20|| MENIKAH DENGAN USTADZ

330 7 0
                                    

20|| Honeymoon

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Shafia menghembuskan nafasnya kasar, netranya kesana kemari melihat orang-orang yang berlalu lalang dihadapannya. Dia duduk dan kembali fokus memainkan ponselnya di ruang tunggu penumpang. Dia menunggu kedatangan Zayyan yang sedari tadi belum juga muncul. Zayyan memintanya untuk menunggu disini karena Zayyan ingin ke toilet. Tetapi sudah 15 menit lebih dia menunggunya, Zayyan belum juga datang.

"Yang!" panggil seseorang yang tak lain Zayyan.

Shafia mendongak lalu menatap Zayyan tajam," kamu ke kamar mandi apa bikin kamar mandi sih! Lama banget! Sebel deh!"

Zayyan yang ditatap seperti itupun tidak takut sama sekali, justru dia terkekeh melihat ekspresi Shafia yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Maaf ya," ujarnya sembari mengusap pipi Shafia dengan lembut.

Shafia memasukkan ponselnya kedalam tas lalu mengambil kopernya dan berlalu meninggalkan Zayyan.

"Eh yang! Tungguin!" teriak Zayyan keras hingga kini dirinya menjadi pusat perhatian semua orang.

Shafia yang risih pun membalikkan badannya dan menarik Zayyan.

"Ish! Malu tau!" ujarnya dengan cemberut.

"Makanya jangan tinggalin aku," ujar Zayyan enteng.

"Bodo!" balas Shafia cuek.

Zayyan yang mendengar pun mengusap kepala istrinya yang tertutup jilbab itu dengan sayang. Menurutnya Shafia kini sangat cantik sekali, dengan gamis dan jilbab yang menutupi kepalanya tak lupa jaket kebesaran miliknya yang ia pakaikan pada Shafia, membuat istrinya itu sangat-sangat menggemaskan.

****

Shafia membalik halaman novel yang ia baca sembari bersandar di bahu Zayyan yang kini sedang fokus pada laptop nya.

Shafia menutup novelnya ketika dia merasa jenuh, dia memandangi Zayyan dari samping yang kelihatan lebih tampan dari biasanya.

"Suamimu memang tampan, Shaf!" ujar Zayyan lalu menatap mata Shafia yang masih fokus menatapnya.

Shafia menoel hidung Zayyan yang mancung, "Pede banget sih kamu."

Zayyan hanya terkekeh lalu memeluk tubuh istrinya itu agar bersandar di dada nya.

Zayyan kembali mengingat satu minggu yang lalu ketika seluruh keluarga besarnya menyuruhnya untuk pergi honeymoon bareng Shafia ke luar negeri, awalnya dia dan Shafia menolak permintaan itu karena Shafia yang tidak mau bepergian jauh. Di sisi lain, dirinya juga masih ada pekerjaannya yang sebagai dosen, dan tidak boleh ditinggal barang sedikit pun.

Tapi setelah pertimbangan demi pertimbangan, akhirnya dia dan Shafia setuju untuk pergi honeymoon bersama. Awalnya dia dan Shafia akan pergi ke turki, tetapi karena beberapa hal dia membatalkannya dan atas usul Adiknya, Kini Korea selatan lah yang menjadi pilihan untuk keduanya pergi honeymoon bersama untuk beberapa hari.

Shafia menggeliat kecil didalam pelukan Zayyan, Zayyan dengan segera menenangkan Shafia agar tertidur kembali. Berhubung perjalanan masih sangat jauh dan dia tidak ingin Shafia kelelahan.

Laptop yang tadi di simpan Zayyan ambil kembali dan mulai mengecek tugas dari mahasiswa nya yang sudah terkirim.

*****

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang