Bab 20 √

272 55 22
                                    

Mianhae-Bab 20

Blam

Hoseok membuka pintu dorm dengan brutal membuat penghuni lain di dalam terkejut bukan main lalu berjalan ke kamarnya tanpa peduli apa pun. Selang beberapa detik kemudian, Namjoon tergesa berjalan masuk ke dalam lalu mendaratkan bokongnya di sofa tepat di samping Jimin.

helaan napas kasar terdegar dari mulutnya.

Jimin, V dan Jungkook saling lirik-lirikan lantaran melihat dua orang hyung mereka memasang aura tidak bersahabat sama sekali.

V memberanikan diri bertanya pada Namjoon. "Ada apa, Hyung?" Matanya menoleh pada Namjoon dan berharap ia mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang terlontarkan saat ini. Jujur, tiga orang maknae itu sangat penasaran dengan apa yang terjadi.

Namjoon kembali mengembuskan napas kasar. "PD-Nim sialan itu tidak memberi solusi yang memuaskan," jujurnya kepada tiga adiknya yang memasang ekspresi melongo itu.

"Maksud, Hyung?" tanya Jimin makin penasaran.

Namjoon mengalihkan fokunya kepada tiga bocah itu. "PD-Nim mengatakan jika kita ingin semua berjalan dengan baik dan lancar, maka kita harus memilih satu-satunya jalan yang ada."

"Apa itu?"

Tae, Jungkook serta Jimin bertanya secara bersamaan.

"Namjoon memijit pelipisnya. "Jalan satu-satunya yang dimaksud lelaki tua itu adalah Seokjin Hyung mundur dari BTS." Namjoon sesak mengucapkan kalimat itu.

Sungguh, mengingat kalimat yang keluar tanpa sensor dan pikir panjjang dari mulut sang atasan membuat darah Namjoon mendidih. Ia ingin sekali menghadiahi satu pukulan seandainya ia tidak mengingt akibat kepada mereka bertujuh.

"Apa!" teriak Jimin, V dan Jungkook secara bersamaan lagi.

"Apa-apaan itu?" gerutu Jungkook. "Kenapa sejahat itu pemikiran PD-Nim kepada Seokjin Hyung?"

"Entahlah. PD-Nim seolah tidak menginginkan Seokjin Hyung dalam grup. Ia bahkan siap mendatangkan pengganti Seokjin Hyung kapan pun dia mau."

"Iblis tua!" maki Taehyung. "Apa maunya si tua itu sebenarnya?" Taehyung mengapal jari-jarinya. "Jika begini cara menjatuhkan, itu tidak keren sama sekali. Dasar manusia tidak punya hati!" marah Taehyung. Ia sangat marah sampai wajahnya memerah lantaran menahan.

Namjoon menggelengkan kepala. "Aku penasaran satu hal sebenarnya dan aku harap kalian punya jawabannya."

"Soal apa, Hyung?" Jungkook menyahut lebih cepat dari Jimin dan V.

"Tadi, Hoseok menyusul aku ke gedung bighit. Lalu ia marah besar lantaran PD-Nim membuat pengumuman di sosial media jikalau Seokjin Hyung akan absen di semua kegiatan BTS." Namjoon menjelaskan apa yang membuatnya penasaran dan menghantui pikirannya. "Apa kalian melihat beritanya?" tanya Namjoon lagi.

Semua menggeleng.

"Aku tidak memegang ponsel sejak beberapa jam lalu, Hyung," kata Jimin.

"Aku penasaran!" Taehyung berkata dan segera membuka ponselnya. Ia mulai melihat berita yang dikatakan Namjoon barusan. "Sialan! Dia benar melakukannya."

"Benarkah?" tanya Namjoon lagi. Dia sangat penasaran dan tidak begitu yakin saat Jhope memberitahukan tadi lantaran pikiran seorang Namjoon lagi kacau.

Taehyung mengangguk. Jungkook merebut ponsel Taehyung. Jika ia membuka ponselnya sendiri, itu akan memakan waktu ditambah ponselnya berada di kamar. Jadi, ia pergunakan saja waktunya untuk melihat berita.

Mianhae (Jhope BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang