Chapter 5|| Gara-gara buku absen
'Engh'
Erangan Shafia mengalihkan perhatian Zayyan yang sedang duduk di kursi samping brankar.
Shafia terbangun, lalu duduk dan memegang kepalanya yang terasa pusing.
Zayyan berdiri lalu mengambilkan bubur yang ada di meja lalu menyerahkannya pada Shafia."Makan," titah Zayyan.
Shafia mendongak lalu menatap bubur itu yang masih berada di tangan Zayyan.
Tanpa basa-basi Shafia mengambil bubur itu dan memakannya sampai habis.
Zayyan hanya memandangi Shafia lalu kembali duduk."Besok lagi jangan sampai telat bangunnya! Apalagi telat sarapan! Pingsan kan jadi nya!" cerocos Zayyan.
Shafia memelototkan matanya
'Hell! Siapa yang membuatnya pingsan seperti ini? Secara tidak langsung kan Ustadz Zayyan pelakunya?'
"Siapa suruh lo ngehukum gue!" ujar Shafia mendelik.
Zayyan hanya diam lalu dia keluar dari ruang UKS itu. Tak lama setelah keluarnya Zayyan, ketiga teman Shafia datang.
"Kamu gapapa kan? Mana yang sakit?" tanya Hilya khawatir.
Shafia tersenyum lalu menggeleng pelan, "udah nggak ada yang sakit kok Mbak."
"Kamu mah tadi udah aku bangunin, tapi nggak bangun-bangun," ujar Hilda dengan cemberut.
"Lagian, gue ngantuk banget!" jawab Shafia apa adanya.
Hilda menghela nafasnya lelah," yaudah kalo gitu di biasain dong!"
"Iya-iya nanti gue nggak telat lagi deh, tapi nggak janji," ujar Shafia nyengir.
Ketiga temannya hanya cemberut lalu memeluk Shafia.
Shafia senang dan bersyukur sekali mendapatkan teman sekamar yang sangat baik memperlakukan nya.
"Gue bersyukur banget bisa ketemu sama kalian," ujar Shafia memandang ketiga temannya.
Hilya tersenyum," bukan kamu aja yang bersyukur, kami juga kok."
Mereka berpelukan kembali. Setelah puas, ketiga temannya pun pamit untuk ke kelas.
Setelah kepergian temannya, Shafia kembali merebahkan tubuhnya di brankar.
Matanya menatap dinding UKS itu dalam diam. Memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Bahkan disaat saat seperti ini dia sangat merindukan Bunda dan Abangnya.'Shafia rindu Bunda sama Abang,' batin Shafia lirih.
****
Satu minggu kemudian
Shafia dan ketiga temannya sedang menuju ke kelas mereka.
Canda gurau menemani langkah mereka ke kelas. Sebenarnya, Shafia sangat malas untuk masuk kelas hari ini. Karena hari ini jadwalnya Zayyan untuk mengajar di kelasnya. Tapi apalah daya, dia harus ikut kelas ini setelah satu minggu kemarin dia tidak ikut gara-gara telat masuk kelas.Sedangkan di lain tempat, Zayyan sedang bersiap-siap untuk mengajar. Karena hari ini memang jadwal nya dia mengajar.
Setelah memakai kopiah atau peci, Zayyan keluar dari kamarnya lalu pamit sama Kyai Umar dan Bu nyai (istri Kyai Umar) yang bernama Maryam.Setelah pamit, Zayyan keluar dari rumah dan disapa oleh beberapa santri yang berpapasan dengannya. Hingga sampailah dia di kelas. Suasana kelas sebelum dirinya datang sangat ramai. Ada yang duduk berkeliling, ada juga yang tertidur dan ada juga yang menabuh meja lalu bernyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
Narrativa generalecover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...