh gitu bayi" ucap Acha dengan mencubit hidung Ilham.

"Biarin" ucap Ilham membuat acha menggelengkan kepalanya.

Setelah itu mereka bercerita seperti dulu melupakan bahwa mereka tak bisa bersama lagi.

Terdengar telfon dari hp Acha membuat Ilham mendengus membuat Acha terkekeh melihat ekspresi wajah Ilham.

"Bentar gw angkat telfon dulu" ucap Acha lalu mengangkat telponnya.

Hallo

Hallo dek kamu dimana kok ngak ke kantor?

Lagi di apartemen Ilham

HEH LO NGAPAIN DEK DISITU HEH

Brisik, nggak ngapa-ngapain Ilham yang bawa Acha kesini bodoh

Wahh wahh, cepet kamu kesini katanya mau move on kok malah ke apartemen nya

Iya ini gw kesana sabar
Nggak nggak Acha ga boleh kesitu

Heh apaan emang lu siapa nya Acha woi

Bodoamat

Tut Tut Tut

"Nggak sopan" ucap Acha namun Ilham hanya menyengir.

"Kangen Achaaaaaaaa" ucap Ilham lalu memeluk Acha erat.

"Elusinn kepala Ilham" rengek Ilham membuat Acha terkekeh lalu mengelus kepala Ilham.

Gw bakal kangen sifat lo yang kek gini Ham, entah bisa atau nggak gw ngerasain sifat kaya gini lagi kaya lo-batin Acha miris.

"Chaa kok bengong" ucap Ilham dengan menepuk-nepuk pipi Acha.

"Hah eh nggak" ucap Acha membuat Ilham bingung.

"Eh udah sore gw pulang ya" ucap Acha.

"Nggak boleh" rengek Ilham.

"Loh kok ga boleh, udah sore ini Ham" ucap acha namun tak dihiraukan Ilham.

"Hey besok lo bisa ke rumah gw sekalian anter gw okey" ucap Acha lembut lalu dengan terpaksa Ilham melepaskan pelukannya.

"Mukanya jangan gitu dong" kekeh Acha dengan mengusap muka Ilham.

"Ayo Ilham anterin" ucap Ilham lalu menggandeng tangan Acha.

"Berasa kek pacaran" gumam Acha.

Setelah itu Ilham mengantar Acha pulang kerumahnya

"Makasih" ucap Acha dengan senhyim tipis.

"Sama-sama besok Ilham ikut nganterin Acha ke bandara" ucap Ilham dengan mengacak-acak rambut Acha.

"KHEM INGET UDAH PUTUS" teriak Darren dari depan pintu.

"Udah sana pulang" ucap Acha.

"Kok Acha ngusir Ilham sih" ucap Ilham sebal

"Biarin lu siapa gw" kekeh Acha membuat Ilham terdiam .

"Canda ham" kekeh Acha lalu mengelus pipi Ilham.

"Inget harus bisa move on dari Acha okey" ucap Acha.

"Sulit Cha" ucap Ilham lirih.

"Harus bisa dong okey, ya udah Acha masuk dulu dah sana pulang di tungguin calon istri" kekeh Acha dengan sesak.

"Apaan sih Cha" ucap Ilham dengan raut datar.

"Hati-hati" ucap Acha dan di angguki Ilham.

Setelah itu Ilham langsung masuk ke dalam mobil dan pulang Acha yang melihat mobil Ilham sudah pergi meneteskan air matanya karna sedari tadi ia tahan.

Bruk

Acha memeluk Darren dan menangis di dalam pelukan Darren membuat Darren sedih karena adeknya seperti ini.

"Sabar yah dek ini udah jadi takdir kamu, kamu harus ikhlas" ucap darren dengan lembut.

"Hiks...iya bang hiks.." tangis Acha.

"Udah cengeng amat adek abang"ucanp darren dengan mengelap air mata nya Acha

"Biarin abang ga tau rasanya "ucapp Acha sebal.

"Kata siapa hm"ucap Darren.

"Emang pernah?" tanya  Acha.

"Pernah" ucap Darren dengan senyum tipis

"Ih kok ngak cerita-cerita ke adek" ucap Acha sebal.

"Buat apa masalalu harusnya di lupain" kekeh Darren lalu merangkul Acha dan masuk ke dalam rumah.

"Kamu udahh beres-beres barang bawaan kamu?"  tanya Darren.

"Udah kemarin,!kalo abang?" tanya Acha.

"Udah, gih sana bersih-bersih istirahat nanti makan malam abang panggil" ucap Darren.

"Mommy ikut daddy?" tanya Acha dan di angguki Darren.

"Ouh ya udah Acha kekamar" ucap Acha lalu masuk ke kamar.