8

273 127 73
                                    

👑 🐻 👑

👑 🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

"Aku ingin kita bercerai." Kalimat kejam itu diucapkan Sera lirih dan pelan, namun dapat jelas didengar oleh suaminya yang berdiri di sisi ranjang.

Sera berusaha mengingat seluruh kejahatan Namjoon demi menguatkan niat, meskipun semua list yang dia buat sudah tidak ada lagi dalam memori otaknya. Dia tidak ingat dengan rasa luka yang diakibatkan oleh pengakuan Namjoon, dia hanya merasa kecewa membayangkan dirinya telah dibohongi Namjoon.

Dia hanya ingat Namjoon sebagai tunangan fiktif dan mereka tinggal satu atap, dia hanya ingat Namjoon sebagai pria yang membuatnya tertawa, merindu, dan selalu mengubah detak jantung menjadi lebih cepat hanya karena pria itu memandanginya.

Dia hanya ingat Namjoon sebagai pria yang melamarnya dengan firework dan cincin saphire, dia hanya tahu Kim Namjoon sebagai pengusaha kaya raya yang membayarnya 20 juta won. Sisanya Sera tidak ingat, seberapa kuat usahanya mengingat yang pernah terjadi dimasa lalu mereka.

"Apa yang kau bicarakan?" Namjoon berkata, suaranya terdengar getir.

"Sudah jelas, aku ingin kita bercerai."

Jari-jari Namjoon saling genggam kuat-kuat sampai buku-bukunya memutih melihat bahu kecil Sera bergetar, terlihat sangat rapuh saat mengutarakan kata perceraian itu. Air mata gadis itu perlahan-lahan jatuh berderai, lalu dalam sepersekian detik Sera tidak sengaja mengangkat pandang ke arah luar.

Melihat bagaimana Sera terpaku dan membeku untuk empat detik yang kaku, Namjoon yakin ada Seokjin disana. Tetapi Namjoon memilih abai dan kembali berkata, agak keras sampai Sera kembali melihatnya.

"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" kata Namjoon, tegas. "Pikirmu aku datang ke sini untuk membahas perceraian? Aku ke sini menjemputmu pulang, kau sudah meninggalkan rumah terlalu lama."

"Tidak!" Sera menyela, keras. "Aku tidak tahan hidup dalam rasa bersalah, aku tidak sanggup memaafkan diriku sendiri, aku merasa dihantui terus-terusan. Tolong mengerti posisiku?!"

Sera merasakan kesalahan terbesar yang dia perbuat pada Seokjin, dia tidak sanggup melihat diri sendiri karena perbuatan di masa lalu. Perasaan yang tidak dipahami menelusup ke dasar hati, hingga mempengaruhi psikisnya terlalu banyak. Sera dia tidak bisa menyingkirkan rasa salah itu, kendati dia sudah melupakan detail kejadiannya.

"Aku tidak bisa menceraikanmu." Namjoon berkata, genggaman tangannya kian ketat.

"Aku tidak butuh pendapatmu, keputusanku sudah bulat. Lagipula aku sudah tidak ingat dengan pernikahan itu." Sera berkata tegas dan keras, memalingkan pandang dari suaminya yang tetap bersikeras pada status yang terasa begitu menyakitinya.

"Pergilah! Aku tidak ingin diganggu selain untuk menandatangani surat cerai," tukas Sera.

"Ti—" Namjoon masih ingin menegaskan keegoisannya, tetapi melihat getaran di bahu Sera dan bagaimana cara gadis itu memutar arah dan menatapnya lagi, Namjoon tahu kalau saat ini tidak bisa memaksa gadis itu.

Tuan Kim dan Rahasia KecilnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang