Chapter 13

212 210 20
                                    

Pencet bintang di pojok kiri dan comment yah, gak bayar kok. Gratis sayang😤❤️

||• Kelvin Zainal George Jayden•||

****

Kini gerombolan para lelaki berjaket hitam memasuki area rumah sakit dengan suara bising knalpot motor ninja hitamnya. Mereka gak tau apa ini rumah sakit? Bisa-bisa membuat orang pada sakit jantungan gara-gara suara bisingnya

Kelvin memasuki rumah sakit dengan nafas yang terengah-engah di ikuti oleh Segerombolan TIGER LAUNDER di belakangnya. Kelvin menatap rumah sakit tersebut dengan tatapan yang sulit di artikan.

Ia terus berjalan mencari ruang ICU, menatap setiap tempat dan juga semua orang berlalu.

Langkah Kelvin terhenti tepat di hadapan ruang ICU, ia dapat melihat keluarga Guntur sedang duduk di sana. Tanpa buang waktu, Kelvin berjalan mendekati keluarga Guntur.

Saat tiba ia langsung bertanya kepada ibunya nya Guntur "Mah, gi-gimana keadaan Guntur mah?" tanya Kelvin

Kelvin memanggilnya ibunya Guntur dengan sebutan mamah, karna ibu Syafira sudah mengganggap Kelvin sebagai anaknya

Almarhum Zahra mempunyai kakak kandung. Kakak kandungnya adalah Guntur, jangan heran Ibu Syafira sudah mengganggap Kelvin itu sebagai anaknya.

"Keadaan Guntur masih kritis nakk. Hikss ... Hikss .... Hikss," ucapnya dan langsung berdiri dari duduknya.

"Kenapa jadi seperti ini? Haa!!" tanya papahnya Guntur antusias

"Maafin kita tante, kita semua gak becus jaga Guntur," ucap Leo

"Tadi, Dafa buat kericuhan di markas kami Tante," sambung Leo

"Dafa lagi? Kenapa tuh anak. Dia belum puas kah sakitin keluarga tante!!" ucap Syafira. Air matanya sudah mengalir deras di pipinya

"Arrgghhhhhhhhh!!!" teriak Kelvin histeris.

"Vin, tenang dulu!! Ini rumah sakit!! Duduk dulu Vin," bentak Venus. Tangannya perlahan meraih Kelvin, ingin membawa Kelvin duduk dulu

Kelvin langsung menepis tangan Venus. Ia menatap tajam mereka semua.

*****

Livia sedang duduk di balkon saat ini. Menikmati sejuknya angin malam

Livia terdiam sambil terus menggenggam ponselnya. Ia mungkin harus menelpon Kelvin supaya apa bener ini no nya.

"Apa gw telpon aja? Tapi gw ragu," gumam Livia

"Coba aja deh, siapa tau benar ini no nya kak Kelvin," Livia pun segera mencari kontak Kelvin untuk di hubungi

Tut ... Tut .... Tut ...
Mungkin no yang ada tuju sedang sibuk atau di luar jangkauan kawan.

"Kok gak aktif," gumam Livia bingung

Livia pun berjalan masuk ke dalam kamarnya dan mendudukkan dirinya di tempat tidur.

"Mungkin kak Kelvin lagi sibuk yah, ahh udah lah. Besok kan gw bisa ketemu di sekolah,"

"Hmmm ... saatnya bobok cantik ah," ucap Livia tersenyum bahagia

Ia pun tertidur dengan pulas malam ini. Sungguh bahagia sekali Livia, seperti mendapatkan uang milyaran rupiah

Ia akan menanti hari esok.

****

Semua orang menatap sendu ke arah Guntur yang terbaring lemah di atas ranjang ruang rawat ICU. Mata Guntur itu tertutup rapat dan di kepalanya terdapat perban yang membalut lukanya

Dirga melirih menatap jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 12.00 "Vin balik yok," ujar Dirga

"Gakk," ketus Kelvin

"Yah nih yok balik Vin, besok kan sekolah. Pulang sekolah kita ke sini lagi," ujar Venus mengingatkan

Kelvin diam sejenak bahwa perkataan Venus benar. Kalo dia bolos lagi, nilainya akan mengurang. Dengan segera Kelvin pamit pulang ke Syafira

"Mahh, Kelvin pulang dulu yah. Kalo ada apa-apa dengan Guntur, langsung hubungi Kelvin yah Mah," ucapnya seraya Salim ke telapak tangan Syafira

"Yahhh sayang pasti," ucapnya menganggukkan kepalanya

"Cepat sembuh yah Bro. Gw yakin loh pasti kuat!!" lirih Kelvin

Kelvin terus memandangi wajah sahabatnya yang terdapat banyak luka-luka lecet. Dadanya sangat sesat melihat Guntur terbaring lemah di atas ranjang tersebut

"Yaudah ayok Vin," sahut Venus berusaha tangannya perlahan meraih tangan Kelvin.

"Gun, cepat sembuh yahh. Kami sini menunggu sampai Loh sadarr!!" ucap mereka semua

"Ehh Tante, om kami semua pamit mau pulang. Soalnya dah larut malam Om tante," ucapnya serempak

"Hati-hati yah kalian. Langsung pulang jang malah berkeluyuran lagi," pinta Syafira

"Yahh Tan!"

°°°°°°

Setelah sampai tepat di depan di rumahnya, Kelvin memarkirkan motor di pekarangan rumahnya. Kelvin memutuskan untuk pulang ke rumah, yang lain malah singgah ke markas terlebih dahulu.

Dengan segan-segan Kelvin segera masuk ke dalam kamarnya, melempar jaketnya di atas kasur dan menghempaskan tubuhnya ke kasur nya tersebut. Saat ini kepala Kelvin terasa berat karna terlalu banyak pikiran dengan Guntur dann bagaimana caranya ia akan membalas dendam dengan Dafa.

Selang beberapa menit Kelvin langsung kembali bangkit dari rebahan-nya dengan susah payah, untuk membersihkan badan terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan mengenakan kaos hitam pendek dan celana jeans pendek.

Setelah selesai mengganti pakaian, ponselnya nya bergetar sedari tadi yang menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Dengan segera Kelvin mengambil handphone nya yang terletak di atas nakass meja belajar dan mulai membaca pesan tersebut

 Dengan segera Kelvin mengambil handphone nya yang terletak di atas nakass meja belajar dan mulai membaca pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"No siapa nih?" ucapnya mengerutkan keningnya. Karnaa terlihat nomor tersebut belum ia ketahui itu nomor siapa, dan beberapa panggilan nomor itu tak terjawab.

Setelah membaca itu, Kelvin sama sekali tak membalasnya ia memilih merebahkan lagi tubuhnya.

"Liviaa? Bukanya temanya si Syeira itu? Dari mana dia tau nomor gw," tanya pada diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Liviaa? Bukanya temanya si Syeira itu? Dari mana dia tau nomor gw," tanya pada diri sendiri

Nextt?

Typo tersebar kemana-mana 😌

TBC

K E L V I A [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang