03|| MENIKAH DENGAN USTADZ

527 19 1
                                    

Chapter 3|| Berangkat ke pesantren



Zayyan sedang bersiap-siap guna berangkat ke pesantren pakde nya.
Zayyan keluar dari kamar dengan menenteng tas yang berisi perlengkapan untuk dirinya dan oleh-oleh untuk Pakde dan Bude nya.

"Bu, Zayyan berangkat ke pesantren, ya." pamitnya pada sang Ibu yang sedang membersihkan rumah.

"Loh? Nak, mau berangkat sekarang?" tanya Ibu nya yang bernama Hafsha Kamilatunnisa.

"Iya, Bu. Ayah mana Bu sama Adek?" tanya Zayyan karena mau pamit pada Adek dan Ayahnya.

"Ayah di depan, Adekmu di kamarnya. Sana gih! Pamit dulu," suruh Ibu nya pada Zayyan.

Zayyan mengangguk lalu bergegas ke kamar Adiknya.

'Tok tok tok'

"Dek! Kakak Mau berangkat nih!" seru Zayyan.

Tak lama keluarlah Adiknya yang memakai baju tidur dengan muka yang sembab seperti habis nangis.

"Loh? Kamu kenapa Dek?" tanya Zayyan pada Adiknya.

Tanpa menjawab, Zea almaira atau yang biasa Zayyan panggil Maira itu memeluknya dan menangis di dekapan nya.

"Loh? Kok nangis?" tanya Zayyan.

"Kakak nanti sering-sering pulang ke rumah, kan?" tanya Maira.

Zayyan mengangguk,"Iya, nanti setiap jum'at kakak pulang ke rumah."

Maira menghapus air mata nya," janji, ya kak. Setiap hari Jum'at kakak pulang."

Zayyan mengangguk lalu mengecup kening Adiknya setelah itu pamit untuk ke bawah. Maira mengikutinya dari belakang.

Setelah pamit dengan Ibu dan Adiknya, Zayyan menemui Ayahnya yang berada di teras sedang memandikan burung-burung peliharaan nya.

"Ayah!" panggil Zayyan.

Ayah Zayyan yang bernama Damar Hakim pun membalikkan tubuhnya dan terkejut melihat anak sulungnya telah bersiap hendak ke pesantren milik Adeknya.

"Loh? Mau berangkat sekarang?" tanya Damar.

Zayyan mengangguk lalu menyalami tangan Ayahnya begitu juga dia menyalami tangan Ibunya. Dan terakhir, dia memeluk si bungsu Adik kesayangannya.

"Jagain Ibu dirumah, ya. Bantu Ibu! Jangan malas-malasan! Paham?" tanya Zayyan.
Maira mengangguk.

"Yaudah, kalo gitu Zayyan pamit, ya. "

"iya Nak, hati-hati, ya. Nggak usah ngebut! Titip salam buat Pakde dan Bude mu,ya," ujar Ayahnya yang dibalas Anggukan oleh Zayyan.

"Assalamualaikum!" Ucap Zayyan.

"Waalaikumsalam!" balas Maira da kedua orangtua nya.

Setelah itu, Zayyan masuk ke dalam mobil dan menaruh tas yang berisi perlengkapan dan oleh-oleh itu di kursi samping kemudi.

Setelah siap, Zayyan berdoa lalu berangkat menuju ke pesantren.

*****

Pondok Pesantren Al- Malik

Plang dengan tulisan Ponpes Al-Malik itu mengalihkan perhatian Shafia yang sedang melamun dan memandangi jalanan melalui jendela mobil.
Mereka telah sampai di pesantren yang nanti akan Shafia gunakan untuk menimba ilmu.

"Akhirnya, udah sampai!" seru Rasya dengan meregangkan otot-otot tangannya.

"Alhamdulillah, Ayo Nak turun. Rasya kamu bawakan koper-koper nya Shafia, ya." titah Bunda Hana.

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang