K E L V I A [Slow Update]

Chapter 34

HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN BIAR AKU SEMANGAT BESTIE🦋

•
•
•

Selamat membaca 💗

Dodi ialah cowok terkenal cowok kuper. Kuper adalah   istilah yang sering dipakai untuk menggambar cowok culun. Kuper alias kurang pergaulan biasanya dibarengi dengan ciri khusus, seperti betah seharian main game di rumah atau tidak paham dengan hal-hal tertentu yang sedang hits. Dodi, siswa yang sering kali memakai kacamata di dalam kelas, dan ia pun tidak peduli dengan dirinya.

"Anjir! Enak banget hidup Lo, anak setan!" celutuk Venus.

Tatapan Venus beralih pada Dodi. "Dod! Lu kok mau aja sih, disuruh ngerjain PR-nya Dirga?" tanyanya penasaran. Cowok itu menatap Dodi yang masih sibuk dengan kerjaannya.

Kelvin berdecik. "Kayak gak tau Dirga aja lu, kalo gak diturutin nanti ia ngancam ke Dodi yang enggak-enggak." sahutnya datar, tanpa mengalihkan pandangannya.

Venus memanggut-manggutkan kepalanya. "Iyah juga sih," ujarnya mengerti.

"Tujuh menit lagi, jam pertama di mulai." ucap Salah satu siswa yang memberi info kepada satu kelas.

Mata Venus sontak melebar saat mengingat sesuatu. "Anjir! Pelajaran Pak Mamat bukan?" tanya-nya heboh sendiri.

Pak Ahmad atau bisa di kenal dengan sebutan Mamat oleh mereka, karena itu menurutnya Unyul atau lucu. Ia adalah guru killer, walaupun killer mereka gak takut, sebab pak Mamat juga bisa di ajak bercanda tawa. Tapi kadang juga, di saat menerangkan materi, materinya gak masuk di otak.

"Iyah, anjir!" sahut Dirga tak kalah hebohnya.

Kelvin melonggarkan dasinya kemudian berdiri dari duduknya. Ia melirik jam tangannya sekilas, lalu segara melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Membuat kedua temannya itu menatapnya dengan heran.

"Vin!! Mau kemana Lo?" tanya Venus sedikit berteriak

"Roftop," sahut cowok itu tanpa menoleh sediki pun kearah Venus dan dengan gerakan cepat, mereka pun segera berlari mengejar Kelvin yang sudah duluan keluar dari kelas menuju tempat biasa mereka saat bolos.

°°°🦋🦋🦋°°°

Kelvin duduk bersandar di dinding roftop, Ia merogoh saku celananya mengambil bungkusan rokok. Ia menyelipkan rokok itu di mulutnya, kemudian membakarnya.

Kelvin menyesap rokoknya lalu mengepulkan asap nya di udara. Pandangannya lurus kedepan dan membiarkan semilir angin menerpa wajah dan juga rambutnya. Cowok itu kembali menyesap rokoknya dan mengepulkan asap-nya di udara.

"Gimana sama anak Omorfus?" tanya-nya membuka suara.

"Masih aman Vin, belum ada tanda-tanda ngajak war," sahut Venus cepat

Kelvin mengangguk, lalu kembali menyesap rokoknya. "Awasi terus pergerakan mereka, jangan sampai mereka segan-segan membantai kita!" tegasnya.

Mereka semua berdua mengangguk paham lalu kembali diam. Jika sudah membahas tentang masalah geng, mereka yang tadinya humoris akan berubah 180° dan lebih serius dari biasanya.