28|| MENIKAH DENGAN USTADZ

328 15 0
                                        

Chapter 28|| tak terduga.

Malam hari nya setelah dari Masjid, Rivaldi menemui Zayyan yang berada di ndalem.
Setelah sholat istikharah dan meminta restu kedua orangtua nya dia akan meminang perempuan yang sangat dirinya cintai selama ini.

Perempuan yang dia cintai bukan karena parasnya melainkan karena akhlak nya dan kegigihannya dalam menuntut ilmu. Semenjak kedatangannya ke pesantren ini mampu memporak-porandakan hatinya yang selama ini tidak terisi.

Keysa laudya Larasati, nama yang selalu berputar di otaknya semenjak kehadiranya di pesantren ini. Perempuan yang mampu membuat kerja jantungnya jauh lebih cepat dari biasanya jika bertemu dengannya.
Sempat ada keraguan dalam diri Rival untuk meminang Keysa, perempuan yang berstatus keponakan dari Kyai Umar ini berasal dari keluarga yang sangat paham tentang agama. sedangkan dirinya?
Tapi semua itu tidak menyurutkan niat dia untuk tidak meminang Keysa.

Setelah semalam menghubungi kedua orangtua nya untuk meminta restu dan pada akhirnya kedua orangtua nya itu mendukung apa yang putranya itu inginkan jika itu untuk kebaikannya.

Disinilah Rival berada, di gazebo depan ndalem menunggu kedatangan Zayyan.
Tak berselang lama, Zayyan datang dengan koko dan sarung yang masih melekat di tubuhnya. Tak lupa peci yang masih berada di atas kepala nya.

Rival menyalami tangan Zayyan sebagai tanda hormat karena Zayyan adalah ustadz nya sekaligus yang sudah dia anggap seperti Abangnya sendiri.

"Maaf ya bang jadi ganggu waktunya," ujar Rival tak enak hati pada Zayyan.

"Gapapa, nggak ganggu kok, Val. Ngomong-ngomong kamu mau bilang apa?" tanya Zayyan.

Ketika hendak menjelaskan, tiba-tiba Shafia datang membawa teh hangat dan cemilan dengan nampan yang ada ditangannya.

Shafia tersenyum pada Rival dan suaminya itu, dia meletakkan dua cangkir teh hangat dan cemilan yang sengaja dia bikin untuk suaminya dan Bang Rivaldi.

Shafia mencium tangan suaminya lalu menangkupkan kedua tangannya pada Rivaldi. Zayyan tersenyum lalu mencium dahi istrinya itu.

"Zayn udah tidur?" tanya Zayyan.

"Sudah, Mas. Aku balik ke ndalem lagi, ya."

"Iyaa. kalo udah ngantuk tidur dulu aja," ujar Zayyan.

Shafia mengangguk dan tersenyum lalu balik lagi ke ndalem.

****

"Kamu serius dengan ucapanmu itu?" tanya Zayyan dengan menatap kedua mata Rivaldi.

Rivaldi mengangguk mantap dan membalas tatapan Zayyan. Zayyan tersenyum dan menepuk pundak Rivaldi. Dia sangat mendukung Rivaldi jika ingin meminang sepupunya, Keysa.

"Kalo kamu emang serius, cepat lah lamar dia. Jangan sampai kamu keduluan sama laki-laki lain yang juga ingin melamar Keysa," jelas Zayyan.

"Besok Ayah sama Ibu mau datang kesini, Bang. Sekalian meminangkan Keysa untuk saya," balas Rivaldi.

"Secepat itu? Abang kira dua hari lagi atau beberapa hari lagi," ujar Zayyan terkejut mendengar perkataan Rivaldi.

"Saya takut rasa cinta ini menjadi ladang dosa bagi saya, bang. Jika tidak secepatnya saya menikahi dia. Karena terlalu memikirkan yang bukan mahram saya."

Zayyan hanya mengangguk,"yasudah, saya hanya bisa dukung kamu."

Rivaldi mengangguk dan tersenyum kemudian mereka berdua meminum teh buatan Shafia atau istri Zayyan.

****

Zayyan memasuki kamar nya, terlihat istrinya itu masih terjaga dan sedang berbaring mengelusi rambut putranya.

Zayyan masuk kedalam kamar mandi untuk cuci kaki dan tangannya, dia meletakkan pecinya diatas nakas dan mengganti pakaiannya dengan kaos rumahannya. Setelah itu dia menghampiri istrinya dan membaringkan tubuhnya di sebelah Shafia. Shafia menoleh kearah Zayyan lalu mengusap pipi lelaki itu.

"Kok belum tidur?" Tanya Zayyan setengah berbisik.

Shafia tidak menjawab, dia membalikkan badannya dan memeluk suaminya erat. Zayyan membalas pelukan istrinya itu

"Kamu kenapa?" Tanya nya sembari mengelus dan mengecupi pipi istrinya.

Shafia yang sudah melepaskan pelukannya pun menatap suaminya itu lekat. Dia hanya menggelengkan kepalanya lalu menenggelamkan kepalanya di dada bidang Zayyan.

Zayyan terkekeh geli melihat kelakuan istrinya. Perlahan tangannya turun mengenai perut Shafia yang membuncit. Dia mengelusnya dan mengecupnya lama.

"Assalamualaikum anak ayah? Sehat sehat ya di perut Bunda." ujar nya

Shafia menunduk dan tersenyum tipis menatap suaminya,"Waalaikumsalam, iyaaa Ayah."

Zayyan tersenyum hangat lalu mengecup kening Shafia lembut. Dia mengeratkan pelukannya yang membuat posisi keduanya semakin intim sekarang. Shafia mendongak dan mengecup bibir tipiss milik suaminya itu.

"Selamat tidur Zauji" gumamnya lirih dengan pipi yang tersipu.

Zayyan tersenyum, "Selamat tidurr juga Zaujati" balasnya tak kalah manis.

Shafia tersenyum tipis dalam tidurnya, jantung keduanya berdetak abnormal dan Shafia menyadari itu. tetapi dia lebih memilih pura pura tidur saja karena sudah dia pastikan sekarang pipinya pasti seperti kepiting rebus. Zayyan sendiri mengecup kepala istrinya dan menghirup aroma tubuh istrinya yang sangat candu itu. Dia memejamkan matanya dan menyusul istrinya ke alam mimpi.

****

Finally! Setelah sekian lama aku ngga updateeee dan maaf bangeddd baru bisa update sekaranggg.  Aku usahain mulai sekarang akan sering update! stay tune, ya! Happy reading🤍 Jangan lupa Vote dan komen teman teman🤍😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang