Chapter 26|| Pulang ke Indonesia
Setelah kurang lebih seminggu berada di Amerika akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sementara itu, rumah yang selama ini Shafia tempati adalah rumah yang dibelikan oleh Ayahnya Shafia untuk Ben dan Anaknya Alice tempati. Nah, karena pada waktu itu Shafia kabur dari Zayyan ke Amerika jadi sementara waktu Shafia beserta Rasya dan Bunda Hana tinggal di rumah itu. Ben dan Alice masih tinggal disitu bareng sama Mbok Wati pembantu dirumah itu. Dan juga, semenjak Rasya dan Bunda Hana pulang ke Indonesia, Ben memilih untuk tidur di kantornya karena takut terjadi fitnah.
Masih ingat Ben sama Alice kan ? anak perempuan seusia Zayn.
Nah Ben ini, seorang Duda. Setelah melahirkan Alice, istrinya yang bernama Miranda menikah lagi dengan pengusaha terkenal di Amerika, meninggalkan Ben dan Alice yang saat itu masih bayi.Ben ini awalnya orang kepercayaan nya Ayahnya Shafia. Dan berhubung beliau sudah nggak ada, dan semua perusahaan beliau diganti oleh Rasya, jadi akhirnya Ben pun menjadi orang kepercayaan Rasya.
Sudah jelas, kan?
Shafia berpamitan sama Mbok Wati, terutama Alice dan Ben yang sudah membolehkan untuk dirinya tinggal disitu.
"I want to say thank you to you, Ben. For allowing me to live in your house. and sorry if I bother you too much. once again thank you," ujar Shafia pada Ben.
Ben hanya tersenyum, "you're welcome Shafia, I already think of you as my own sister. so don't hesitate if you want to come here again."
"thanks too, Ben. have allowed me, Zidan and Shafia to stay here, sorry we are so troublesome," ujar Zayyan.
"oh, it's okay. and not a bother at all," jawab Ben dengan menepuk pundak Zayyan.
Zayyan tersenyum kemudian mereka pun berpamitan untuk berangkat. Karena hari ini Ben tidak bisa mengantar mereka, jadi Ben memesankan taksi untuk mereka ke bandara. Alice hari ini berangkat sekolah, jadi dia tidak melihat kepulangan mereka terutama Zayn, teman barunya.
****
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang mereka sudah berada di bandar internasional soekarno-hatta. Menunggu jemputan dari Rasya yang tak kunjung datang.
Shafia duduk di kursi tunggu penumpang bersama Zayn, sedangkan Zayyan dia keluar dari bandara dan berusaha menghubungi ponsel Rasya.
Hingga tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya, Zayyan kaget lalu mundur beberapa langkah. Kemudian keluarlah Rasya dengan pakaian kantornya tak lupa kacamata hitam yang selalu ia pakai saat keluar rumah.Rasya memeluk Zayyan lalu menepuk pundak Zayyan," Mana adek gue yang bandel?"
"Di dalam. Lagi duduk sama Zayn di kursi tunggu," ujar Zayyan.
Lalu keduanya masuk ke dalam bandara menghampiri Zayn dan Shafia. Zayn yang melihat kedatangan Om dan Ayahnya pun tersenyum senang lalu tak sadar dia menggerakan tangan Shafia yang sedang tertidur. Zayyan yang melihat Shafia tertidur pun menaruh jari telunjuk nya di bibir untuk mengisyaratkan anaknya agar tidak berisik karena Shafia sedang tidur.
Zayn yang paham pun mengangguk lalu dia langsung meminta Rasya agar menggendongnya.
Rasya pun dengan senang hati kemudian dia menggendong Zayn di pundaknya lalu dia menyuruh bawahannya untuk membawa dua koper milik Shafia dan Zayyan.*****
'Engh'
Erangan Shafia membangunkan Zayyan yang tertidur di sampingnya. Shafia duduk lalu mengambil air putih yang ada di meja nakas. Dia menengok kesana kemari karena ruangan ini tidak asing menurutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
Fiksi Umumcover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...