1

602 172 76
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

"Wah... kolam teratainya bagus sekali!"

Sera berseru, menunjuk-nunjuk kolam teratai di tengah taman bunga yang dirawat baik. Dia yang sempat merasakan kegelisahaan atas apa yang dilakukan Namjoon seketika lupa, saat Jungkook membawanya jalan-jalan ke taman belakang rumah yang terhampar luas.

"Kolam bunga Teratai ini dibuat oleh Namjoon untuk Kakak Ipar."

Jari-jari Jungkook mendadak kebas, memandangi Sera di antara bayangan saat dia mengambil bunga Teratai untuk Sera, calon istri kakaknya. Dulu, tempat ini menjadi area favorit Jungkook bersama Sera, kolam bunga yang sengaja dibangun Namjoon sebagai hadiah pernikahan.

"Nuna, kau benar-benar tidak ingat?"

"Maksudmu—apa yang kau bicarakan?" Sera tampak bingung. "Kenapa semua orang bertingkah aneh hari ini, ada sesuatu hal terjadi di antara kalian?"

Jungkook bergeming.

"Atau jangan-jangan, kau sedang mengerjaiku, ya? Ayo, mengaku saja!"

Jungkook menghela napas panjang berulang, sesak mendatangi hati, mendapati manik bening Sera terlihat jelas tidak sepaham dengannya. Dia beranjak pergi begitu saja, meninggalkan Sera berlarian menyusul di belakang sebab langkahnya kelewat panjang dan terlalu cepat.

"Jungkook, tunggu!"

Sera berlari sekuat tenaga tapi Jungkook sudah hilang di balik pintu beranda. Dia berhenti di tengah ruangan yang luas, mulai kebingungan karena suasana rumah terlalu senyap.

Kemana perginya orang-orang?—gumam Sera.

Tanpa menyadari dirinya bergerak, Sera menelusuri ruang demi ruang di rumah besar keluarga Kim. Ada perasaan akrab pada setiap langkahnya yang sulit dijelaskan, seolah-olah dia sering berkunjung ke rumah itu. Sama halnya di rumah Namjoon di Korea, Sera merasa terlalu mudah akrab dengan suasana rumah, Namjoon, dan ketiga adik Namjoon.

Sera tahu Namjoon adalah orang asing dengan sikap kelewat lembut, manis dan perhatian yang seharusnya dia waspadai, kenyataannya dia dan Namjoon hanya seperti teman lama yang baru bertemu lagi. Sera bahkan tidak merasakan kecemasan berlebih, rasa nyaman lebih besar dari rasa takut dan kecurigaannya pada sosok Namjoon.

Aneh—Sera tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya, rasanya seperti dia memang tunangan Namjoon sejak awal.

Apa yang kupikirkan, Sera bicara pada dirinya sendiri. Dia baru hendak berlalu keluar, tetapi Jimin muncul dan menyapanya dari ruang duduk lalu memaksanya ke lantai dua.

"Jimin, kau mau apa?" Sera berusaha menahan tarikan Jimin, tapi pria itu bergeming, setengah menyeretnya di sepanjang tangga sampai selasar lantai atas.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang