Pukul setengah delapan pagi, Sera sarapan roti isi daging yang dibeli Eunhye semalam dengan segelas susu panas. Sampai hari ini Sera masih tinggal bersama Eunhye, bulan berikutnya Sera berencana menyewa rumah sendiri dan mulai mencari pekerjaan. Oleh Seokjin, dia ditawarkan membantu di kedai, selama belum dapat kerja baru supaya tidak bosan.
"Seokjin oppa sampai sini jam berapa?" tanya Eunhye dari dapur, hari ini jadwal Sera checkup ke rumah sakit. Dia tergopoh-gopoh membawa semangkuk ramyeon pedas, kimbab, dan telur rebus ke meja makan.
"Jam delapan," jawab Sera, sambil melirik makanan Eunhye. "Kenapa tidak bilang, kalau punya makanan lebih enak dari roti ini?"
"Sengaja, supaya kau mintanya sedikit." Eunhye terkikik melihat Sera cemberut, dia membagi sumpit sampai senyum temannya muncul lagi, lalu mereka makan bersama.
"Aku benar-benar benalu. Roti ini kau yang beli, sekarang sarapan seenak dan sebanyak ini kau juga yang beli." Sera berkata, ditengah-tengah melahap telur rebus.
"Hei, tenanglah. Roti ini yang beli Seokjin, semalam aku mampir ke kedai. Sarapan ini juga bukan aku yang beli tapi Hoseok, dia ke sini waktu kau mandi, katanya aku harus sarapan banyak supaya tidak semakin kurus."
"Hoseok oppa?" Sera memicing. "Dia datang ke sini hanya untuk memberimu sarapan?"
"Hhmm," Eunhye mengangguk, mulutnya penuh ramyeon.
"Kalian pacaran?"
"A-apa?" Eunhye nyaris tersedak, tapi dia berhasil menelan mi dengan mulus. "Yak! Yang benar saja, Hoseok sudah punya istri."
"Tapi istrinya sudah meninggal."
Mulut Eunhye yang sudah terbuka terkatup lagi, dia mengerjap lebih sering, mengingat bahwa; Jung Hoseok, pria yang membantu mereka mencarikan pekerjaan, pernah meminjamkan mobil padanya dan Seokjin, adalah duda beranak satu dan istrinya meninggal sekitar tiga tahun lalu.
"Iya memang sudah meninggal sih, tapi dia terlalu tua untukku. Aku baru akan 25 tahun dan dia sudah 35, ya Tuhan!"
"Dua lima?" Sera mengernyit. "Bukannya tahun ini kau 23 tahun, sama dengan umurku?"
"Sera, kita sudah 25 tahun." Eunhye menatap Sera yang bingung. Sembari menghela napas dia mulai menjelaskan sepelan mungkin, tentang fakta-fakta tertunda dari ingatan Sera yang hilang.
"Ingatanmu mundur sekitar lima tahun, jauh sebelum kau bertemu Namjoon." Eunhye berkata.
"A-apa?" Sera mendadak pening, tapi berusaha tetap konsentrasi demi mendapat penjelasan.
"Anehnya sejak kau sadar dari kecelakaan itu, kau mengingat dirimu sebagai Cho Sera 23 tahun, waktu disaat kau bertemu Namjoon dan Seokjin koma di rumah sakit. Karena ingatanmu sangat berantakan, dokter mengabaikan perhitungan waktu yang kau ingat, supaya kau tidak semakin bingung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Kim dan Rahasia Kecilnya
FanfictionKim Namjoon membutuhkan pelayan baru, untuk mengurus 2 adiknya dan pilihannya jatuh pada Cho Sera. --- Cho Sera yang baru kehilangan pekerjaan, melamar kerja pada Namjoon sebagai pelayan. Sialnya dipertemuan pertama pria itu sudah kurang ajar, Sera...