"Udah sekarang? Ayok pulang kak!" ajak Livia. Ia langsung berdiri dari duduknya dan menarik tangan Kelvin, tetapi Kelvin malah masih terduduk dan menatap manik mata milik Livia. Sepertinya ia ingin masih di sini dan gak mau pulang ke rumah nya. Tetapi Livia?
Kelvin menautkan alisnya bingung "Kenapa? Dah mau pulang, hmm?"
Livia terdiam sejenak, ia menarik lagi tangannya Kelvin hingga kembali berdiri tepat di sebelahnya "Yahh dah mau pulang kak ..."
Livia beralih memainkan jari tangannya, kepalanya sedikit ia tundukkan "Takut di marahin sama bunda nanti." tambahnya
"Lohh takut di marahin?" tanya Kelvin
Livia mengangguk antusias "I-iyaahh kak,"
Kelvin beralih mengusap lembut tangan Gunturr yang masih terbaring di atas ranjang pasien "Cepat sembuh yah bro! Gue pulang dulu, ntar kalo udah ngantarin nih anak, gue pasti bakalan ke sini lagi!" ucapnya seraya menatap wajah Livia
Kelvin menghembuskan nafasnya terlebih dahulu lalu ia menggenggam erat kedua tangannya Livia "Yaudah ayok."
"Hehehe yaah kak," ucapnya terkekeh
Kelvin tersenyum singkat
Sedangkan di sisi lain, teman-temannya dan mamahnya Guntur sudah pada nungguin mereka berdua keluar dari ruangan ICU. Tetapi mereka masih belum keluar-keluar
Tangan Syafira perlahan-lahan mulai menggenggam tangan suaminya lalu ia juga mengusapnya secara perlahan
"Mass? Apa Guntur bisa sadar kah mass? Aku dah kangen sama gunturr mass, aku gak tega lihat dia terbaring lemah gini mass, hikss ..... Hikss ... Aku juga takut kehilangan anak satu-satunya mamah lagi," ucap Syafira sudah mengeluarkan sedikit air matanya
Suaminya berbalik ke arah Syafira dan menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia sedikit tersenyum kemudian ia menyandarkan kepala milik Syafira di pundaknya, untuk menenangkan pikiran nya
"Dahhh jang mikirin macam-macam, seharusnya kita itu selalu berdoa untuk kesembuhan Gunturr agar bisa kembali kek dulu lagi sayang. Jangan mikirin macam-macam yah, mas yakin Gunturr bisa sadar kok," ucapnya seraya tersenyum manis
"Tapi mass .... Aku takut!"
"Jang takut. Itu gak bakalan terjadi,"
Selang beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sudah keluar dari dalam ruang ICU. Kelvin dan Livia maju beberapa langkah dan berdiri di hadapan mereka semua
"Gimana? Apa Gunturr sudah sadar nak?" tanya Syafira memastikan
"Masih koma' Mahh ... Belum sadar-sadar juga."
Syafira mendengar itu lantas maju beberapa langkah dan berdiri tepat di hadapan Kelvin dan Livia.
Syafira justru langsung syok mendengar ucapan Kelvin barusan "A-apaa!!? M-masih koma'?" jawab Syafira terbata-bata
"Yahh Tante," balas Livia
"G-guntur sayaangg!! Kapan kamu sadar nakk!! Mamahh kangenn samaa kamuu!! Hiks .... Hikss ...." air mata milik Syafira sudah mengalir deras di pipinya
"Tenang mahh ..." lerai Kelvin
"Mamah gak percaya, pasti Gunturr sudah sadar! Kamu bohong kan? Pasti! Ini cuma anu kan.. Aduh--shh.." ucapan Syafira terhenti, ia langsung mundur beberapa langkah lalu kembali memegangi kepalanya, rasanya berat sekali, pengelihatan nya sudah rabun dan tubuhnya terasa lemas.
Tiba-tiba ...
Bughh.
Syafira terjatuh dari lantai, ia sudah tidak bisa menahan dirinya, dan akhirnya pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E L V I A [Slow Update]
Teen FictionSAYA TANTANG KALIAN BACA SAMPAI PART 4 ATAU 5!!! AWALNYA SIH MEMBOSANKAN, LAMA-LAMA JADI KETAGIHAN😜 [Blum di revisi, REVISI SETELAH Selesai] CERITA INI MENGANDUNG KE-GAJEAN👍 [Klo GK suka, yah Jangan dibcaaa] Kalo kalian penasaran, langsung baca aj...