Mianhae-Bab 22
~~"Kalian ini kenapa?" Suga yang sedari tadi memperhatikan Seokjin dan Hoseok akhirnya bertanya lantaran kedua manusia yang biasanya paling heboh itu diam dengan ekspresi wajah masam.
Bahkan jika biasanya Seokjin meminta bantuan Jhope mengambil bahan-bahan yang ia butuhkan saat memasak, kali ini dia mengambil sendiri tanpa memerintah padahal mereka berada di ruang yang sama.
"Apa kalian berdua bertengkar?" tanya Suga lagi.
Seokjin menatap Suga dan berkata, "Min Yoongi, dari pada kau berkomentar terus menerus seperti itu, lebih baik kau bantu aku di sini. Biarkan Jung Hoseok melakukan pekerjaan lain selain memasak."
Jhope menelan ludahnya dan menatap kepada Seokjin dengan nanar. Kalimat barusan sangat dipahami oleh dirinya jika pengusiran secara halus. Namun, sampai detik ini, dia belum tahu apa kesalahan yang diperbuat olehnya kepada Kim Seokjin.
"Hyung, kau tidak lihat jika bokongku sudah menempel di kursi?" Suga sangat ingin bermalas-malasan hari ini.
"Kau tidak ingin mendengarkan perintahku?" Seokjin menunjuk Suga dengan pisau yang ada di tangannya.
"Hyung, ayolah. Biarkan Jhope saja yang membantumu memasak."
"Kalau kau tidak ingin, ya sudah. Keluar kalian dari dapurku." Seokjin mengusir keduanya.
Suga langsung pergi lantaran memang ia sangat ingin bermalas-malasan hari ini, akan tetapi beda dengan Jhope yang masih berada di sana.
"Kenapa kau tidak pergi dari sini?" tanya Seokjin tanpa menoleh kepada Hoseok.
"Hyung, sebenarnya kau ini kenapa? Ada masalah apa? Apa aku melakukan kesalahan kepadamu sampai kau menghindariku dari tadi? Katakan saja. Hingga detik ini, aku belum mengerti apa maksud dari kalimat yang Hyung katakan kepadaku beberapa waktu lalu."
Seokjin menepis tangan Jhope yang mendarat di punggungnya.
"Kau mencoba membodohiku dengan wajah lugumu itu? Kau tahu, Hoseok. Bagiku, kau dan yang lain itu bukan sekedar tim dalam satu grup. Bagiku, kalian itu adalah saudara sekaligus adik yang harus aku jaga. Aku adalah anak bungsu di keluargaku, tapi aku berusaha menjadi hyung yang baik untuk kalian berenam. Lalu, saat aku jatuh dengan mental seperti ini, kau bukannya meraih tanganku, malah kau menjatuhkanku." Seokjin menghentikan kalimatnya sejenak sekedar menarik napasnya. "Kau ingin aku keluar dari BTS? Kau ingin aku terlihat seperti orang bodoh karena tidak tahu jika selama ini kau bekerja sama dengan PD-Nim untuk menjatuhkan aku? Hah!" tambah Seokjin lagi.
Deg
Jhope menggelengkan kepalanya. Astaga, ada apa ini? Apa hyung tertua mereka itu berada di sana dan mendengar apa yang dikatakan PD-Nim saat itu?
Lalu kenapa pemikirannya seburuk itu? Apa hyung-nya itu hanya mendengar setengah dari obrolan dirinya dan si iblis tua?
"Apa yang kau pikirkan, Jung Hoseok? Ya, aku berada di sana saat kau dan namja tua bangka itu berbicara. Awalnya aku pikir, kedatanganmu di sana untuk membantuku keluar dari masalah, tapi aku salah. Hyung bodoh ini salah, Jhope! Kau di sana untuk merayakan keberhasilanmu karena berhasil membuat aku jatuh."
Jhope menggelengkan kepalanya. "Tidak, Hyung. Kau salah. Aku tidak bekerja sama dengan PD-Nim untuk menjatuhkanmu, Hyung. Tidak sama sekali." Mimik wajah Jhope sama terlukanya seperti Seokjin. "Aku ke sana memang untuk berbicara dengannya. Hyung, aku yakin, Hyung hanya mendengar sebagian dsri obrolan kami, tidak semuanya." Mata sang mataharinya BTS berkaca-kaca.
