Bab 1 √

2K 210 363
                                    

PERHATIAN!

Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment.

|Salam manis|
Calon masa depan Kim Seok Jin

————
Hoseok menunduk, menatap kakinya yang berpijak pada lantai keramik warna putih. Helaan napas sedikit kasar terdengar keluar dari bibir pucatnya. Hari ini, tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

Sejak ia terbangun pagi tadi, tubuh yang biasanya segar benar-benar terlihat sangat lemas dan tidak bersemangat. Namun, karena jadwal comeback sudah di depan mata, dengan terpaksa ia menggerakkan tubuh mengikuti irama, meskipun gerakan yang tercipta tidak seindah biasanya.

Selama 3 jam latihan menari tanpa istirahat membuat Hoseok hampir tumbang. Dan saat ini ia hanya bisa berdiri bersandar pada dinding karena tidak mampu menggerakkan tubuhnya lagi.

****

"Minumlah."

Hoseok menatap Seokjin yang berdiri di depannya seraya menyodorkan botol minuman. Dengan pelan tangannya meraih botol air mineral yang mampu menyegarkan tenggorokan.

"Gomawo, Hyung," ucap Hoseok pelan.

"Kau terlihat lemas. Apa kau sakit?"

Hoseok menggeleng. Hanya itu yang dilakukan olehnya saat Seokjin bertanya. Ia tidak mampu mengatakan jika ia tidak mampu bergerak karena terlalu lemas. Ia tidak ingin membuat hyung tertua itu khawatir akan dirinya dan menambah masalah. Seokjin memiliki masalah yang lebih berat darinya, Hoseok tahu betul akan itu. Mungkin jika dirinya berada di posisi Seokjin, ia akan mengalah pada impiannya. Namun, setiap orang berbeda-beda. Ada yang akan bertahan meskipun ditimpa masalah bertubi-tubi,  ada pula yang menyerah padahal masalah itu sangat sepele.

"Sebaiknya kau istirahat saja. Kembalilah ke dorm. Minum vitamin agar tubuhmu lebih segar." Seokjin benar-benar seperti eoma yang begitu peduli pada anaknya. Hoseok berterima kasih karena Tuhan mengizinkan seorang malaikat masuk ke dalam grup mereka.

"Aku tidak apa-apa, Hyung." Hoseok menolak. Comeback sudah di depan mata dan ia tidak ingin mengacaukan apa yang sudah ditetapkan.

Seokjin memukul pundak Hoseok begitu kuat. "Kau sangat keras kepala. Kau pikir tubuhmu itu mesin? Mesin saja bisa rusak jika terus menerus digunakan. Kau itu manusia." Seokjin berucap pelan. Setelahnya, ia meninggalkan Hoseok begitu saja karena kesal.

Seokjin menutup pintu cukup kuat, sehingga membuat member lain menatap tepat ke arahnya yang berlalu dan menghilang dari pandangan.

"Ada apa?" Jungkook berdiri dari duduknya, mendekat pada Hoseok yang masih bersandar di dinding.

Hoseok tidak mengatakan apa pun. Ia  memijit pelipis yang berdenyut.

"Seokjin Hyung kenapa? Hyung membuatnya marah?"

Hoseok mendengkus pelan. Dengan susah payah ia mengarahkan tatapan pada Jungkook. "Hyung tidak yakin," sahutnya pelan.

Jungkook berdecit kesal. Hoseok yang melihat itu hanya memejam mata, mencoba mengabaikan sang maknae.

"Hyung sungguh tidak bisa menjaga perasaan Seokjin Hyung. Apa salahnya mengalah?"

Mianhae (Jhope BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang