22|| MENIKAH DENGAN USTADZ

304 4 0
                                    

Chapter 22|| Menyembunyikan

Hari berlalu begitu cepat, sudah satu bulan lebih sejak kepulangannya dari korea membuat Shafia gelisah sendiri.
Shafia menghembuskan nafasnya pasrah, sudah beberapa testpack yang ia pakai untuk mengetahui bahwa dia hamil atau tidak. Dan semua testpack itu menunjukan tanda negatif yang artinya dia belum hamil.

Shafia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang tertunduk. Membuat Zayyan yang menunggunya di depan pun sudah tahu jawabannya.

"Udah nggak papa, kita bisa usaha lagi. Its okay kamu tenang ya," ujar Zayyan menyemangati Shafia.

Shafia mendongak lalu memeluk Zayyan. Dia menangis tersedu-sedu di pelukan Zayyan, dan mencurahkan segala kegelisahannya selama ini kepada Zayyan.

Zayyan hanya bisa mengusap punggung istrinya itu dan mengecupi kening istrinya dengan sayang.

"Maafin Aku, Mas." ujar Shafia di sela-sela tangisnya.

"It's okay sayang! Nggak papa. Mungkin belum rezeki kita," ujar Zayyan menenangkan Shafia.

Zayyan menggendong Shafia ala bridal style lalu merebahkan tubuh Shafia ke kasur. Jam menunjukkan waktu 9 malam, waktunya Shafia untuk tidur.

Zayyan mengelus kening Shafia lalu mengecupnya, "Tidur, ya. Jangan di pikirin lagi, good night sayang."

Shafia mengangguk lalu dia mengecup bibir Zayyan yang ada di hadapannya.
Zayyan terkejut tapi langsung menormalkan ekspresi wajahnya. Zayyan tersenyum lalu mulai merebahkan tubuhnya disamping Shafia untuk tidur. Besok dia ada jam pagi untuk ngajar, artinya dia harus butuh istirahat yang cukup.

****

Pagi-pagi sekali Shafia berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapannya dan Zayyan. Zayyan sendiri, dia sedang bersiap di kamar nya untuk memakai seragam dosennya.

Tak lama kemudian, dua nasi goreng dengan telur mata sapi di atas nya pun terhidangkan.

Shafia naik ke atas untuk memanggil suaminya yang berada di kamar.

Cklek

"Mas!" panggil Shafia pada Zayyan.

"Iya?" balas Zayyan.

Shafia tersenyum," Sarapannya udah siap, yuk turun!"

Zayyan mengangguk dan berlalu dari kamar, Shafia mengikuti dari belakang.
Sesampainya mereka di dapur, Shafia langsung menyiapkan sarapan ny untuk Zayyan dan dirinya. Keduanya memakan sarapan itu dengan tenang dan tanpa pembicaraan apapun.

Shafia merasa Zayyan sedang menutupi sesuatu darinya, karena setelah sholat tadi, Zayyan hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu. Sama hal nya seperti sekarang, Zayyan hanya sarapan saja tanpa menyapa nya dengan sebutan sayang.

"Mas!"

Zayyab terkejut dan tersadar dari lamunannya," Eh iya?"

Dahi Shafia mengernyit," Kamu kenapa sih? Ada Masalah? cerita sama Aku, Mas!"

Zayyan menggeleng lalu melanjutkan sarapannya kembali, Shafia pun sama.

Setelah selesai sarapan, Zayyan pamit pada Shafia untuk berangkat ke kampus. Setelah Zayyan berangkat, Shafia mulai membereskan satu persatu tugas rumahnya. Setelah selesai dia hanya di kamar sembari menonton kajian dari Umi Maryam di Youtube.

Menikah Dengan Ustadz!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang