17|| MENIKAH DENGAN USTADZ

461 16 1
                                    

Chapter 17|| Tentang Waktu


Shafia turun dari montor disusul Zayyan, mereka berdua masuk ke ndalem sekitar jam 21.30 karena tadi tiba-tiba Shafia meminta Zayyan untuk jalan-jalan mengitari kota sebentar dan alhasil mereka pulang larut malam.

Kondisi pesantren sudah sangat sepi, di ndalem juga sama. Shafia masuk kedalam kamar terlebih dahulu, sedangkan Zayyan dia menghampiri Abi Umar dan Umi Maryam di dapur untuk memberikan satu box martabak manis.

Setelah berbincang sebentar dengan Abi dan Umi, Zayyan pun izin untuk masuk kedalam kamar.

'Cklek'

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Shafia yang duduk di sofa kamar.
Shafia menatap Zayyan yang baru masuk lalu menyuruh Zayyan duduk disebelahnya.

"Kok belum di makan?" tanya Zayyan keheranan.

Shafia menggeleng," Nungguin kamu."

Zayyan mengangguk lalu tersenyum dan mengusap kepala Shafia yang tertutup jilbab.

Zayyan membuka tutup kotak martabak manis itu lalu menyuapkannya pada Shafia yang menonton tv.

"Enak?" tanya Zayyan.

Shafia mengangguk kegirangan," banget! Parah! Ini enak banget!"

Zayyan tersenyum lalu menyuapkan lagi martabak manis itu pada Shafia hingga martabak itu tinggal satu potong saja.
Zayyan yang tau Shafia masih lahap makannya pun memberikan satu potong martabak itu pada Shafia.

"Makasih ya, Mas!" ujar Shafia sembari membersihkan mulutnya yang agak belepotan menggunakan tisu.

Zayyan mengangguk lalu keluar dari kamar untuk membuang sampah dan mencuci tangannya.
Setelahnya Zayyan kembali masuk ke kamar.

Saat di kamar ketika hendak menutup pintu dan mengunci, betapa terkejutnya Zayyan ketika melihat Shafia yang duduk dengan menyilangkan kedua kakinya di kasur dan menggunakan lingerie berwarna merah.

Zayyan bergegas mengambil handuk yang menggantung di gantungan belakang pintu lalu menutupkan nya pada tubuh Shafia.

"Kok pake baju ini sih?" tanya Zayyan kesal.

"Lah? Emang nggak boleh, ya?" tanya Shafia polos.

Zayyan mengusap wajahnya bingung, bagaimana dia bisa menjelaskan ya tuhan! Ada-ada saja Shafia ini.

Shafia berdiri lalu menatap mata Zayyan yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja.

Shafia membisikkan sesuatu tepat di telinga Zayyan.

"Kapan mau meminta hak mu, aku sudah siap,"

Seketika darah Zayyan seperti berhenti berdesir. Jantungnya berdetak tak karuan. Keringat dingin mulai membasahi pelipis Zayyan. Zayyan mengusap wajahnya lalu berdehem.

"Ayok Sholat dulu," ujar Zayyan yang diangguki oleh Shafia.

*****

Pagi harinya, Zayyan terbangun lebih dulu dari Shafia. Zayyan memandangi wajah Shafia yang sangat candu baginya.
Zayyan tersenyum mengingat kejadian tadi malam yang sekarang membuat dunianya berubah.

Shafia terbangun dari tidurnya ketika merasakan hembusan nafas seseorang menerpa wajahnya.

Shafia menatap Zayyan yang juga sedang menatapnya lalu mengecup bibir Zayyan singkat.

"Morning Mas," bisiknya pada Zayyan.

Zayyan tersenyum lalu memeluk Shafia lagi," Terimakasih."

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang