Sunyi!
Meskipun terlihat ada tujuh namja mengisi ruang tamu itu, tetapi tidak satu pun yang bersuara memecahkan keheningan malam. Ya ... sejak Taehyung pulang ke dorm dua puluh menit yang lalu, tidak seorang pun ingin memulai berbicara.
Jimin terlalu sibuk menatap layar televisi di depannya. Meskipun tayangan yang ditampilkan penuh canda tawa, raut wajahnya tetap sama, datar, tidak menunjukkan bahwa ia ingin tertawa akan lelucon aneh itu.
Sedang Jungkook memilih tidur berbantal paha Hoseok. Tidak benar-benar tidur karena sesekali melirik ponselnya yang berada di atas perut. Lalu Hoseok? Namja yang sering menampilkan senyum cerahnya itu malah tampak kacau. Mata bengkaknya hanya mampu menunduk. Tidak ada aktivitas lebih selain menunduk dan mengelus pucuk kepala Jungkook.
Yoongi? Seperti biasa, namja itu akan langsung tertidur jika ada kesempatan.
Lalu sang leader? Sejak Taehyung pulang, ia hanya asyik pada buku tebal yang sedang ia baca. Seolah esok hari akan menghadapi ujian yang menguras kinerja otaknya.
Mungkin hanya Seokjin satu-satunya yang begitu welcome terhadap Taehyung saat ini. Nyatanya, ia duduk di bawah, bersandar pada kaki Taehyung yang duduk di sofa. Tepatnya ia berada di antara kedua kaki Taehyung.
Terlalu sunyi!
Apalagi Jimin mematikan televisi begitu saja. Mungkin namja berpipi chubby bosan akan tayangan yang ditampilkan.
"Mian."
Pada akhirnya kata itu keluar dari bibir Taehyung. Ia merosot ke lantai, bersandar pada Seokjin.
Tidak ada yang merespons selain Seokjin. Hyung tertua di BTS itu mengusap lembut lengan Taehyung, menyalurkan kekuatan.
Bagi Seokjin, apa pun masalah yang terjadi di antara mereka, ia tidak boleh menghakimi secara sepihak."Aku minta maaf karena mengacaukan latihan hari ini," tukas Taehyung dengan nada penyesalan.
Jimin bangkit dari posisinya. "Hyung, bisakah kita mengakhiri drama ini? Ini terlihat seperti roman picisan. Ini membuat perutku mual."
Bantal sofa melayang mengenai wajah Jimin.
"Suaramu mengganggu tidurku," ketus Yoongi tajam. Meskipun berbicara pada Jimin tapi matanya masih tertutup.
Yoongi yang terbaik.
Jimin kembali terduduk tapi kali ini ia memilih duduk di sebelah Taehyung. Merapat hingga Taehyung berada di antara Seokjin dan Jimin. Ia tidak ingin Menjadi korban mutilasi seorang Yoongi.
"Tae, jangan memasang wajah seperti itu. Kau membuat suasana semakin tegang," bisik Jimin pada Taehyung.
Taehyung menarik napas pelan. Ia menatap Namjoon yang masih tidak merespons apa pun yang terjadi. Entah karena terlalu asyik atau memang sengaja menulikan pendengarannya malam ini. Yang jelas, Taehyung benar-benar sangat merasa bersalah.
"Hyung, aku sungguh minta maaf. Aku tidak bermaksud...."
Taehyung menghentikan kalimatnya, saat bantal sofa melayang kembali melayang tepat ke kepalanya, dan pelakunya lagi-lagi adalah Yoongi. Entah dapat dari mana bantal itu, yang jelas, sukses membuat Taehyung membungkam mulutnya."Berisik! Bisa berhenti mendramatisi situasi? Aku butuh tidur!" Yoongi berucap dengan nada membentak. Sungguh ia butuh tidur. Bukan butuh, tapi itu adalah hobi terindah dalam hidupnya.
Teehyung semakin diam. Beda dengan Seokjin yang menatap geram pada Yoongi.
"Kalau mau tidur, ya ... di kamar. Bukan di ruang tamu," ketus Seokjin.
![](https://img.wattpad.com/cover/147145848-288-k983322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae (Jhope BTS)
FanfictionPERHATIAN! Follow sebelum baca. Diwajibkan vote dan komen ya! ** Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment. NB : Up setiap Selasa dan...