19|| MENIKAH DENGAN USTADZ

369 9 0
                                    

Chapter 19|| Rumah Baru

Shafia duduk di ranjang menunggu Zayyan yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi.
Sekarang dia berada di apartemen milik Zayyan yang sangat elegan menurut Shafia.

Zayyan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur yang sudah melekat ditubuhnya lalu menuju ke laci yang ada di samping ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam sana.

"Shaf!" panggil Zayyan pada Shafia.

Shafia menoleh dan tersenyum lalu menyuruh Zayyan untuk duduk disebelahnya.

"Mas ada sesuatu buat kamu, awalnya tadi mau Mas kasih pas di restoran. Tapi Mas lebih milih disimpen dulu dan ngasih ke kamu nya baru sekarang."

"Sesuatu apa sih? Jadi kepo nih aku," ujar Shafia.

Zayyan perlahan membuka kotak yang berisi cincin lalu mengeluarkan cincin itu kemudian dia memakaikan cincin itu ke tangan istrinya.

"Gimana? Cantik, nggak?" tanya Zayyan pada Shafia.

Shafia mengangguk," cantik banget, Aku suka."

Zayyan tersenyum lalu memeluk Shafia dengan erat," Semoga, dengan bertambahnya usiamu semakin membuatmu menjadi dewasa dan baik ya, dan semoga Zayyan's junior segera hadir di perut kamu."

"Aamiin, Makasih ya Mas doanya," ujar Shafia.

"Iya, Love you!" ucap Zayyan.

"Love you more," balas Shafia lalu mengecup pipi Zayyan dan bibir Zayyan.

Zayyan terkejut lalu dia tersenyum dan memeluk istrinya kembali. entah, sekarang memeluk Shafia sudah menjadi kebiasaan untuk dirinya.

*****

Taman kota sangat ramai di hari minggu, Zayyan memberikan air mineral pada Shafia yang duduk di sebelahnya.

"Capek?" tanya Zayyan.

Shafia mengusap keringat nya di pelipis, "Iya, tapi gapapa. Ini juga biar sehat, kan?"

Zayyan mengangguk," Mau makan apa? Bubur atau nasi kuning?"

Shafia berpikir sejenak," Bubur aja."

"Yaudah ayo cari," ujar Zayyan lalu menggandeng Shafia agar berdiri di sampingnya.

Keduanya mencari kesana kemari tukang bubur yang mangkal di taman kota. Setelah ketemu, Zayyan dan Shafia berjalan menuju ke tukang bubur itu.
Shafia duduk memandangi Zayyan yang sedang memesan bubur.

Setelah memesan bubur, Zayyan duduk disamping Shafia yang sedari tadi memandanginya.

"Kenapa natapnya gitu?" tanya Zayyan yang merasa malu di tatap seintens oleh Shafia.

Shafia tersenyum lalu memalingkan wajahnya menatap lurus kedepan.

"Kamu bersyukur nggak?" tanya Shafia pada Zayyan.

"Bersyukur dalam hal apa?" tanya Zayyan.

"Semuanya, termasuk jadi suami Aku," ujar Shafia

Zayyan terlihat berpikir kemudian dia mengangguk dan tersenyum.

"Bohong pasti," ujar Shafia sembari menatap menyelidik pada Zayyan.

"Enggak," balas Zayyan sembari menggeleng.

Shafia tersenyum," Iya-iya Aku percaya!"

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang