Chapter 16|| Cemburu
"Shaf!" panggil Zayyan dari luar kamar seraya mengetuk pintunya.
Shafia yang mendengar suara Zayyan dari luar kamar pun terkejut dan sadar dari lamunanya, dengan cepat dia menghapus sisa air mata yang membekas di pipinya lalu dia berjalan kearah pintu kamar dan membuka nya.
Shafia terdiam begitupula dengan Zayyan, keduanya membisu seperti patung.
Zayyan meneliti setiap jengkal wajah Shafia, hidung yang agak merah, mata yang sembab dan rambut yang acak-acak membuat Zayyan menduga bahwa Shafia seperti habis menangis.
Shafia membalikkan badannya lalu masuk, dia membuka jendela kamar lalu duduk di ranjang sembari membaca buku untuk menyibukkan diri dan sengaja agar tidak berbicara pada Zayyan.
"Kenapa nangis?" tanya Zayyan pada Shafia yang kini duduk disebelah Shafia.
Shafia mendongak," tanya sama siapa?"
"Kamu lah, kan kamu yang ada disini," ujar Zayyan.
"Aku kira nanya sama Keysa!" jawab Shafia kesal.
Zayyan mengangkat sebelah alisnya," manggilnya pakai Mbak, Shaf! Dia lebih tua dari kamu!"
Shafia hanya mengendikkan bahunya bodoamat, lalu melanjutkan kegiatan membaca bukunya.
Shafia diam dan tetap fokus membaca bukunya sedangkan Zayyan dia tetap memandangi wajah istrinya itu tanpa berkedip.
"Kalo nggak ada urusan pergi aja sana!" usir Shafia.
Zayyan terkekeh," Cemburu, ya?"
"Nggak!" ujar Shafia mengelak.
"Udah, jujur aja. Saya tau kamu cemburu," kekeh Zayyan.
"Enggak!"
Setelah mengatakan itu, Shafia keluar dari kamar tanpa menghiraukan panggilan Zayyan.
Shafia keluar menuju ke ruang tamu dan disana sudah ada Umi Maryam dan Keysa tentunya.
"Shafia! Sini Nak!" panggil Umi pada Shafia.
Shafia mengangguk lalu berjalan menuju ke arah Umi Maryam.
Shafia menyalami tangan Umi Maryam lalu menyalami tangan Keysa. Walaupun Shafia kurang suka pada Keysa, tapi dia harus menghormati Keysa yang umurnya lebih tua dari dia.
Umi Maryam menyuruh Shafia duduk di sampingnya." Key, kenalin ini Shafia istrinya Abi," ujar Umi Maryam mengenalkan Shafia pada Keysa.
Keysa yang mendengarnya pun terkejut," Is-istrinya Mas Zayyan, Umi?"
Umi Maryam pun mengangguk dan tersenyum.
Keysa menatap Shafia dari atas sampai bawah seolah menilai penampilan Shafia.
"Masih cantik dan Alim Mba--" ucapan Keysa terpotong oleh perkataan Umi.
"Jangan sebut dia Key!" tegur Umi Maryam.
Keysa menutup mulutnya dan menunduk," Maafin Keysa Umi."
"Dia siapa Umi?" tanya Shafia kepo.
"Bukan apa-apa nak," jawab Umi Maryam dengan tersenyum.
Shafia hanya tersenyum dan bersikap bodoamat dengan apa yang tidak dirinya tahu.
"Abi, mana?" tanya Umi mencairkan suasana.
"Di kamar Umi," balas Shafia.
Umi Maryam pun mengangguk-anggukan kepalanya lalu menyuruh Shafia untuk memanggil kan Zayyan untuk makan siang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Ustadz!
Ficción Generalcover by: @tia.design [JANGAN LUPA VOTE & KOMEN] "Maksud lo Apa-apaan sih!" ujar Shafia ketus "Kamu tidak mendengar? Karena kejadian itu, Kyai menyuruh saya untuk menikahi kamu," jawab Zayyan halus. Shafia mengalihkan tatapannya dari Zayyan lalu men...