Bab 5 √

1K 130 50
                                    

PERHATIAN!

Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment.

|Salam manis|
Calon masa depan Kim Seok Jin

————

Tarikan napas Hoseok terdengar saat berhenti tepat di depan studio Yoongi. Tubuhnya yang tegap seolah lunglai bagai jeli ketika membayangi amukan yang  dia terima dari hyung pucat bagai vampir itu.

Tangan Hoseok terangkat, mengetuk sebanyak dua kali di pintu yang tertutup rapat itu. Hoseok berharap apa yang dilakukannya barusan mampu menggerakkan pemilik studio musik itu.  Hasilnya nihil, lelaki yang berada di dalam itu tidak lebih dari penggila musik yang luar biasa keren tetapi sangat malas menggerakkan tubuhnya jika sudah bekerja. Namun, Hoseok sangat bersyukur, Yoongi adalah bagian dari BTS. Selera musiknya benar-benar berbeda dari yang lain. Yoongi adalah yang terbaik.

Lagi, Hoseok mengetuk pintu studio itu, tetapi tidak ada sambutan apa pun. Setelah berpikir sejenak, Hoseok memutuskan masuk ke dalam tanpa harus menunggu Yoongi mempersilakannya. 

Bunyi pintu studio terdengar, menandakan bahwa Hoseok berhasil membuka pintu. Dengan ragu, Hoseok menyembulkan sedikit kepalanya dari celah pintu. Dan seperti dugaannya, Yoongi tengah asyik berkutat pada layar monitor yang menampilkan sesuatu yang mungkin hanya para musisi yang mengerti.

"Hyung," sapa Hoseok saat tungkai kakinya membawa mendekat pada Yoongi.

"Kau di sini?" Yoongi tidak mengalihkan sama sekali tatapannya dari layar komputer miliknya.

Hoseok mengangguk. Ia menautkan jemari-jemarinya yang berada di depannya. Bahkan senyum yang ia tampilkan tidak lebih dari senyum ketakutan.

"Kemarilah." Yoongi menarik kursi kosong dan menyuruh Hoseok duduk di sana, tepat di sampingnya.

Tidak ada penolakan sama sekali dari Hoseok. Jika menolak berarti menabuh gendang perang. Hah? Siapa yang mau mati di tangan Yoongi?

Maaf, itu hanya bercanda. Yoongi tidak sekejam itu! Dia hanya seseorang yang tidak terbiasa menunjukkan kasih sayangnya secara nyata, tetapi jauh di lubuk hati, namja berkulit pucat itu adalah penyayang yang tidak tertandingi.

"Bagaimana menurutmu?" Yoongi menunjuk layar monitor, dan otomatis membuyarkan pikiran Hoseok yang melalang buana entah ke mana.

Hoseok menautkan alisnya tidak paham. Benar-benar menandakan kalau dirinya sama sekali tidak memahami pertanyaan sang tertua.

"Aku lupa. Seharusnya kau mendengarnya dulu sebelum aku meminta pendapatmu." Yoongi menarik sedikit bibirnya membentuk garis senyum yang simpul.

Melihat itu, Hoseok juga ikut tersenyum.

Tidak butuh waktu yang lama. Yoongi menekan tombol play dan alunan musik yang sangat indah menyapa indra pendengaran Hoseok. Musik yang merupakan ciri khas seorang Yoongi. Hoseok tidak tahu harus menjelaskan bagaimana lagi, yang jelas, musik itu sangat keren.

Mianhae (Jhope BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang