Chapter 18

187 197 16
                                    

Sudah 20 menit Kelvin dan Livia berada di ruang rawat Melati bersama Om Arlan-suaminya Syafira. Mereka semua menjaga Syafira di ruang rawat, ia harus memastikan bahwa Syafira harus baik-baik saja dan cepat pulih kembali. Tapi gimana keadaan Livia masih yang belum-belum pulang juga? Keluarganya juga pasti cemas dengan keberadaannya, terutama Bundanya.

"Mass dari mana saja sih kamu? Kok kamu baru datang ke sini? Mereka berdua aja dah lama dari tadi nemanin aku mas," tanya Syafira memastikan bahwa apakah suaminya itu benar-benar peduli dengannya?

Ia takut suatu hari nanti suaminya akan meninggalkannya dengan anaknya. Toh Syafira saat ini sudah sakit-sakitan dan Guntur? Ia juga masih belum sadar dari koma'nya. Jadi ia takut suaminya nanti cari pengganti Istri lagi.

"Ini sayang. Dari tadi mass, ngurus Askes pembayaran rumah sakit kamu dengan Guntur. Kan kata dokter, kamu juga harus di rawat selama dua hari Ra. Maaf yah sayang," jelas Arlan. Ia harus menjelaskan semuanya agar tak ada kesalahpahaman antara keduanya

"Hmm, aku yang minta maaf mass. Akuu yang selalu ngira kamu bakalan ninggalin aku nanti," jawab Syafira sudah meneteskan air matanya

"Yahh gak papa. Udah jangan nangis lagi, kamu gak malu apa? Di liatin terus sama Kelvin dan temannya itu? Ntar cantiknya kamu hilang nanti," ejek Arlan terkekeh sambil melap air mata Syafira di pipinya. Syafira juga ikutan terkekeh geli melihat tingkah suaminya

"Kamu nih mass. Jadi kamu ngatain aku jelek gitu?" ujar Syafira cemberut

"Mana ada istriku ini jelek, malahan istriku ini cantikkkk banget lagi," gombal Arlan dengan seraya mencubit pipi istrinya.

Livia melihat itu pengen cepat-cepat nikah, biar ia bisa kayak gitu, bisa romantis-romantis terusan juga. Tapi nikahnya pengen sama dengan Kelvin, tak mau yang lain.

"Kak Kelvin, lihat dehh!? Mereka pasangan romantis banget yah kak?" kata Livia sambil menoel-noel pinggang Kelvin. Tapi Kelvin malah nge abaikan saja, karna ia sudah terbiasa melihat keromantisan mereka.

"Kak Kelvin?" sahut Livia kesal karena tak merespon ucapannya barusan.

Kelvin menghela nafasnya sejenak "Hmm? Apa?" ketus Kelvin

Livia memutar bola matanya malas "Gak papa, gak jadi!" Ketus Livia. Kelvin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

'Padahal kan gue maunya dia itu peka!  Gak ada romantis-romantis nya juga dia! Ihh nyebelin banget!' batin Livia sedikit merajuk dan mengerucutkan bibirnya.

Kelvin melihat muka Livia kusut gitu jadi terkekeh kecil. 'Cewek ini terlihat menggemaskan juga yah, tingkah lakunya terlihat macam Zahra,' batinya

Ehh si Kelvin mikirin Zahra lagi. Duh Kelvin-kelvin cepat move on napa dari Zahra, kan masih banyak cewek cantik di luar sana.

Kelvin kembali memasang wajah datarnya, ia tak mau buat Livia jadi salting karna senyumannya "Mukanya kok gitu amat?" tanya Kelvin nada datar

"Gak papa. B aja kak," ketus Livia mengalih pandangannya. Lagi dan lagi Kelvin menggeleng-gelengkan kepalanya

Kelvin beralih melirik jam tangannya yang melingkari di pergelangan tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 22.30

"Astagaa Mah! Pahh! Kelvin pulang dulu yah! Dah larut malam soalnya, Kelvin juga belum sempat ngantarin Livia pulang, takutnya nanti di marahin sama keluarganya Mah," panik Kelvin. Tentu saja ia panik

"Oh i-iyah-yah sayang, dah jam 11 juga. Yaudah gihh kamu hati-hati yah di jalan, jang ngebut-ngebut! Makasih juga buat kamu sama Livia udah jenguk Guntur dan tante yah,"

"Yahh sama-sama tante," balas Livia tersenyum

"Oke siap atuh Mah," ucap Kelvin "Assalamualaikum," Pamit Kelvin dan Livia berpadaan ke Syafira dan Arlan

Mereka berdua pun berdiri dari duduknya dan hendak Keluar dari ruangan tersebut.  Tangan Kelvin saat ini masih menggenggam tangan Livia hingga sampai di tempat parkiran.

Kelvin melirik sekilas wajah Livia yang masih cemberut mengerucutkan bibirnya. Menggemaskan!! Ingin rasanya ia mencubit pipinya

Setelah sampai di tempat parkiran, Kelvin menyerahkan helm itu pada Livia, tetapi Livia malah mematung di tempatnya dan tidak mengambil helm itu.

"Nih ambil!" ucap Kelvin, tetapi Livia masih tak ada respon dengannya.

Kelvin menghela nafasnya sejenak "Loh marah! Atau apa?"

"Gak papa," ucapnya dengan seraya menggelengkan kepalanya

'Benar-benar gak peka banget jadi cowok!!'  batin Livia mendengus kesal

Kelvin terpaksa harus memakainya helm itu di kepala Livia. Ia tau isi hati Livia saat ini, tapi ia lebih baik di diemin aja.

Setelah selesai memakainya helm itu pada Livia terlebih dahulu, lalu ia kemudian menyalakan motornya menuju perjalanan pulang ke rumah Livia.

  °°🦋🦋🦋°°

Tepat pukul 23.00 mereka berdua sudah tiba di rumah Livia yang terkesan mewah.

Livia pun turun dari motor ninja Kelvin dan menyerahkan helm yang di pakainya tadi kepada Kelvin

"Kok masih sini kak? Gak pulang? Apa mau nginap yah kak?" tanya Livia polos

"Sana cepetan masuk!" pinta Kelvin ketus

"Terus kakak gimana kok gak pulang?" tanya nya lagi

"Loh aja duluan! Gue mau lihat luh sampe masuk ke dalam dengan selamat!"

"Hmmm gitu yah kak?," tanya Livia dengan seraya tersenyum malu dan mukanya sudah memerah sedikit

"Loh masih marah?" tanya Kelvin memastikan

"Gakk kok kak,"

"Yaudah bagus dah, ehh loh gak lupa kan janji loh kemarin!?" tanya Kelvin menaikkan satu alisnya

"Jangan bilang .... Loh lupa lagi!" tambahnya

"Yahh-yahh gue masih ingat kok kak, hhmm kalo gitu gue duluan. Dahhh kak," ucap Livia dengan seraya melambaikan tangannya.

"Dahh ...."Kelvin pun juga membalas lambaikan tangannya

Kelvin menatap punggung Livia sampai dia benar-benar menutup pintu rumahnya. Setelah Livia masuk, ia pun segera meninggalkan pekarangan rumah Livia. Livia saat ini juga mengintip dari balik jendela, ia memastikan bahwa Kelvin beneran pergi.

Setelah itu ia terjingkik-jingkik  masuk ke dalam sampai ke kamarnya dengan selamat, sebelum Bunda-nya belum bangun, jadi ia selamat dong. Jangan sampai dia ketahuan oleh Bunda-nya.

Saat berjalan yang masih ber-injit menuju kamarnya, semua ruangan terlihat lumayan gelap. Livia merasa ada yang memegang bahunya. Ia sontak saja berbalik dan menemukan BUNDA-NYA. Gawatt!!!?

"Eh Bunda bikin kaget aja! Kiraain tadi siapa," kaget Livia

"BAGUS YAH .... DAH JAM SEGINI KAMU BARUSANN PULANGG ....... BAGUS ....."

"Ampun Bund ......"

°°🦋🦋🦋°°

Bersambung....

Kalo syukaaa, kalian boleh tuh share ke teman-teman kalian. Untung-untung saling bertukar cerita. Jadi bisa juga kalian buat author jadi senang, kalo author jadi senang dan bahagia. Di jamin kalian dapat pahala")

Ehh kalo ada typo? Kalian tandai yah, biar aku bisa tau")

See you guys<3
|•Salam dari Author•|

K E L V I A [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang