"Kak Kelvin udah yuk kita pulang. Ngapain di sini lama-lama, sekalian antarin aku pulang yah?," ajak Livia memecah keheningan
"Ngapain ajak gue! Sono lo pulang sendirian. Gue masih mau di sini!" Perintah Kelvin
"Lagian ngapain lo tiba-tiba ada di sini? Jangan-jangan selama ini lo ikutin gue yah?" sambung Kelvin
"Sembarang. Kak Kevin kalo ngomong jangan gitu, kebetulan Livia lihat kalian berantem di tengah jalan. Jadi aku samperin deh ke sini," ucapnya tak terima ketika Kelvin ngomongin dia kayak gitu
"Ehh aku traktir deh kak Kelvin kalo nganterin aku pulang," ucap Livia sambil menaik turunkan alisnya
"Ngak usah!"
"Ayolah!" ucapnya memohon agar Kelvin bisa mengantarkan nya pulang.
"Antarin ajalah dia dulu Vin, lo gak kasian apa? Cewek secantik gini lo suruh dia pulang sendirian? Nanti ada yang culik cewek lo gimana Vin? Lo gak ngerti apa perasaan dia?" Ega ikut berbicara membela Livia. Ega kira mereka berpacaran.
Kelvin menghela nafasnya, lalu berjalan ke arah Livia. Laki-laki itu langsung menarik tangan Livia untuk menuju ke arah motornya. "Yaudah. Gue antar lo pulang."
Livia menatap Kelvin dengan tatapan berbinar tak percaya. "Beneran?"
"Gak!"
"Yaahh... Tadi katanya mau nganterin pulang," ucapnya mengerucutkan bibirnya
"Ya beneran lah! Kelvin menatap Livia kesal. "Lo mau gak sih?"
"Mau ... Mau!"
"Yaudah ayok!"
"Terus kita gimana, Vin?" tanya Venus yang membuat Kelvin berhenti dari jalannya
"Lo pada pulang aja dulu, mandi, makan, biar seger. Habis itu jang sampe lupa datang ke rumah sakit, jengung Guntur," ucap Kelvin
Kelvin kembali menatap Livia. "Ayok!"
Livia hanya mengikuti Kelvin dari belakang, Livia menunduk takut. Ia tak percaya ucapan orang-orang di luar sana, emang bener Kelvin mempunyai geng motor yang suka tawuran di jalan.
"Helm kak Kelvin ada dua gak?" tanya Livia ketika melihat helm yang ia tak pake, tersimpan di kaca spion motornya
"Ya, kenapa? Lo mau pake?"
Livia berpikir sejenak. "Emang boleh?"
"Ya, boleh aja. Kali aja terjadi apa-apa di jalan karna lo gak make helm," Kelvin mengurungkan niatnya. Laki-laki itu mengambil helmnya di kaca spion, lalu menyerahkan pada Livia. "Nih!"
Livia hanya menatap tangan Kelvin yang menyodorkan helmnya
"Lama!" Kelvin mendengus kesal. Dengan cepat, laki-laki itu langsung memakaikan helmnya pada Livia
Livia menunduk malu. Ia tetaplah perempuan biasa yang lemah jika diperlakukan seperti itu. "Makasih ya, kak."
"Ya, cepetan naik!" Pintahny. Dengan segera Livia naik motor Kelvin
'Eh jangan sampe lupa peluk Kelvin Liv!'
'Peluknya yang kencang-kencang yah! Kelvin suka rem mendadak tau!'
'Cui .... Cui ...'
'Iri gue liatnya cok-cok'
'Gak nyangka yah gue. Kelvin mempunyai sifat dingin tapi perhatian juga.'
Itulah oceh-ocehan anak TIGER LAUNDER melihat sepasang berdua berboncengan.
Setelah mereka sudah di atas motor. Kelvin langsung memberi perintah pada TIGER LAUNDER untuk bubar. Kelvin tersenyum tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
K E L V I A [Slow Update]
Ficção AdolescenteSAYA TANTANG KALIAN BACA SAMPAI PART 4 ATAU 5!!! AWALNYA SIH MEMBOSANKAN, LAMA-LAMA JADI KETAGIHAN😜 [Blum di revisi, REVISI SETELAH Selesai] CERITA INI MENGANDUNG KE-GAJEAN👍 [Klo GK suka, yah Jangan dibcaaa] Kalo kalian penasaran, langsung baca aj...