Bab 25 √

403 57 30
                                    

Bab 25

Bel di pintu dorm terdengar. Suga berjalan untuk membuka. Sebenarnya dia sangat ingin mengabaikan karena sangat malas untuk menggerakkan kakinya. Dia baru keluar dari studio musiknya lalu tamu tidak tahu menahu tentsng kondisinya terus menerus membunyikan bel tanpa peduli jika Suga geram. Sialnya para penghuni dorm tidak ada yang bergerak sama sekali dari posisi masing-masing, jadi terpaksa dirinyalah yang bergerak dengan langkah malasnya.

Namun, sebelum itu, ia menatap tajam kepada dua dongsaeng-nya yang sedang duduk dengan kepala saling bersandar.

Jimin dan Jungkook.

Untung saja si manusia blank tidak ikutan. Jika iya, dia bisa menghela napas berkali-kali melihat kelakuan maknae line itu.

Suga berhasil membuka pintu dan terpampang nyata di depannya si manajer. Helaan napas demi napas terdengar dari mulut Suga. Jika dia tahu pelakunya adalah Sejin Hyung, dirinya pasti tidak akan membuka pintu.

"Hyung, untuk apa kau membunyikan bel berulang kali jika password-nya Hyung tahu." Suga mengomel.

Sejin menggaruk kepalanya dan nyengir. "Mian. Hyung tidak ingat. Namanya juga hyung dalam situasi gawat darurat."

Suga memutar bola matanya da meninggalkan Sejin sembari berkata. "Kalau gawat darurat jangan ke sini, ke UGD sana."

Sejin menelan ludahnya mendengar kalimat dari Suga itu. Astaga, meskipun sudah bertahun-tahun dia bekerja dengan mereka, tetap saja ada rasa kaget setiap berurusan dengan tujuh member itu.

Sejin memilih tidak menyahut soal ucapan Suga barusan. Dia berjalan ke sofa di mana ada dua maknae line di sana sedang fokus.

"Seokjin sudah kembali?" tanya Sejin ketika bokongnya sudah mendarat di sofa.

Jimin dan Jungkook mengangguk tanpa menoleh bahkan suara pun tidak keluar dari mulut keduanya.

Bug

Suga melempar keduanya dengan bantalan sofa.

"Hyung!" teriak Jungkook dan Jimin bersamaan. Mereka menatap Suga dengan horor lalu kemudian menunduk saat melihat mata Suga yang lebih mengerikan dari mereka.

"Mian," cicit Jungkook.

"Hmm. Mian, Hyung," tukas Jimin kemudian.

Sejin hanya menghela napas dan kemudian tertawa melihat ketiganya yang seperti tontonan layar tancap saja. Lucu, menggemaskan dan juga menegangkan.

"Seokjin Hyung sudah kembali. Dia di kamar."

akhirnya Suga menyahut untuk lebih memperjelas.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Sejin lagi. "Namjoon memberitahukan ke hyung kalau Jhope dan Seokjin bertengkar?"

"Iya. Mereka bertengkar dan kami tidak tahu apa masalahnya. Tiba-tiba saja Seokjin Hyung pergi dari dorm. Kami kira dia tidak kembali lantaran katanya mau pulang ke rumahnya."

"Tapi mereka sudah baikan kok. Aku melihat keduanya berbicara tadi dan saling berpelukan." Jimin menimpali.

"Kenapa aku tidak tahu, Hyung?" Jungkook menatap kepada Jimin dengan raut gemasnya.

"Kau terlalu sibuk pada makananmu sampai kau tidak tahu berita seperti itu."

"Lalu, bagaimana sekarang?" Sejin kembali bertanya. "Maksud hyung soal kondisi mental Seokjin. Berita soal Seokjin yang istirahat untuk sejenak dari BTS entah bagaimana tersebar begitu saja. Banyak Army yang merasa kecewa dan mengatakan jika Seokjin sepertinya akan keluar. Hyung melihat, ada sebagian yang memberi dukungan kepada Seokjin dan mengatakan apa pun keputusan Seokjin mereka akan selalu ada untuk Seokjin. Ada juga yang menghina dan mengatakan jika itu lebih baik dari pada dia mempermalukan BTS dengan gerakannya yang kaku." Sejin berbicara panjang lebar.

Mianhae (Jhope BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang