Bab 3 √

1.2K 158 46
                                    

PERHATIAN!

Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment.

|Salam manis|
Calon masa depan Kim Seok Jin

———

Hidup akan selalu berakhir dengan kehancuran jika tidak ada kesabaran di dalamnya. Namun, hidup akan jadi permainan dari orang-orang yang berkuasa jika hanya diam, bersabar tanpa melakukan apa pun.

Boneka para penguasa? Itu sangat pantas untuk disandang pada akhirnya.

Benci? Tentu saja!

Hoseok ingin sekali berteriak, mengumpat bahkan mungkin menghajar seseorang untuk melepas kekesalan yang mengotori hatinya.

Ia butuh pelampiasan!

Haruskah ia meneguk sebotol soju untuk menenangkan pikirannya?

Sialnya, soju hanya akan bertahan beberapa saat saja, setelah kembali sadar maka kenyataan menyakitkan kembali terpampang nyata di depan mata.

Kenyataan itu tidak akan berakhir hanya karena terlelap dalam imajinasi. Kenyataan itu seperti benalu yang akan menggerogoti jantung, walau tidak menginginkannya sekali pun.

Dunia itu kejam dan penuh kepura-puraan. Penikmatnya harus bertahan di tengah tidak pastinya nasib yang terbawa oleh arus hidup yang menyakitkan. Adakala, akan membawa pada kenyataan indah, sialnya akan lebih sering berakhir pada kenyataan pahit.

Dan Hoseok adalah salah satunya. Ia adalah korban kekejaman dunia yang terlalu indah. Ia bertahan di antara dunia yang sedang mengolok-olok dirinya. Meskipun menyakitkan, ia selalu berdiri memasang tubuh tegak tanpa goyah sama sekali. Jangan tanya soal air mata yang telah ia tumpahkan. Tidak akan ada yang mampu menghitung, sebab dia adalah orang yang akan menangis dalam diam tanpa memaparkannya pada khalayak ramai.

****

"Hyung, kau di sini?" Hoseok tersadar dari lamunannya saat suara Taehyung menyapa pendengarannya. Ia melirik sekilas setelah mengatur ekspresi wajahnya, lalu mengulurkan tangannya ke arah Taehyung, tepatnya menyuruh agar namja itu segera mendekat.

Taehyung mengangguk. Berjalan pelan ke arah Hoseok yang berdiri di pinggir pembatas atap gedung.

"Langit begitu cerah ya." Hoseok berucap pada Taehyung yang baru bergabung di sampingnya, matanya fokus pada langit biru cerah.

Taehyung tidak menyahut. Ia hanya menatap Hoseok dengan saksama. Menyaksikan luka yang tersembunyi dari balik bola mata yang selalu berbinar itu.

"Dari atas sini, langit biru lebih indah dipandang." Lagi, Hoseok berucap dan kali ini ia menatap Taehyung. Senyum manis bertengger di bibirnya seolah ia tengah bahagia.

Taehyung masih diam.

Tidak ada sahutan apa pun dari namja yang lebih muda dari Hoseok itu.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" Pertanyaan itu muncul dari bibir Hoseok. Taehyung mendengus pelan melihat tingkah Hoseok yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

Hoseok mengacak rambut Taehyung dengan pelan. Senyumnya semakin lebar membuat matanya terlihat semakin tipis.

"Hyung, kau baik-baik saja?" Taehyung menepis pelan tangan Hoseok dari rambutnya. Bukan karena tidak suka, hanya saja ia ingin pembahasan yang serius saat ini.

Mianhae (Jhope BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang