Chapter 2|| perkenalan & pertemuan pertama
Muhammad Zayyan Abbiya
Pemuda sholeh, Dosen muda , dan Ustadz tampan begitulah julukan/ panggilan yang disematkan untuk seorang Zayyan oleh Mahasiswi nya atau santri-santri di pondok pesantren milik Pakde nya. Sebagai seorang Ustadz dan Dosen yang muda, tampan dan sholeh dia sangat dikagumi oleh semua Mahasiswi nya dan para santri putri yang mondok di pesantren milik Pakde nya.
Setelah mengajar di salah satu Universitas ternama di jogja, dia berencana akan kembali ke pesantren milik Pakde nya. Karena, dia disuruh untuk mengajar disana kembali setelah kurang lebih satu tahun tidak mengajar.
Rencana nya, dia akan ke pesantren besok, karena jika hari ini waktunya tidak akan cukup.
Dan berhubung hari ini dia tidak sibuk, akhirnya dia lebih memilih untuk ke supermarket terdekat untuk membelikan cemilan dan oleh-oleh untuk pakde dan Bude nya, serta untuk kedua orangtua dan adiknya.Jarak antara kampusnya dan pesantren sangat dekat. Jadi dia tidak keteteran untuk membagi waktu antara mengajar di kampus dan pesantren.
Rencana nya setiap hari sabtu, ahad , senin dia akan mengajar di pesantren. Dan di hari selasa, rabu, kamis, dia akan mengajar di kampus. Dan di hari jum'at nya dia ada waktu kosong untuk kumpul bersama keluarga nya.
Zayyan dengan teliti memilihkan cemilan demi cemilan itu.
Ketika hendak berjalan ke kasir, dia melihat seorang gadis yang sedang berusaha menggapai-gapai sesuatu yang ada di rak atas. Awalnya Zayyan ingin membiarkan saja, tetapi di lihat-lihat kasihan juga. Ia jadi terungat adiknya, karena tinggi adiknya dan umur adiknya kira-kira seperti gadis itu.
Dengan cepat dia menggapai barang yang di butuhkan gadis itu lalu menyerahkannya pada gadis itu, setelah itu dia berlalu dari hadapannya.Ketika hendak melangkah gadis itu memangilnya.
"Eh! Tunggu!" panggil Gadis itu.
Zayyan dengan terpaksa membalikkan tubuhnya lalu mengangkat sebelah alisnya.
"Gue butuhnya tiga,kenapa lo ngambilnya satu? Ambilin lagi gih! Gue nggak nyampe buat ambil sendiri soalnya!" ujar Gadis itu.
"Apa-apaan gadis ini? Di bantu kok ngelunjak!" batinnya kesal dalam hati.
"Ck!"
Zayyan terpaksa mengambilkan nya lagi, lalu menyerahkannya kepada gadis didepannya ini.
"Makasih, ya," ujar Gadis itu tersenyum senang.
"Hm, sama-sama. Makanya, tumbuh itu ke atas bukan ke samping!" ujar Zayyan lalu berlalu dari hadapan gadis itu.
Gadis itu sepertinya tidak terima terlihat dari mulutnya yang cemberut dengan mulut yang nyerocos sepertinya sedang mengutuk dirinya.
Zayyan tersenyum melihatnya.
"Lucu sekali, persis Maira kalo marah."batin Zayyan terkekeh geli.
Setelah membayar belanjaannya, Zayyan segera berjalan ke arah mobilnya. Lalu memasukkan barang belanjaannya itu dan bergegas untuk pulang.
***
Zayyan merebahkan tubuhnya di kasur, bayang-bayang tentang gadis yang ia temui di supermarket tadi menghantui pikirannya.
"Astaghfirullah," sadarnya ketika dirinya merasa sedang membayangkan wajah gadis itu.
Bergegas dia berwudhu setelah itu merapihkan kasur nya lalu bergegas tidur. Tak lupa sebelum itu dia membaca doa sebelum tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
General Fictioncover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...