Chapter 6|| Menikah?
Suasana di ruang tamu ndalem sangat menegangkan, Begitulah yang Shafia rasakan. Shafia mengamati raut wajah semua orang yang ada di ruang tamu itu satu persatu. Di Mulai dari Abangnya dan Bundanya lanjut ke samping Bundanya ada wanita paruh baya dan yang ia baru tahu ternyata Ibu dari Zayyan, di samping wanita itu ada suaminya dan anaknya yang berarti Ayah dan adik dari Zayyan. Sebelahnya lagi Ada Kyai Umar, Umi Maryam istri dari Kyai Umar, beberapa Ustadz Ustadzah, Rivaldi dan Ucup yang tadi memergoki mereka berdua di toilet.
Raut wajah mereka tegang, Rasya sedang menahan emosinya untuk tidak memarahi Shafia dan memukul Zayyan. Bagaimana pun juga Shafia adik satu-satu nya dan dia akan melakukan apa saja demi kebaikan Adiknya.
"Jadi?" pertanyaan Rasya mewakili pertanyaan dari mereka semua. Setelah mendengar penjelasan Zayyan, semua menghela nafas lega. Karena kejadian yang Zayyan ceritakan tidak sesuai apa yang mereka pikirkan.
"Nak Zayyan harus menikahi Shafia, karena untuk menebus kesalahannya yang telah menarik Shafia ke dalam kamar mandi, juga untuk menutupi aib pesantren!" ujar Kyai Umar dengan tegas.
"Iya, saya akan menikahi Shafia," jawab Zayyan dengan tenang namun terdengar tegas.
Shafia yang mendengar itu pun marah, lalu keluar dari ruang tamu.
"Shafia!" panggil Rasya pada Adiknya.
Zayyan yang melihat Shafia keluar pun menyusulnya. Saat sampai di depan kantor, Zayyan mencekal tangan Shafia. Shafia membalikkan badannya lalu menghempaskan cekalan di tangannya. Kemudian dia mendorong bahu Zayyan.
"MAKSUD LO APA-APAAN SIH!" teriak Shafia di hadapan Zayyan sembari tangannya menunjuk-nunjuk Zayyan.
"Turunin tangan kamu Shafia," titah Zayyan sembari menatap Shafia yang sedang menormalkan nafasnya yang menggebu-gebu.
Shafia pun menurunkan tangannya lalu dia menatap Zayyan dengan tatapan yang tak terbaca.
"Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus.
Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu mendengus," Gue belum siap nikah tau nggak! Niat gue kesini untuk cari ilmu karena permintaan Almarhum Ayah gue! Bukan cari jodoh! "
Zayyan menatap Shafia,"saya tahu! Jika saja saya bisa mengulang waktu, saya tidak akan menarik kamu kedalam toilet."
Shafia menunduk lalu menangis, menangisi segala apa yang terjadi. Dengan cepat dia menghapus airmatanya lalu menatap Zayyan dengan sinis," Gue nggak akan jatuh cinta sama lo! Camkan itu!"
Setelah mengatakan itu, Shafia pergi meninggalkan Zayyan yang termenung.
"Saya yang akan membuat kamu jatuh cinta sama saya Shafia," gumam Zayyan lirih.
*****
Suasana Masjid saat ini sangat ramai, berita tentang pernikahan antara Shafia dengan Zayyan sudah menyebar luas se seantero pesantren. Ketiga teman Shafia tidak menyangka, bahwa teman baru nya akan menikah dengan seorang Ustadz yang menjadi incaran para santri yang ada di pesantren.
Kini, Shafia yang berada di dalam kamar pengantin pun merasa deg-deg an. Di sampingnya ada Bunda nya yang menemaninya dari tadi. Tak lama kemudian muncul ketiga teman sekamar nya yang langsung memeluk Shafia.
"Perasaan Mbak baru kemarin bangunin kamu buat sholat, eh kamu malah nikah aja," ujar Hilya dengan lirih dan menahan air mata nya yang akan tumpah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
Ficción Generalcover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...