Seokjin tidak menyahut. Sibuk menetralkan amarahnya yang makin memuncak.
"Aku tidak melakukan semua itu. Aku tidak mungkin menjatuhkan keluargaku sendiri. Kau adalah hyung yang aku kagumi. Bagaimana mungkin aku sejahat itu kepada Hyung? Tidak! Aku justru ingin menolongmu, Hyung. Ini semua hanya fitnah." Jhope menambahkan lagi kalimatnya.
"Cukup, Jhope! Jangan lagi bersandiwara di depanku." Seokjin menangis. "Kau ingin aku pergi?" seokjin tertawa sinis. "Kau bahagia melihatku pergi?"
Jhope menggeleng. "Tidak, Hyung. Aku tidak ingin kau pergi. Akan aku lakukan apa pun untuk membuatmu bertahan di posisi ini."
Seokjin menghapus air matanya dan bertepuk tangan. "Kau sangat hebat dalam berakting. Bahkan aku yang kuliah di jurusan akting saja kalah."
"Aku tidak berakting sama sekali. Percaya padaku. Aku tidak melakukan hal yang kau tuduhkan padaku. Aku mohon, percayalah!"Jhope meraih tangan Seokjin lagi, akan tetapi kembali ditepis si empunya tangan.
"Aku menyesal terlalu percaya padamu selama ini, Hoseok. Aku sungguh tidak mengerti apa yang kau pikirkan saat ini? Berapa banyak kebohongan yang kau tutupi dariku? Apa kau juga yang membuat bagian menyanyiku hilang? Kau mengambil alihkan?"
Seokjin terus mendebat Hoseok makin dalam. Menurutnya, Jhope harus menerima kenyataan bahwa dia salah dan Seokjin marah besar kepada sang dongsaeng stas kesalahan itu.
"Hyung, kenapa kau selalu menuduhku! Aku tidak melakukan apa pun yang kau tuduhkan!"
"Jangan meninggikan suaramu di depanku, Jhope. Aku lebih tua darimu."
"Mian," cicit Jhope.
"Ada apa ini?" RM datang ke dapur saat mendengar suara berisik dan hampir berteriak di dapur. "Kenapa kalian menangis? Apa kalian bertengkar?" tanya RM lagi.
Seokjin melepas celemek darinya dan meletakkan di atas meja pantry. "Kalian saja yang memasak. Aku tidak mood sama sekali. Jangan mencariku, aku akan kembali ke rumahku."
Seokjin meninggalkan dapur. Sementara itu Jhope terduduk di lantai dengan air mata yang tidak bisa ia bendung.
"Ada apa ini?' namjoon yang tidak mengerti hanya bisa bertanya dengan kebingungan.
"Kenapa harus aku? Kenapa harus Seokjin Hyung? Kenapa harus BTS? Kenapa harus kita?" Jhope bangkit dan meninggalkan Namjoon di dapur sendirian.
"Ada apa ini?" Namjoon hanya bingung.
***
"Hyung!" Jimin berlari mengejar Namjoon yang hendak masuk ke kamar.
"Ya?" tanyanya kepada si Mochi itu.
"Kenapa Seokjin Hyung keluar dorm sembari menangis? Ada apa, Hyung?"
Namjoon menggaruk kepalanya di bagian belakang. "Hyung juga tidak tahu, Jiminie. Coba kau tanya ke Jhope. Aku ke dapur karena teriakan dari Jhope dan ketika tiba di sana, keduanya sudah saling menangis dan saling menatap nelangsa. Hyung bingung lantaran tidak ada yang mau menjelaskan satu sama lain."
Jimin mematung. Namjoon melanjutkan langkah menuju kamar.
"Ada apa ini? Apa Seokjin Hyung dan Hobi Hyung bertengkar? Tapi karena apa? Apa Seokjin Hyung tahu sesuatu? Aku harus menanyakan kepada Hobi Hyung saja."
Jimin berjalan menuju kamar Jhope untuk mencari tahu apa yang terjadi antara dua hyung-nya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/147145848-288-k983322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae (Jhope BTS)
FanfictionPERHATIAN! Follow sebelum baca. Diwajibkan vote dan komen ya! ** Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment. NB : Up setiap Selasa dan...