Chapter 24|| Penjelasan Zayyan
Hari ini tepat tiga minggu setelah kepulangan Rasya dan Bunda Hana ke Indonesia, dan itu artinya tepat tiga minggu pula Shafia berada di Amerika seorang diri
'Ddrt Ddrt'
Handphone Zayyan yang ada diatas meja kerjanya berdering, mengalihkan perhatian Zayyan yang sedang mengerjakan pekerjaan nya.
Zayyan mengangkat telfon itu yang ternyata dari Rasya, Kakak Iparnya sekaligus sahabatnya."Halo, Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam,"
"Gue butuh penjelasan lo, gue tunggu di cafe sekalian bawa anak lo,"
Zayyan yang mendengarnya pun tersenyum senang, hingga dia tidak sadar menganggukkan kepalanya yang mana mungkin Rasya tahu anggukan itu.
"Oke, jam setengah 3 gue kesana sama Zayn."
"Oke, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
Setelah mematikan panggilannya, Zayyan bergegas merapihkan meja kerjanya lalu keluar dari ruang kerjan. Kemudian dia menghampiri Zayn di kamarnya yang sedang tidur siang.
Dia sekarang sedang berada di rumah orangtuanya, sebenarnya dia tidak enak hati tetapi Ibunya memarahinya ketika dia izin ingin pulang.
Katanya gini,
"Kamu itu! Mentang-mentang punya rumah sendiri, jadi gak enakan sama Ibu! Ibu itu kasian sama kamu, Nak. kalo kamu nggak keurus gimana? Sudah disini saja! Awas kalo berani pulang!"Saat dimarahi seperti itu, Zayyan hanya diam dan menundukkan kepalanya Hingga anak dan Adiknya tertawa melihat kelakuannya yang katanya seperti anak kecil.
"Nak, bangun yuk. Mau ikut Ayah nggak?" tanya Zayyan membangunkan anaknya.
Zayn menggeliat kecil lalu dia terbangun dan duduk. Kemudian meregangkan kedua tangannya. Setelah itu, dia menatap Ayahnya.
Zayn tipikal orang yang gampang dibangunin, hal itu membuat Zayyan senang karena dia tidak perlu berteriak dan membutuhkan tenaga ekstra untuk membangunkan anak itu.
Zayn juga tipikal orang yang gampang berbaur, buktinya dia juga sudah akrab dengan Maira dan kedua orangtua Zayyan.
Entah Aisyah mengajarkan apa pada Zidan yang terpenting dia harus berterima kasih karena Aisyah telah merawat Zayn saat dirinya hilang ingatan."Mandi gih! Ayah mau ajak kamu ketemu Om sama Oma kamu," titah Zayyan.
Zayn mengangguk lalu bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
sedari awal bertemu dengan Zayn, Zayyan sudah memperkenalkan keluarga-keluarganya terutama Shafia, Bunda Hana dan Rasya. Jadi, Zayn sudah paham dan tak perlu Zayyan menjelaskannya kembali.
Zayyan berdiri untuk menyiapkan baju Zayn, tak lupa minyak telon yang senantiasa Zayyan pakaikan di perut Zayn.
Tak berselang lama, Zayn keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuhnya. Setelah itu dia berlari di hadapan Ayahnya.
Zayyan dengan telaten memakaikan semuanya, mulai dari minyak telon kemudian pakaian dalam dan baju serta celananya.
Setelah siap, Zayyan menggandeng Zayn keluar kamar lalu menghampiri Maira yang sedang duduk di ruang tv.
"Wah! Zayn kok udah ganteng banget sih, belum sore loh ini? mau kemana hayo?" tanya Maira setelah melihat kedatangan Zayn dengan kakaknya.
"Mau ketemu Om sama Oma Aunty," ujar Zayn dengan menggemaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
Ficção Geralcover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...