Chapter 36

89 65 19
                                    

HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN BIAR AKU SEMANGAT BESTIE🦋

Follow dulu sebelum membaca! Oke?

Selamat membaca 💗

"LANGIT BUMi BERSAKSI, MUKA KAU MACAM BABi," teriakan Dirga menggelegar di dalam ruangan, membuat Leo yang berada disampingnya langsung menatap tajam.

"Canda babi," ujar Dirga cengengesan lalu menjulurkan lidahnya kearah Leo

"Canda ya we. Jangan baper," ucap Dirga lagi dengan cenggiran yang lebar di wajahnya. Saat melihat tatapan Leo yang tidak bersahabat saat ini.

Sekarang ini, mereka semua sedang berada di cafe nak mudah. Markas besar TIGER LAUNDER. Suasana markas sedang ricuh-ricuhnya, sedari tadi Dirga tidak berhenti mengoceh dan berteriak-teriak tidak jelas. Seperti biasa, Dirga lah yang membawa suasana jadi ramai. Hal itupun membuat semua temannya merasa jengah dengan sikapnya aneh.

"DIA UNTUKKU.... BUKAN UNTUKMU... DIA MILIKKU.... BUKAN MILIKMU... PERGILAH KAMU JANGAN KAU GANGGU. BIARKAN AKU MENDEKATINYA ......" teriak Dirga lagi dengan suara falsnya

Venus yang konsentrasinya terganggu akibat Dirga, ia pun tidak segan-segan melempar dua penanya ke arah mulut Dirga

"Awssh..! Anjir Lo Nus!" Umpat Dirga sambil mengelus bibirnya yang sedikit jontor akibat ulah Venus

"Lo bisa diam gak sih Dirr?!" bentak Venus, ia merasa terganggu dengan teriak-teriakan Dirga yang terdengar sangat cempreng di telinganya.

Apalagi Venus, sedang fokus mengerjakan tugas-tugas yang tertinggal dua Minggu yang lalu. Ia duduk di lesehan lantai, dengan beberapa tumpukan buku di sisi kanan dan kirinya

"Ngapa Lo ngatur-ngatur gue, hah!?" balas Dirga

"Gue gak ngatur! Gue cuma minta Lo untuk diem, udah itu aja!" ucap Venus grusar. "Gue lagi belajar ini Dirr! Kalo Lo nyerocos terus, gue kagak konsentrasi jadinya," ucapnya lagi

"Lo belajar, ya belajar aja! Gak usah dengerin gue," balas Dirga sewot

"Lo!! Bener-bener ya!" teriak Venus geram

"Apa Lo! Hah!?" balas Dirga nyolot

"APA!" jawab Venus ngegas

"YA APA!?" Dirga berdiri dari duduknya, lalu segera berjalan mendekati Venus

"Udah-udah, diem!" ujar Ega menengahi keduanya. Bisa panjang urusannya, jika mereka berdua masih di biarkan berdebat seperti tadi.

"Berantem mulu! Kek masih bocil aja," gumam Ega heran. Ega menatap keduanya dengan tatapan datar, kemudian kembali fokus dengan ponselnya

Tak lama kemudian pintu utama terbuka, menampilkan sosok laki-laki yang bernama Vano Anggara yang hanya memakai kaos hitam polos dengan ripped jeans selutut. Ia menenteng jaket hitam kebanggaaanya itu di tangan kanannya, sambil berjalan santai memasuki markas

Vano menyugar rambutnya yang masih basah itu dengan kasar, kemudian menyampirkan jaketnya tadi di pinggiran sofa. Alisnya terangkat, saat ia tidak mendapati Kelvin di sana.

"Kelvin mana?" tanya-nya pada mereka, lalu duduk di sebelah Venus

"Entah gak tau," Dirga menggidikan bahunya

"Habis dari mana Lo, Van?"  tanya Venus pada Vano yang berada di sebelahnya

"Nyari janda," jawab Vano singkat, membuat Ega langsung mendekat kearahnya. Biasalah!

K E L V I A [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang